Pembacaan: Amsal 16
Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 28 - 31
Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. (Amsal 16:2)
INTROSPEKSI DIRI SENDIRI. Salah satu cara untuk mengatasi kecenderungan ini adalah dengan melakukan introspeksi diri secara kritis. Dengan mengkritik diri sendiri, seseorang berusaha untuk memahami dan mengenali kelemahan, kesalahan, dan ketidaktelitian dalam pandangannya tentang diri mereka. Pendekatan ini bertujuan untuk mendekati diri dengan sikap rendah hati, mengakui bahwa kita sebagai manusia tidak sempurna dan masih memiliki ruang untuk tumbuh dan belajar. Perbandingan yang dibuat dengan kisah Ayub dalam Alkitab menambahkan dimensi spiritual pada pandangan ini. Dalam cerita tersebut, Setan menuduh Ayub bahwa ia hanya taat kepada Tuhan karena berkat yang diterima, dan jika berkat-berkat itu diambil darinya, Ayub akan mengutuk Allah. Pernyataan ini menyoroti bahaya mencari Tuhan hanya karena keuntungan pribadi dan materi, bukan karena kebenaran atau kasih-Nya. Dengan merenungkan tuduhan Setan terhadap Ayub, manusia diajak untuk lebih mendalam dalam mengevaluasi motif dan perilaku mereka. Tujuan dari introspeksi ini adalah untuk menilai diri kita berdasarkan standar wahyu Allah, yang menuntut sikap rendah hati, cinta kasih, dan kesadaran atas kelemahan dan dosa-dosa kita. Dengan demikian, kita mencegah diri kita sendiri dari jebakan kesombongan dan perasaan lebih baik daripada orang lain.
Pandangan baru tentang dosa bagi orang Kristen berarti memahami dosa bukan hanya sebagai perbuatan jahat atau pelanggaran hukum moral, tetapi juga sebagai kondisi bawaan manusia yang rentan terhadap kesalahan dan terpisah dari Allah. Namun, kesadaran akan dosa tidak hanya berfokus pada kesalahan kita, tetapi juga mengarahkan perhatian pada pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana Allah memandang kita di dalam Kristus.
Dalam Kitab Filipi 3:9, rasul Paulus menyatakan bahwa pandangan baru tentang dosa ini harus disertai dengan pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran dan kasih Allah yang sempurna yang kita miliki melalui iman dalam Yesus Kristus. Artinya, ketika seseorang percaya dan menerima Kristus sebagai Juruselamat, dosa-dosa kita dihapuskan melalui karya penebusan-Nya di salib. Kita dinyatakan benar di hadapan Allah karena Kristus yang sempurna.
Ketika kita menyadari dosa-dosa kita dan merasakan kerendahan hati, kita juga akan menyadari betapa besar kasih dan rahmat Tuhan kepada kita. Ini akan memunculkan rasa syukur yang mendalam karena kita menyadari bahwa kita tidak pantas mendapatkannya, tetapi Tuhan masih mengasihi dan memberkati kita.Dengan demikian, kombinasi antara kesadaran akan dosa, kerendahan hati, rasa syukur, dan sukacita membentuk sikap yang lebih terbuka, bijaksana, dan damai dalam hidup. Kita dapat menjalin hubungan yang lebih harmonis dengan sesama manusia dan mengalami sukacita yang lebih mendalam karena merasa dekat dengan Tuhan dan menerima kasih-Nya dengan rendah hati.
Apakah Anda melihat bahwa motif Anda tidak murni bahkan untuk banyak hal baik yang Anda lakukan? Bagaimana mengetahui hal itu membuat Anda lebih ramah dalam hubungan Anda?
Doa; "Ya Tuhan, hatiku terus mendorongku untuk melakukan perbuatan dosa, dan tanpa pertolongan-Mu, aku tidak memiliki kekuatan untuk melawannya. Bantulah aku untuk tetap berpegang pada jalan yang benar. Jangan biarkan aku merasa lebih superior dari siapa pun. Ingatkan aku akan hal itu dan perlihatkan kasih-Mu yang luar biasa dalam setiap pertemuan dengan orang baru. Amin."