Pembacaan :      1 Korintus 13: 4 - 13

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Bilangan 34 - 36

 

Ada banyak hal buruk yang kita sebut kasih yang sebenarnya tidak layak disebut kasih dan melakukan apa yang dilakukan kasih. Rela mentoleransi apa yang salah di mata Allah mungkin menciptakan damai semu, tetapi bukan itu yang dilakukan kasih. Rela hidup dalam lingkaran kejahatan dan tidak membuat suatu perbedaan membuat orang menyukai saya, tetapi itu bukan kasih. Berkata, “Tidak apa – jangan khawatir” kepada orang yang melakukan kesalahan bukanlah kasih. Menjaga damai dengan segala cara bukanlah kasih. 

 

Tetap diam ketika harusnya bicara bukanlah kasih. Tidak mau terlibat dalam momen tidak enak dengan Anda karena ada kesalahan di antara kita yang harus disingkapkan dan didiskusikan bukanlah kasih. Meminta Anda mentoleransi apa pun yang saya katakan atau lakukan karena Anda mengatakan Anda mengasihi saya adalah kesalahanpahaman fundamental tentang apakah kasih itu dan apa yang kasih lakukan. Bagi kebanyakan kita, apa yang kita pikir sebagai kasih bukanlah kasih sama sekali.

 

Kasih yang Alkitabiah, benar, mengorbankan diri, menghargai Allah tidak pernah mengkompromikan apa yang Allah katakan benar. Kebenaran dan kasih terikat menjadi satu. Kasih yang mengkompromikan kebenaran bukanlah kasih. Kebenaran tanpa kasih akan berhenti menjadi kebenaran karena kebenaran itu dibengkokkan dan dipelintir oleh agenda manusia lainnya. Jika kasih ingin dan berusaha melakukan yang terbaik bagi Anda, maka kasih berkomitmen untuk menjadi bagian dari apa yang Allah katakan adalah yang terbaik dalam hidup Anda. Jadi, saya berkomitmen menjadi alat Allah untuk apa yang Dia katakan terbaik dalam hidup Anda, walau itu berarti kita harus melewati momen yang keras dan sulit untuk sampai di sana. 

 

Saya pikir sering kita memilih diam, dengan sengaja menghindari isu dan membiarkan hal buruk begitu saja, bukan karena kita mengasihi orang lain, tetapi karena kita mengasihi diri sendiri dan tidak ingin berhadapan dengan sesuatu yang Allah katakan jelas salah. Kita tidak mau membuat pengorbanan yang sulit yang adalah panggilan dari kasih sejati. Saya tidak berbicara tentang menjadi benar sendiri, menghakimi, kritis, dan menuduh. Tidak, yang saya maksud adalah memilih untuk tidak mengabaikan yang salah, tetapi mengatasi kesalahan dengan anugerah yang sama yang sudah diberikan oleh Allah. Anugerah tidak pernah menyebut yang salah sebagai benar. Jika salah adalah benar, anugerah tidak diperlukan. Jika dosa tidaklah jahat dan salah, Yesus tidak perlu datang.

 

Salib Yesus Kristus adalah satu-satunya model yang perlu Anda lihat untuk melihat apa yang kasih lakukan di hadapan yang salah. Kasih tidak menyebut yang salah sebagai benar. Kasih tidak mengabaikan yang salah dan berharap semuanya berlalu. Kasih tidak meninggalkan Anda karena Anda salah. Kasih tidak mengejek Anda. Kasih tidak berarti saya membalas Anda dan menyakiti Anda seperti Anda menyakiti saya. Kasih tidak pasif dan diam di hadapan kesalahan. Kasih bergerak ke arah Anda karena Anda salah dan perlu diselamatkan dari diri Anda. 

 

Saat bergerak ke arah Anda, kasih rela membuat pengorbanan dan bertahan dalam kesulitan sehingga Anda bisa dibenarkan lagi dan didamaikan dengan Allah dan sesama. Allah menganugerahkan kita kasih jenis ini sehingga kita menjadi alat kasih di dalam hidup orang lain.

 

Kasih yang menyebut salah sebagai benar dan yang benar sebagai salah bukanlah kasih. Kasih yang sejati menegur dan mengampuni.