Pembacaan : Galatia 3 : 15 - 29

 

Bacaan Alkitab Setahun:  

Keluaran 38 – 39

 

Akui saja, tindakan kebenaran Anda yang paling brilian sekalipun tidak memenuhi standar Allah; itu sebabnya Anda diberikan anugerah Yesus.

 

Semakin Anda mengerti besarnya anugerah Allah, semakin akurat cara pandang Anda akan kedalaman ketidakbenaran Anda dan semakin Anda mengerti kedalaman ketidakbenaran Anda, semakin Anda menghargai besarnya karunia anugerah Allah. Orang yang nyaman dengan kebenarannya sendiri belum benar-benar mengerti anugerah dan orang yang tidak terkesan dengan anugerah Allah belum benar-benar memahami dosanya. Jadi mari kita bahas tentang pentingnya anugerah Allah.

Untuk bisa membahas tentang pentingnya natur anugerah Allah, pertama-tama kita harus membahas akibat dosa yang parah. Dosa bukan hanya tentang tindakan pemberontakan. Dosa, pertama-tama adalah sebuah kondisi hati yang menghasilkan tindakan pemberontakan. Anda dan saya melakukan dosa karena kita adalah orang berdosa. Kondisi dosa, di mana semua orang yang pernah hidup lahir di dalamnya, membuat kita semua tidak bisa hidup sesuai rencana Allah. Dosa membuat kita kehilangan kerinduan, keinginan, atau kemampuan untuk melakukan dengan sempurna apa yang Allah nyatakan sebagai benar. Entah kita ada dalam situasi di mana kita mencoba dan gagal atau kita ada dalam momen di mana kita memberontak dan tidak peduli, intinya tetap sama  –  kita tidak bisa memenuhi standar Allah. Bacalah Roma 3. Roma 3 adalah analisis penuh keputusasaan yang menunjukkan bahwa kita semua ada dalam masalah dan kondisi rohani yang tidak tertolong. Kita semua tidak mampu, kita semua bersalah, dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk menolong diri sendiri. Tidak satu pun dari kita baik di mata Allah dan tidak satu pun dari kita bisa memenuhi standar-Nya. Ini adalah realita menyedihkan, tidak bisa dihindari, dan membuat kita rendah hati.

Namun, Allah tidak meninggalkan kita dalam kondisi yang menyedihkan, tidak ada harapan, dan tanpa daya. Dia mengutus Anak-Nya untuk melakukan apa yang kita tidak bisa lakukan, mengalami kematian yang seharusnya kita alami, dan bangkit lagi, mengalahkan dosa dan maut. Dia melakukannya supaya kita bisa beristirahat dalam kebenaran bahwa ini bukan usaha kita tetapi kebenaran yang benar-benar memuaskan standar Allah. Jadi, walau kita tidak mampu, kita tidaklah tanpa harapan. Kita bisa berdiri dengan sempurna di hadapan Allah yang kudus, dengan kondisi lemah, rusak, gagal, dan sepenuhnya tidak takut karena kita berdiri di hadapan Dia dalam kebenaran Yesus Kristus. Anda tidak lagi harus berharap dan berdoa bahwa suatu hari Anda akan dinilai, karena Yesus telah dinilai menggantikan Anda. Apa ada kabar yang lebih baik daripada itu?