Pembacaan : Amsal 24

Bacaan Alkitab Satu Tahun : 2 Korintus 1-4

 

Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu. Bebaskan mereka yang diangkut untuk dibunuh, selamatkan orang yang terhuyung-huyung menuju tempat pemancungan. Kalau engkau berkata: "Sungguh, kami tidak tahu hal itu!" Apakah Dia yang menguji hati tidak tahu yang sebenarnya? Apakah Dia yang menjaga jiwamu tidak mengetahuinya, dan membalas manusia menurut perbuatannya? (Amsal 24:10–12) 

 

MASA KESUKARAN. Melakukan keadilan selalu membutuhkan waktu dan biaya. Bahkan ada kalanya melakukan keadilan benar-benar menghabiskan biaya yang besar. Ayat-ayat ini berbicara tentang suatu masa kesukaran—secara harfiah berarti “hari kemalangan.” Di saat krisis, dari resesi sampai kudeta pemerintah, kelompok yang paling rentan adalah kelompok yang paling terancam, dan membela mereka juga akan menempatkan Anda pada posisi yang dirugikan. Selama Perang Dunia II, banyak keluarga orang Jerman, Prancis, dan Belanda melihat tetangga mereka yang orang Yahudi digiring menuju kematian dan pembantaian. Banyak orang kemudian berkata, “Kami tidak tahu apa-apa mengenai hal ini.” Namun, mereka bersalah karena mereka tidak mau tahu, karena takut akan dampak buruknya. Demikian pula, ketika Kitty Genovese diserang dan dibiarkan mati di jalanan kota New York, para tetangga yang mendengar tangisannya mengabaikannya karena takut. Viktor Frankl, yang selamat dari kamp kematian Nazi, menggambarkan betapa banyak warga negara yang bermoral dan terhormat berubah menjadi kolaborator Nazi supaya bisa bertahan hidup. Situasi-situasi ini dapat menyingkapkan keegoisan mendalam di dalam hati kita yang selama ini kita sembunyikan. “Ujian sebenarnya terhadap kekuatan atau keberanian seseorang adalah saat berada dalam kesulitan; hampir semua orang dapat melewati masa-masa indah.” 

 

Bagaimana cara Anda membangun karakter dan hubungan dengan Allah sekarang, sehingga Anda mampu melakukan pengorbanan ketika saatnya tiba? 

 

Doa: Tuhan, kemarin aku meminta-Mu untuk memberiku hikmat untuk menjadi pembela kelompok marginal, tetapi hari ini aku meminta keberanian. Beri aku suka cita yang penuh rasa syukur atas pengorbanan-Mu yang menjadi Imam Besarku, sehingga aku dimampukan untuk berkorban demi mereka yang lemah. Amin.