Baca: Yakobus 1:2-8
Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang.… (Yakobus 1:4)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 26-28



Tak seorang pun meragukan, almarhum Steve Jobs ialah seorang berbakat—bahkan sangat berbakat, jenius. Namun justru di matanya faktor penentu kesuksesan seorang wirausahawan bukan semata-mata bakatnya, melainkan justru ketekunannya. Sebab dalam ketekunan terkandung sifat gigih, sikap pantang menyerah, kerajinan, kecermatan, kerja keras, ketabahan dan kesetiaan. Semuanya itu berpadu menjadi satu karakter emas yang teruji oleh api. 

Dari manakah datangnya ketekunan dalam diri kita? Yakobus menyingkapkan, sumbernya berasal dari “berbagai-bagai pencobaan” (ay. 2). Ia menegaskan, yang kita perlukan ialah hikmat (ay. 5). Untuk apa? Hikmat untuk bisa mengambil manfaat dari pencobaan hidup. Pencobaan itu ada dua jenis. Pertama berbentuk kesukaran, kedua berbentuk kenikmatan. Yang satu menghajar, yang lain menggoda. Terhadap keduanya kita harus memberi tanggapan positif, yaitu tabah dan bertahan dengan tekun demi memetik manfaatnya. Karena barang siapa lulus melampaui ujiannya, ia tampil sebagai pribadi yang teguh dan matang. 

Pernahkah Anda bayangkan apa jadinya jika kita tak pernah mengenyam bangku sekolah sama sekali? Ketekunan ibarat Sekolah Kehidupan. Siapa pun patut memasuki kelasnya. Mata pelajaran utamanya ialah tantangan, masalah dan pencobaan hidup. Target keberhasilannya ialah kematangan. Tuhan mengirim kita ke “Sekolah” ini demi kebaikan kita sendiri. Jalanilah dan petiklah manfaatnya dengan arif.

 

TUHAN TAK AKAN MENGIJINKAN DATANGNYA PENCOBAAN
JIKA ITU TIDAK BERMANFAAT BAGI KITA