Baca: 1 Samuel 30:1-31
Dan Ia berfirman kepadanya: “Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan.” (1 Samuel 30:8b)
Bacaan Alkitab Setahun:
Kidung Agung 1-4
Siapakah sandaran hidup kita? Apakah pasangan kita? Ataukah harta kita? Pertanyaan ini muncul karena dalam kenyataan hidup orang percaya, sering terlihat bahwa mereka mengandalkan hal-hal di luar Tuhan. Akan tetapi jika sudah kepepet dan jalan buntu barulah mereka ingat Tuhan.
Demikian pula apa yang dialami Daud. Tempat tinggal tentara Daud telah diserbu dan dijarah orang Amalek, termasuk anak istri mereka ditawan. Kesedihan para pengikut Daud begitu besar sampai-sampai mereka hendak merajam Daud, yang mereka anggap bertanggung jawab atas malapetaka mereka. Dalam keadaan kepepet, Daud kembali mencari petunjuk Tuhan. Kesadaran bahwa ia tidak dapat menyelesaikan masalah yang begitu besar dan serius ini, membuat Daud berpaling kepada Tuhan. Maka atas petunjuk Tuhan pula, Daud dan pasukannya berhasil mengalahkan Amalek serta merampas pulang semua yang dirampas. Daud mengajarkan ke para pasukannya bahwa mereka adalah satu tim sepenanggungan dan sependeritaan. Tindakannya ini memulihkan kepercayaan mereka terhadap Daud yang memudar.
Semua yang terjadi dalam hidup Daud merupakan proses pembentukan iman dan karakter yang mempersiapkannya untuk menggantikan Saul menjadi raja atas Israel. Perjalanan hidup kita masing-masing pasti juga mengalami masalah dan tekanan hidup yang berat. Jangan pernah menyerah kalah, apalagi kehilangan pengharapan. Allah yang sama yang dipercayai Daud, ialah Allah yang kita kenal dan sembah dalam Kristus. Dia menyertai kita dan mengizinkan masalah membentuk kita agar lebih bersandar kepada Tuhan dan lebih peka terhadap panggilan kita.
JANGAN PERNAH MENYERAH. KARENA JIKA ANDA TIDAK PERNAH MENYERAH,
ANDA TIDAK AKAN PERNAH DIKALAHKAN.—Ted Turner