Baca: Amsal 11:24
Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. (Amsal 11:24)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Lukas 21-22



Saya hanya bisa mengangguk, sekalipun dalam hati sempat tak percaya ketika seorang kerabat menceritakan adiknya yang baru saja meninggal. “Adik saya terkenal pelit, termasuk istrinya,” ujarnya dengan mimik serius. Sebenarnya secara materi sang adik hidup dengan materi berlimpah, tetapi ia menggenggam hartanya dengan begitu kuat. Harta yang akhirnya ditinggalkan untuk keluarganya karena ia harus menghadap Tuhan tanpa membawa apa-apa. 

Berbicara mengenai karakter pelit, hari ini firman-Nya mengingatkan kita akan fakta kehidupan terkait harta. Penulis Amsal rupanya mengamati ada fenomena cukup aneh terjadi pada masa itu, yakni ada orang bertambah kaya sementara ia termasuk gemar “menyebar harta” (tidak pelit). Namun, ada pula orang yang menghemat luar biasa—bisa dikategorikan orang pelit—justru selalu berkekurangan. Ungkapan “bertambah kaya” dan “selalu berkekurangan” mengingatkan kita pentingnya menjadi bijak dalam mempergunakan materi. Tindakan bermurah hati dalam jangka panjang akan mendatangkan kebaikan, sedangkan pilihan untuk menjadi kikir atau pelit, akan mendatangkan konsekuensi pula. 

Cepat atau lambat, pilihan kita terkait penggunaan harta akan melekat dalam ingatan keluarga dan orang lain. Sebagai pengikut Kristus, seharusnya kelak kita dapat dikenal sebagai pribadi yang murah hati—yang menunjukkan kematangan karakter Kristus— daripada dikenal kikir, pelit, dan tak memedulikan orang lain. Sekali lagi, semuanya tergantung pilihan kita, dengan risiko dan konsekuensi yang akan menyertai.

 

BAPA SURGAWI TELAH BERMURAH HATI SUPAYA KITA PUN
DAPAT BERMURAH HATI KEPADA SESAMA