Pembacaan : Yosua 1

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Ayub 41 - 42

 

Mereka berdiri di perbatasan tanah yang telah Tuhan janjikan kepada mereka. Tanah itu terbentang luas dengan segala keindahannya di hadapan mereka. Mereka mengirim pengintai untuk melihat seperti apakah tanah itu. Laporan yang mereka terima bahwa tanah itu kaya dan subur, menghasilkan buah yang manis dan lezat. Tetapi anak-anak Israel tidak bersukacita karenanya. Mereka tidak bersemangat untuk masuk ke sana. Sebaliknya, mereka malah diam saja dan tidak mau masuk ke sana. Mereka menggerutu kepada Tuhan, berkata: “Karena TUHAN membenci kita, maka Ia membawa kita keluar dari tanah Mesir untuk menyerahkan kita ke dalam tangan orang Amori, supaya dimusnahkan. ... Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit” (Ul. 1:27-28). 

Alkitab mengatakan bahwa momen-momen bersejarah ini, saat-saat penting evaluasi dan keputusan rohani, telah dicatat sebagai teladan dan instruksi kita karena mereka adalah orang-orang seperti kita. Itu adalah momen anugerah paling indah dalam hidup mereka. Mereka akan mendapatkan apa yang mereka tidak layak dapatkan dan tidak bisa dapatkan. Kehidupan, kaya, dan penuh ada di seberang sana. Itu adalah milik mereka karena Dia yang telah menebus mereka dari perbudakan bukan hanya Pembebas; Dia juga adalah Pemberi hidup. Mereka tidak berusaha, tetapi mereka akan mendapatkannya. Namun, mereka menolak. Mereka tidak mau bergerak. Sepertinya tidak mungkin dan tidak nyata. Sepertinya itu hanyalah sebuah tipuan besar. Mereka dijanjikan tanah milik mereka sendiri, tetapi apa yang mereka dapatkan adalah tempat penuh orang yang menolak kehadiran mereka. Apa yang Allah sedang kerjakan sebenarnya?

Pikiran mereka yang kecewa mengandung celah fatal. Apa yang mereka lihat sebagai penghalang rencana Allah sebenarnya adalah bagian dari rencana-Nya; apa yang membuat iman mereka lemah sebenarnya adalah alat Allah untuk membangun iman mereka.

Allah tahu apa yang Anda hadapi. Dia melihat semua kerusakan di sekitar Anda. Dia tidak panik, berpikir bagaimana cara melaksanakan rencana-Nya dengan semua halangan di depan jalan-Nya. Jangan patah semangat. Allah menaruh Anda di tempat yang tepat seperti yang Dia inginkan. Dia tahu bagaimana caranya memakai apa yang menakutkan Anda untuk membangun iman Anda. Dia tidak kaget dengan masalah yang Anda hadapi, dan Dia tidak punya niat meninggalkan Anda menghadapinya sendirian. Dia berdiri bersama Anda dalam kuasa, kemuliaan, kebaikan, hikmat, dan anugerah. Dia bisa mengalahkan apa yang Anda tidak bisa kalahkan dan Dia memaksudkan masalah itu bukan menjadi masalah yang akan menghancurkan Anda tetapi mengubahkan Anda.

 

Keputusasaan lebih berfokus pada kehancuran kemuliaan ciptaan daripada pada pemulihan kemuliaan karakter, kehadiran, dan janji Tuhan.