Pembacaan : Mazmur 111

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Yermia 41 - 44

 

Saya pikir ini adalah salah satu rahasia kotor gereja Yesus Kristus bahwa banyak hal yang kita kerjakan dilakukan karena rasa takut dan bukan iman. Ketakutan terjadi ketika saya melihat diri saya sendiri, menilai sumber daya saya, dan menyimpulkan bahwa saya tidak memiliki apa yang diperlukan untuk melakukan apa yang Allah ingin saya lakukan atau untuk menghadapi apa yang harus saya hadapi. Rasa takut dalam diri orang beriman adalah hasil dari melupakan. Anda lupa bahwa Anda adalah anak-Nya, dan apa yang telah diberikan oleh anugerah-Nya, ketakutan adalah emosi default Anda. Saya sangat yakin bahwa satu-satunya solusi untuk ketakutan adalah rasa takut  yang lebih besar yaitu rasa takut akan Allah. Ketika rasa takut akan Allah menguasai dan mengendalikan hati Anda maka rasa takut itu melindungi Anda dari rasa takut yang melumpuhkan dan melemahkan. Hanya ketika Allah tampak jauh lebih besar dari apa pun yang pernah Anda hadapi di dunia yang telah jatuh ini, maka hati Anda dapat mengalami kedamaian bahkan ketika Anda tidak mengerti apa yang sedang terjadi (dan Anda tidak memiliki kekuatan untuk menyelesaikannya).

Renungkan ayat-ayat ini: 

  • “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku” (Maz. 23:4). 
  • “TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” (Maz. 27:1). 
  • “Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka” (Ams. 19:23).
  • “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” (Yes. 41:10).
  • “Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku” (Maz. 34:5).
  • “Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka” (Ams. 28:14).

 

Jadi bagaimana Anda bisa memasuki pengalaman ketakutan vertikal (takut akan Allah) yang luar biasa dan menenangkan rasa takut horizontal (takut akan hal lain)? Pertama, berlarilah kepada Allah dan berdoalah agar Dia memberkati Anda dengan mata untuk melihat dan hati untuk mengingat kemuliaan-Nya yang luar biasa. Kemudian latih diri Anda untuk berhenti merenungkan masalah Anda dan mulai merenungkan kemuliaan Tuhan yang telah menjadi Bapa Anda dan yang selalu bersama Anda. Tidak, Anda tidak boleh menyangkal masalah Anda, tetapi jika Anda membiarkannya menjadi subjek perenungan Anda, masalah itu akan semakin membesar, dan Anda akan semakin takut. Hari ini, hadapi kenyataan, tapi renungkan kemuliaan Tuhan.

 

Mengapa harus takut,  karena di dalam Kristus  maka Allah telah memberikan kepada Anda, semua yang Anda butuhkan untuk menjadi Anda yang sebenarnya 

dan untuk melakukan apa yang menjadi panggilan Anda?