Pembacaan : Wahyu 21

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Mazmur 23 - 30

 

 

Ada dua adegan yang sangat kontras, satu di awal Alkitab dan satu di akhir. Pada adegan awal, kita melihat Adam dan Hawa dengan cepat menutupi diri mereka sendiri dan bersembunyi dari Allah karena merasa bersalah dan malu yang merupakan akibat menyedihkan dari dosa mereka (Kejadian 3). Ini adalah bencana yang terlalu mengerikan untuk diungkapkan dengan kata-kata manusia yang terbatas. Diberkati dengan hubungan tanpa hambatan dengan Tuhan, Pencipta, dan Raja alam semesta, diberkati dengan taman yang subur dengan segala hal yang baik, mereka benar-benar memiliki semuanya. Mereka diciptakan oleh Allah dan untuk Dia. Hidup mereka didesain dengan Dia sebagai pusatnya. Mereka diciptakan untuk menikmati persekutuan kekal dengan-Nya. Mengasihi dan menyembah-Nya adalah dua motivasi utama semua tindakan mereka. Bagaimana ikatan ini bisa hancur dengan cepat? Bagaimana bisa mereka takut dengan Allah? Bagaimana mereka bisa mencoba bersembunyi dari Dia yang merupakan alasan dari seluruh keberadaan mereka? Terlalu menyedihkan untuk dipahami, tetapi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu jelas: dosa, dengan beban rasa bersalah dan malu, memisahkan mereka dari Tuhan dan mengusir mereka dari taman di mana Dia hadir dan memenuhi kebutuhan mereka. Ikatan ini rusak, bagaimana bisa diperbaiki lagi?

Adegan terakhir adalah perjamuan kawin Anak Domba (Wahyu 19) Itu juga adalah perkumpulan orang berdosa, tetapi mereka tidak malu. Mereka tidak bersembunyi karena merasa bersalah. Mereka tidak takut ada di hadirat-Nya. Mereka tidak takut dengan murka-Nya. Tidak, orang-orang berdosa ini ada dalam sebuah perayaan karena ikatan yang rusak di taman telah dipulihkan. Mereka telah dinikahkan dengan Juru Selamat selamanya. Selamanya mereka akan ada di hadirat-Nya. Mereka selamanya tidak akan terpisah dari-Nya. Mereka selamanya tidak akan bersembunyi lagi. Mereka selamanya tidak akan diusir lagi. Persekutuan mereka tidak akan berakhir. Suara perayaan mereka tidak akan berhenti. Jubah mereka telah dicuci putih bersih berkilau. Mereka memakai kebenaran-Nya. Mereka diterima karena Dia. Tidak ada penghakiman bagi mereka. Tidak ada dosa yang memisahkan mereka. Itu adalah pemandangan yang sangat indah yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata manusia.

Apa yang membuat dua adegan itu berbeda? Bukan hikmat, kekuatan, posisi, atau kebenaran manusia. Perbedaannya dirangkum dalam satu kata yang memiliki kuasa untuk melakukan perubahan. Selain nama Yesus, kata ini mungkin adalah kata terpenting di seluruh Alkitab: anugerah. Anugerah dalam pribadi dan karya – kehidupan kematian, dan kebangkitan – Yesuslah yang membuat perbedaan. Jika Anda adalah anak Tuhan, berhentilah bersembunyi di balik pepohonan rasa malu Anda. Melangkahlah kepada terang. Ada perayaan di masa depan Anda!

 

Jika Anda adalah anak Allah, ketika Anda berdosa, Anda bisa berlari kepada Allah dan bukan menjauh dari-Nya, karena semua dosa Anda ditutupi oleh darah Yesus.