APA YANG SEDANG DILAKUKAN ALLAH?
Pada waktu itu, ketika Mordekhai duduk di pintu gerbang istana raja, sakit hatilah Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, lalu berikhtiarlah mereka untuk membunuh raja Ahasyweros. Tetapi perkara itu dapat diketahui oleh Mordekhai, lalu diberitahukannyalah kepada Ester, sang ratu, dan Ester mempersembahkannya kepada raja atas nama Mordekhai. Perkara itu diperiksa dan ternyata benar, maka kedua orang itu disulakan pada tiang. Dan peristiwa itu dituliskan di dalam kitab sejarah, di hadapan raja. Sesudah peristiwa-peristiwa ini maka Haman bin Hamedata, orang Agag, dikaruniailah kebesaran oleh raja Ahasyweros. Ester 2:21-3:1
Pernahkah Anda melakukan sesuatu yang hebat di sekolah, di tempat kerja, atau mungkin bahkan di gereja, hanya untuk melihat orang lain mendapatkan pujian?
Itulah yang dialami Mordekhai. Dia telah menemukan dan mengungkap rencana pembunuhan terhadap Raja Ahasyweros, dan raja mengangkat… Haman, memberinya takhtanya sendiri sehingga semua pegawai kerajaan dan semua orang dalam lingkaran pemerintahan tunduk kepadanya. Yang Mordekhai terima hanyalah namanya tertulis dalam beberapa baris buku sejarah.
Namun Mordekhai belum mengerti betapa pentingnya tindakannya yang kemudian dicatat itu, tidak hanya dalam hidupnya tetapi juga untuk seluruh populasi Yahudi—bahkan, sampai batas tertentu, untuk seluruh dunia! Sebab, lima tahun kemudian, pada saat umat Allah terancam pemusnahan atas perintah Haman, suatu malam raja tidak dapat tidur, “maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja. Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros” (Ester 6:1-2). Dunia akan menyebutnya suatu kebetulan. Orang percaya tahu itu adalah providensia Allah.
Penting bagi kita untuk tidak mencoba menafsirkan peristiwa-peristiwa dalam hidup kita hanya dalam hal dampak langsungnya atau relevansi pribadi. Providensia Allah jarang menafsirkan dirinya sendiri, dan jika kita mencoba memahami semua yang terjadi hanya dalam momen ketika itu berlangsung, kita biasanya akan sampai pada kesimpulan yang salah. Kita ingin jawaban muncul dengan jelas dan cepat dan resolusinya datang sekarang, tetapi Allah memanggil kita untuk mengarahkan pandangan kita kepada-Nya, percaya bahwa rencana-Nya yang sedang berlangsung meliputi segala sesuatu di masa lampau, sekarang, dan masa depan. Kita harus hidup dan mati dalam iman, percaya bahwa Allah akan menggenapi tujuan-Nya dalam setiap peristiwa, baik besar maupun kecil, baik yang telah kita impikan maupun yang terasa seperti mimpi buruk.
Wajar untuk bertanya-tanya apa yang sedang Allah lakukan dalam hidup Anda dan dunia ini. Namun, Anda mungkin tidak akan mendapatkan jawaban yang benar dengan mencoba menganalisis berbagai hal dalam kerangka hidup Anda sendiri, dalam konteks di sini dan saat ini. Apa yang sedang Allah lakukan dengan Anda, di dalam Anda, melalui Anda, dan untuk Anda hampir pasti merupakan sesuatu yang jauh lebih penting daripada apa pun yang dapat Anda lihat. Allah adalah Allah yang menepati perjanjian yang berdaulat atas semua detail hidup Anda. Itulah kebenaran dan harapan yang harus Anda pegang teguh.
Refleksi
Bacalah Amsal 16:1-9 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 37-39; Kisah Para Rasul 17:16-34