Pembacaan : Amsal 29

Bacaan Alkitab Setahun : 1 Raja-raja 14-15

 

Orang yang jahat terjerat oleh pelanggarannya, tetapi orang benar akan bersorak dan bersukacita. (Amsal 29:6)

 

BERSORAK DAN BERSUKACITA. Karena ciptaan Allah memiliki keteraturan di dalamnya, para pelaku kejahatan terjerat oleh dosa mereka sendiri. Namun, seperti yang telah kita lihat, untuk bisa melihat akhir dari dosa dan kebenaran, jalannya bisa sangat panjang. Untuk saat ini, kita mungkin melihat dosa bisa membawa kesejahteraan dan kebenaran menyebabkan penderitaan. Nyatanya, hanya dalam kekekalanlah dosa menerima ganjaran penuhnya dan kebaikan menerima upah sepenuhnya.

 

Jadi pelaku kejahatan mungkin tidak akan "dijerat" untuk waktu yang lama. Tetapi tidak ada alasan bagi orang percaya untuk menunggu sampai akhir untuk bersorak kegirangan dan gembira. Memang, siapa pun yang menjalani kehidupan yang bijak, terlepas dari kesulitan yang tak terhindarkan, akan mengalami saat-saat kegembiraan dan tawa yang keras. Dalam mukjizat-Nya yang pertama, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan atas pesta, yang datang untuk membawa kepada kita sukacita pesta (Yohanes 2:1-11). Setiap kali kita ikut serta dalam Perjamuan Kudus, kita benar-benar merasakan “rasa” dari pesta terbesar, tanpa akhir, yang tak tertandingi yang telah dijamin bagi kita oleh kematian dan kebangkitan-Nya (Yesaya 25:6–8; Wahyu 19:6–8). Inilah kegembiraan yang bisa kita akses kapan saja.

 

Kapan terakhir kali Anda mengalami sukacita bersorak-sorai di dalam Allah? Apakah sudah terlalu lama?

 

Doa: Tuhan, di pesta pernikahan Kana (Yohanes 2) Engkau duduk di antara orang-orang yang bergembira dan memikirkan kesedihan yang akan datang. Namun Engkau pergi ke kayu salib sehingga kami yang duduk di sini dikelilingi oleh kesedihan, menghirup sukacita yang akan datang. Betapa aku memuji-Mu atas keselamatan-Mu yang luar biasa. Amin.