Baca: 1 Korintus 10:27-33
Karena itu, baik kamu makan atau minum, ataupun melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. (1 Korintus 10:31)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ayub 41-42
Bill Wallace tiba di RS Stout Memorial, China Selatan, saat sedang terjadi perang antara propinsi Kwangsi melawan pemerintah Chiang Kai-shek. Di saat banyak misionaris meninggalkan daerah itu, Wallace memilih tetap tinggal di sana. Ia melakukan operasi dan berkeliling bersaksi tentang Kristus. Ketika perang antara Jepang dan China meledak, Wallace juga tetap tinggal di sana. Ia merawat yang terluka dan melakukan operasi di tengah-tengah ledakan bom dan desingan peluru. Saat temannya bertanya tentang keputusannya itu ia menjawab, “… aku yakin Tuhan menginginkanku menjadi misionaris medis.”
Karena dituduh sebagai mata-mata oleh Pemerintah Komunis, ia ditangkap, dipenjarakan dan disiksa secara brutal. Di penjara ia tetap berkhotbah dari lubang kecil selnya dan menempelkan ayat-ayat Injil di dinding kamarnya. Ia meninggal akibat siksaan berat yang dialaminya, mayatnya ditempatkan di peti kayu yang murah dan di atas nisannya tertulis, “Bagiku hidup adalah Kristus”.
Kerja adalah bakti. Entah, apa pun pekerjaan kita dari sekian banyaknya profesi, kita harus selalu melihatnya sebagai pelayanan kepada Allah. Kita harus menggunakan pekerjaan kita untuk melayani kebutuhan-kebutuhan manusia, dan membantu mereka memenuhi tujuan-tujuan Allah dalam hidup mereka. Seperti ungkapan Bill Wallace, “Sekecil apa pun pekerjaan kita baik secara langsung atau tidak, harus mendukung terealisasinya tujuan Allah dengan umat manusia (meski ada risiko yang harus ditanggung)”.
SATU-SATUNYA JALAN UNTUK MEMPEROLEH KEPUASAN DIRI DALAM PEKERJAAN
ADALAH MENEMUKAN DIRI SENDIRI DALAM PELAYANAN TERHADAP ORANG LAIN