Pembacaan : Yohanes 8 : 31 - 38

 

Bacaan Alkitab Setahun :

2 Tawarikh 28 - 30

 

Individualisme bukanlah kebebasan, tetapi ikatan. Hidup bagi diri sendiri bukanlah kemerdekaan, itu adalah penjara yang dibuat oleh diri sendiri. Melakukan apa yang Anda mau lakukan, ketika Anda mau melakukannya, dan melakukannya dengan cara Anda bukanlah hidup yang baik, dan tidak akan membawa kebaikan apa pun. Membuat aturan sendiri dan mengikuti jalan sendiri hanya akan membawa kepada bencana. Allah memanggil Anda kepada diri-Nya dan memerintahkan Anda untuk mengikuti-Nya sehingga oleh anugerah Dia membebaskan Anda dari diri sendiri. Dalam panggilan untuk taat, Allah tidak sedang merampok kebebasan Anda, tetapi membawa Anda ke tempat di mana kebebasan bisa ditemukan.

Untuk mengerti ini, Anda harus memandang hidup dari sudut pandang ciptaan dan kejatuhan ke dalam dosa. Sebagai Pencipta, Allah mendesain Anda untuk menjalani hidup dependen. Anda diciptakan untuk hidup dalam kebergantungan akan kasih, penyembahan dan ketaatan. Anda dan saya tidak punya kekuatan dan hikmat yang kita butuhkan untuk hidup independen. Berusaha untuk hidup independen tanpa Allah sama seperti berusaha menyetir perahu di jalan tol. Perahunya sendiri adalah ciptaan yang indah, penuh dengan detail menakjubkan, tetapi bukan diciptakan untuk dijalankan di jalanan keras. Jika Anda berusaha menjalankannya di tanah, Anda akan menghancurkannya dan perahu itu tidak berguna.

Masuknya dosa ke dalam dunia dan hati kita mengajarkan kita bahwa kita tidak diciptakan untuk hidup independen. Dosa juga memperumit semuanya. Kejatuhan membuat kita menjadi bahaya bagi diri sendiri. Karena dosa dalam diri kita, maka kita memikirkan hal buruk, kita ingin hal buruk, kita tertarik pada hal buruk dan kita memilih hal buruk – dan kita buta terhadap apa yang terjadi dalam diri. Jadi bukan hanya kita membutuhkan kehadiran Allah dan hikmat-Nya untuk menuntun dan melindungi kita, tetapi kita juga membutuhkan anugerah-Nya untuk menyelamatkan kita.

Doktrin ciptaan dan kejatuhan mendorong kita untuk menyimpulkan bahwa hidup bagi diri sendiri – yaitu berusaha memerintah dunia kita sendiri – tidak akan pernah berhasil. Hidup hanya ditemukan ketika kita menyerahkan hidup kita ke dalam tangan Sang Pencipta dan menyerahkan diri kita kepada anugerah-Nya yang ajaib. Memandang dengan jujur cara Anda diciptakan oleh Sang Pencipta dan cara dosa merusak Anda akan menghancurkan rasa percaya diri akan kemampuan Anda untuk menyelamatkan diri sendiri dan mendorong Anda kepada salib Tuhan Yesus Kristus. 

Memang benar bahwa individualisme adalah delusi, penundukan penuh sukacita adalah hidup yang baik, dan bahwa Yesus saja yang mampu membawa Anda berpindah dari individualisme kepada ketaatan. Jika Anda menemukan lebih banyak sukacita dalam melayani Allah daripada melayani diri sendiri, Anda tahu bahwa anugerah telah datang dalam hidup Anda, karena hanya anugerah saja yang memiliki kuasa untuk menyelamatkan Anda dari diri sendiri.

Anugerah membebaskan Anda dari  delusi individualisme supaya Anda bisa menikmati kebebasan penuh dari mengasihi dan melayani Allah.