Pembacaan: Amsal 14
Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 24 - 27
Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita. (Amsal 14:21)
MENOLAK SUPERIORITAS. Hubungan manusia adalah sesuatu yang senantiasa memerlukan perbaikan. Seperti halnya rumah, hubungan juga memerlukan pemeliharaan rutin untuk menjaganya tetap harmonis, dan terkadang perlu perbaikan besar. Orang bijaksana memiliki kemampuan untuk melakukan keduanya. Salah satu cara melakukan "pemeliharaan" kecil adalah dengan menahan diri dari kecenderungan merasa lebih baik atau membenci orang lain di sekitar kita. Amsal 14:21 menegaskan bahwa perilaku ini adalah salah satu penyebab ketidakbaikan terhadap sesama, tetapi dampaknya lebih luas daripada itu. Jika kita tidak mengatasi dorongan alami untuk merasa lebih unggul dan merendahkan orang lain, hubungan kita tidak akan bertahan saat menghadapi perubahan dan tantangan yang biasa terjadi. Bagaimana kita bisa menghindari ini?
Renungkan ini. Sebagai manusia, kita memiliki kelemahan dan cenderung melakukan dosa. Dosa ini dapat menghalangi kita untuk mencapai kesucian yang seharusnya dituntun oleh iman kita. Meskipun manusia memiliki dosa dan kecacatan, Allah tetap memperlihatkan rahmat dan kemurahan-Nya kepada mereka. Bahkan orang-orang yang mungkin tidak mempercayai-Nya atau memiliki keyakinan yang berbeda juga mendapatkan manfaat dari kemurahan-Nya dan Allah dapat menggunakan mereka sebagai sarana untuk mencapai tujuan-Nya.
Kapan terakhir kali Anda membenci sesama di dalam hati? Ini adalah latihan rohani yang penting untuk belajar mengenali perasaan atau pikiran yang negatif dalam hati kita terhadap seseorang dan segera bertobat.
Doa : Ya, Tuhan, Setiap kali aku berjumpa dengan seseorang, naluriku menghendaki untuk mencari-cari kesalahan atau bahkan menilai mereka, semata-mata untuk merasa lebih unggul. Perilaku ini merupakan pelanggaran serius terhadap perintah-Mu yang mengajarkan untuk "menganggap yang lain lebih utama dari pada diri sendiri" (Filipi 2:3). Saya merasa sangat jauh dari teladan kasih dan kesetiaan-Mu.Aku datang di hadapan-Mu dengan ketulusan hati dan bertobat. Ubah hati dan pikiranku, agar semakin serupa dengan karakter-Mu. Amin.