Pembacaan : Amsal 6

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Lukas 17-18

 

Hai anakku, jikalau engkau menjadi penanggung sesamamu, dan membuat persetujuan dengan orang lain; jikalau engkau terjerat dalam perkataan mulutmu, tertangkap dalam perkataan mulutmu, buatlah begini, hai anakku, dan lepaskanlah dirimu, karena engkau telah jatuh ke dalam genggaman sesamamu: pergilah, berlututlah, dan desaklah sesamamu itu.  (Amsal 6:1–3)

 

JUDI ATAU INVESTASI? Seorang pemuda setuju untuk memberikan uang untuk berbisnis dengan seseorang yang hampir tidak dikenalnya—orang lain (menurut Amsal 6). Ia ditegur karena melakukan transaksi keuangan yang tidak bijaksana dan terlalu berisiko (Amsal 11:15, 17:18, 20:16, 22:26–27). Terkait urusan keuangan, “Kitab Suci menetapkan kehati-hatian sebagai salah satu kebajikan.. [Kitab Suci] tidak melarang kemurahan hati; hal ini lebih mendekati pada larangan untuk berjudi.” Banyak transaksi keuangan yang dianggap sangat berisiko dan tidak bijaksana sehingga dianggap sama saja dengan judi mesin slot. 

 

Perjudian menghadapi banyak masalah moral karena itu adalah cara untuk mencoba mendapatkan uang tanpa usaha keras, kecerdasan, atau investasi waktu yang biasanya diperlukan untuk mencapai kekayaan. Ini mirip dengan upaya untuk mencari kekuasaan atau keberuntungan tanpa mengandalkan Tuhan. Kita bersedia mempertaruhkan uang kita dalam perjudian, tetapi seringkali enggan memberikan uang yang sama kepada orang yang membutuhkan bantuan. Seharusnya, kita lebih suka membantu orang lain daripada berjudi. Namun, Yesus memberikan contoh yang berbeda. Ia rela mengorbankan kekayaan dan kekuasaannya demi kita, bukan demi diri-Nya sendiri (Roma 15:1–3a).

 

Apa saja bentuk perjudian yang ada di masyarakat kita? Pernahkah Anda tertarik pada salah satu di antaranya?

 

Doa: Tuhan, jadikanlah aku bijaksana dalam hal uang, tidak mudah menghabiskannya untuk hal-hal yang impulsif atau berisiko. Pada saat yang sama, berilah aku pandangan jauh ke depan dan hilangkan rasa takut dan khawatir mengenai uang, dengan mengetahui bahwa Engkau memberiku apa yang aku perlukan sama seperti Engkau memelihara burung dan bunga (Matius 6:25–34). Amin.