Baca: Yosua 2:1-24
Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah. (Yosua 2:11)
Bacaan Alkitab Setahun:
Keluaran 29-31
Dulunya Rahab adalah seorang perempuan sundal di Yerikho. Namun ketika ia mendengar berita tentang kemasyhuran Allah Israel—tentang bagaimana Dia menyelamatkan umat Israel keluar dari perbudakan Mesir dengan berbagai mukjizat—Rahab menjadi gentar dan takut kepada-Nya. Ketika suatu malam mata-mata Yosua datang dan menginap di rumahnya, ia nekat menyembunyikan dan melindungi mereka. Perkataan-perkataannya kepada mata-mata itu menunjukkan imannya kepada Allah Israel (ay. 9-13, bdk. Yak. 2:25). Ia sungguh percaya dan mengakui bahwa Allah Israel adalah satu-satunya Allah yang berkuasa.
Ketika kota Yerikho dihancurkan, Rahab dan kaum keluarganya diselamatkan, seperti yang dijanjikan kedua mata-mata yang diutus Yosua. Kelak mereka menjadi bagian dari umat Allah (Yos. 6:17,23,25). Lalu ia menikah dengan seorang Israel dan nantinya menjadi nenek moyang Raja Daud, yang menurunkan Yesus, Sang Juru Selamat (Mat. 1:5).
Kisah Rahab adalah sebuah kabar baik. Bahwa kasih karunia Allah juga tersedia bagi orang-orang dengan masa lalu yang hina, cemar dan memalukan. Tidak ada dosa yang begitu besar sehingga pengampunan Allah tidak berlaku atasnya. Yang perlu dilakukan ialah, seperti Rahab, berpaling dari kehidupannya yang lama dan beriman kepada Tuhan, satu-satunya Allah yang sejati. Di tangan-Nya, para pendosa diubahkan menjadi orang benar. Para penjahat menjadi pembawa kabar baik. Yang terbuang menjadi saluran anugerah dan pemberita pengharapan.
MASA LALU YANG KELAM DAPAT BERUBAH MENJADI
MASA DEPAN GEMILANG DI TANGAN TUHAN