Baca: Lukas 5:17-26
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, “Hai saudara, dosa-dosamu sudah diampuni.” (Lukas 5:20)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Lukas 14-16


Pendiri pabrik otomotif ternama dari Amerika Serikat, Henry Ford, memiliki semboyan demikian tentang kebersamaan: “Datang bersama-sama adalah permulaan. Tetap bersama-sama adalah proses. Berpikir bersama-sama adalah keutuhan. Bekerja bersama-sama adalah keberhasilan.” Memang, kesuksesannya amat ditopang oleh keyakinannya pada kekuatan kebersamaan. Sekarang kita mengenalnya sebagai kerja sama tim. 

Awalnya, iman memang keyakinan pribadi. Namun tak berarti iman melulu bersifat individual. Sebab kelanjutan dari iman ialah upaya dan tindakan. Sedangkan tindakan tak selalu bersifat individual. Bisa merupakan upaya bersama. Iman beberapa orang yang dipersatukan bisa menjadi ikhtiar yang membuat hati bergetar. Mampu melahirkan tindakan ekstra yang tak mungkin dilakukan sendirian. Iman “kolektif” itulah yang sedang menarik perhatian dan menggerakkan hati Tuhan dalam kisah penyembuhan seorang lumpuh di desa Kapernaum itu (ay. 18-20; lih. Mrk. 2:1). 

Dalam hidup ini banyak kejadian luar biasa. Yang kita anggap mustahil nyatanya terjadi. Kapankah hal seperti itu berlangsung? Pertama, tentu saja, tatkala Tuhan berkenan menolong. Namun dari pihak manusia ada dua faktor yang berperan: kemauan keras dan kebersamaan. Ketika ketiga hal ini berpadu, terjadilah sinergi kekuatan yang meruntuhkan “tembok kemustahilan”.


RAHMAT TUHAN YANG DISAMBUT DENGAN KEMAUAN KERAS DAN KEBERSAMAAN
MEMBUKA JALAN KALA SEPERTINYA TIADA JALAN