Pembacaan     : Amsal 26

Pembacaan Alkitab Setahun : Pengkotbah 5-8

 

Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu .(Amsal 26:17)

 

JANGAN SUKA MENCAMPURI URUSAN ORANG. Ketika dua orang atau lebih terlibat dalam konflik, dampaknya tidak hanya berdampak pada mereka sendiri, tetapi juga mempengaruhi orang-orang di sekitar mereka. Saat kita melihat orang-orang yang kita kenal berkonflik, kita merasa cenderung untuk memihak salah satu pihak yang kita lebih dekat atau kita lebih kenal dengan baik. Kita merasa sulit untuk tetap netral dan objektif. Situasi ini dapat memunculkan perasaan empati terhadap orang yang kita kenal lebih dekat, sehingga kita cenderung mendukung atau mendengarkan keluh kesah mereka. Namun, saat mendengarkan pihak yang kita kenal tersebut, kita mungkin tanpa sadar menjadi terpengaruh dan akhirnya mulai merasa bahwa pihak lain yang berkonflik adalah "musuh"kita karena kita mendukung pihak yang kita kenal. Begitu juga, teman dari pihak yang berseberangan dengan orang yang kita kenal, juga bisa menjadi musuh kita karena mereka merasa tidak setuju dengan dukungan kita. Akibatnya, hubungan di sekitar kita dapat menjadi kacau. 

 

Jika Anda memegang telinga anjing liar, Anda akan digigit: Peribahasa ini mengajarkan bahwa jika kita berurusan dengan hal-hal berbahaya atau orang-orang yang tidak terkendali, maka kita mungkin menghadapi konsekuensi negatif. Jika seseorang memiliki masalah dengan orang lain, bukan kita, maka tidak ada manfaatnya bagi kita untuk ikut campur atau terlibat dalam pertengkaran tersebut. Lebih baik untuk tetap netral dan tidak terlibat dalam masalah orang lain yang tidak berkaitan dengan kita. Orang bijak harus menahan penilaiannya (Anda tidak bisa mengetahui semua fakta) sehingga menahan diri dari penilaian yang tergesa-gesa. Sebagai orang bijak, penting untuk berperan sebagai mediator atau pihak yang mendukung perdamaian. Ketika terjadi konflik, bijaksana untuk mengupayakan rekonsiliasi dan mencari cara-cara damai untuk menyelesaikan perselisihan, daripada memperkeruh situasi atau memperpanjang pertengkaran. Tidak semua perselisihan atau masalah relevan dengan kehidupan kita, dan tidak semuanya layak untuk diikutsertakan. Sebagai orang bijak, kita harus pandai memilih pertempuran dan tidak terlibat dalam konflik yang tidak berarti bagi kita atau tidak terkait dengan tujuan kita.

 

Kapan terakhir kali Anda melihat komunitas yang besar terbagi oleh konflik antara dua individu? Pernahkah Anda sendiri ditarik ke dalam perpecahan seperti itu?

 

Doa: Tuhan Yesus, teknologi begitu mudah membuat kami terjebak dalam pertengkaran yang bukan urusanku. Tetapi Engkau menolak untuk menjadi “hakim atau pengantara” (Lukas 12:14) dalam perselisihan yang tidak berhubungan dengan misi-Mu. Beri aku kerendahan hati dan pikiran yang fokus untuk tidak memihak atau menyulut lidah api yang liar ini. Amin.