Baca: 1 Tawarikh 12:1-22
Inilah orang-orang yang datang kepada Daud di Ziklag, selama ia harus menyingkir karena Saul bin Kish. Mereka pun termasuk pahlawan-pahlawan yang membantu dia dalam peperangan. (1 Tawarikh 12:1)
Bacaan Alkitab Setahun:
Kidung Agung 5-8
Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa jalan hidup yang dilalui umat-Nya akan mudah dan bebas masalah. Terkadang Allah membawa umat-Nya melewati jalan yang tidak mudah dan penuh tantangan. Tujuannya? Tentu saja agar setiap umat-Nya mengenal kesetiaan Allah dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib itu. Allah hendak menunjukkan kepada kita bahwa penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang, tidak ada satu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya (Rm. 8:35).
Daud benar-benar mengenal kesetiaan Allah justru pada saat ia melalui jalan hidup yang penuh duri. Daud adalah orang pilihan Allah, namun demikian, Allah justru membawanya pada perjalanan yang berliku. Berkali-kali nyawanya terancam, ia pun harus berkali-kali lari dan menyembunyikan diri. Namun dalam setiap kesulitan yang dialami Daud, Allah menunjukkan pembelaan dan perlindungan- Nya. Dalam pelarian, Allah telah menggerakkan orang-orang yang gagah perkasa untuk datang mendukung Daud. Suku Benyamin yang awalnya memusuhi Daud pun, mendukung dengan sukarela. Hingga seluruh rakyat dengan bulat hati datang untuk mengangkat Daud menjadi raja. Daud memercayai janji Allah dan karenanya tidak ada satu pun yang dapat menggagalkan janji itu.
Allah berdaulat melakukan segala sesuatu dalam hidup kita supaya kita dapat belajar mengenal-Nya. Allah setia pada janji-Nya dan tidak ada hal apa pun yang dapat menggagalkan firman-Nya. Duri kehidupan yang kita alami dapat dipakai Allah sebagai jalan penggenapan janji-janji-Nya.
TIDAK SATU PUN PENDERITAAN YANG KITA ALAMI
DAPAT MENGGAGALKAN JANJI ALLAH BAGI HIDUP KITA