Pembacaan : Efesus 1 : 3 - 14

 

Bacaan Alkitab Setahun:  

Keluaran 40

Jika Anda adalah anak Allah, bukan lagi Anda melawan dunia, sama seperti Daud, tidak sendirian ketika melawan Goliat.

 

Saya suka kisah tentara Israel di Lembah Tarbantin saat mereka menghadapi tentara Filistin (1 Samuel 17). Di hari pertama, keluar raksasa, Goliat, dan menyuruh orang Israel mengirim tentara terbaiknya untuk melawannya. Ingat, tentara Israel adalah tentara Allah Yang Maha Tinggi, Tuhan Yang Mahakuasa, yang telah berjanji akan melepaskan mereka dari musuh-musuh mereka. Namun, di mana para tentara itu di hadapan tantangan Goliat? Mereka langsung dipenuhi ketakutan dan kembali ke tenda mereka dengan gemetar. Anda bisa bayangkan mereka berkata, “Apa yang akan kita lakukan? Apa yang akan kita lakukan?” Itulah respons mereka selama 40 hari.

Mengapa mereka tidak menerima tantangan Goliat? Mengapa mereka tidak berperang dalam nama Tuhan? Jawabannya jelas dan tidak perlu dijelaskan lagi  – mereka adalah tentara yang mengalami amnesia identitas. Karena mereka telah melupakan siapa diri mereka, maka mereka dipenuhi dengan ketakutan dan mengalami akhir spiritual yang menyedihkan. Mereka membandingkan diri mereka yang kecil dengan raksasa ini dan menyimpulkan mereka tidak bisa menang.

Daud datang untuk mengantarkan makan siang kepada kakak-kakaknya. Dia heran mengapa orang Filistin ini diizinkan mengejek tentara Allah. Dia dengan mengejutkan berkata akan pergi; dia akan menjawab tantangan orang itu. Apakah dia sombong? Apakah Daud mengalami delusi? Tidak, dia tahu siapa dirinya. Dia mengerti apa artinya menjadi anak Allah yang hidup. Daud mengalami akhir spiritual yang benar. Ini bukan masalah anak kecil melawan raksasa. Tidak, ini adalah orang Filistin yang kecil melawan Allah Mahakuasa. Nah, menurut Anda siapa yang akan menang? Daud berjalan ke lembah itu karena dia punya identitas yang jelas dan menang karena tahu dia sudah diberi kemenangan.

Identitas apa yang akan Anda pakai hari ini? Apakah Anda akan menjalani hidup berdasarkan apa yang Anda lihat atau berdasarkan siapa Anda sebagai anak Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan  –  Juru Selamat yang selalu ada di dalam Anda dengan kuasa dan anugerah. Apakah Anda akan hidup dalam ketakutan dan kepengecutan atau dalam keberanian harapan? Apakah Anda akan menghindari tantangan iman dengan takut atau maju, beristirahat bukan dalam kemampuan Anda tetapi dalam kuasa, hadirat, dan anugerah Dia yang memerintah atas segalanya dan menjadi Bapa Anda?

Kiranya Allah memberi Anda anugerah untuk mengingat identitas Anda sebagai anak-Nya dalam momen-momen di mana mengingat menjadi penting.