Pembacaan : Amsal 20

Bacaan Alkitab Setahun : 2 Tawarikh 28-30

 

Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa. (Amsal 20:4)

 

PEMALAS TIDAK MEMPERHATIKAN APA-APA. Dalam pertanian di zaman kuno, penting untuk mengamati cuaca dengan cermat dan melakukan pekerjaan pertanian pada waktu yang tepat. Jika seseorang menjadi pemalas atau terlalu mementingkan diri sendiri, dia akan cenderung mengabaikan peluang yang ada untuk bekerja di waktu yang tepat. Jendela peluang mengacu pada periode waktu di mana kondisi cuaca atau lingkungan sangat cocok untuk melakukan pekerjaan pertanian tertentu, seperti menanam, panen, atau merawat tanaman. Jika seseorang tidak memperhatikan jendela peluang ini dan tidak bekerja pada waktu yang tepat, kesempatan tersebut akan hilang dan dampaknya dapat berdampak negatif pada hasil pertanian dan keberhasilan usaha pertanian secara keseluruhan

 

Dalam Pengkhotbah kita diberitahu bahwa ada “ ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang” (Pengkhotbah 3:6–7). Tidak ada yang menghibur dari fakta bahwa segala sesuatu di dunia ini berubah dan lenyap. Karena Allah telah “memberikan kekekalan dalam hati mereka” (Pengkhotbah 3:11), perubahan yang terus-menerus membuat kita sedih. Tetapi hati yang malas tidak akan memahami hal ini dan bekerja keras (atau istirahat) pada saat yang tepat. Si pemalas perlu belajar bahwa hanya di masa depan Allah yang terakhir, kita akan mengalami shalom dan istirahat yang sempurna melalui Raja Damai, Yesus Kristus (Yesaya 9:6). Sampai saat itu tiba, ada pekerjaan yang harus dilakukan.

 

Pikirkan peluang yang telah Anda lewatkan. Mengapa Anda merindukannya? Bagaimana Anda bisa menjadi lebih bijak agar tidak ketinggalan di masa depan?

 

Doa: Tuhan, “ketika telah genap waktunya,” Engkau datang (Galatia 4:4). Bahkan Engkau memperhatikan peluang dan waktu! Aku akui bahwa aku mencoba membuat dunia sesuai dengan jadwalku alih-alih beradaptasi dengan keadaan. Beri aku fleksibilitas ilahi yang mempercayai rencana-Mu lebih daripada rencanaku! Amin.