TIDAK ADA YANG DAPAT MENGGAGALKAN RENCANA ALLAH
Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya: "Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!" Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka. Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Mazmur 2:1-6
Seorang teolog Belanda, Johan Herman Bavinck, sudah mengingatkan sejak tahun 1939 bahwa dunia yang hanya mengejar kepuasan diri suatu saat akan runtuh dan menghadapi bencana besar tanpa peringatan. Jika dia melihat keadaan kita hari ini, mungkin dia akan merasa bahwa peringatannya sedang menjadi kenyataan. Materialisme, kesenangan instan, dan kebebasan tanpa batas telah dijual kepada kita sebagai jalan menuju kebahagiaan—tetapi semuanya telah gagal. Lalu, ke mana dunia ini akan berlari mencari jawaban?
Kita tidak boleh hanya melihat masalah dunia dari sudut pandang manusiawi saja. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa manusia secara alami menolak Injil Yesus Kristus. Itulah yang dinyatakan dalam Mazmur 2: bangsa-bangsa memberontak, pemimpin-pemimpin dunia menentang Tuhan dan Kristus.
Sebagai orang percaya, kita tidak boleh takut atau menyerah saat menghadapi perlawanan atau penderitaan. Kita harus mengingat bahwa Allah berdaulat, dan tidak ada yang bisa menghalangi rencana-Nya. Sejak kekekalan, Dia telah menetapkan segala sesuatu, termasuk peristiwa-peristiwa di dunia ini. Dia telah mengangkat Raja-Nya untuk memerintah, dan tidak ada satu pun yang dapat menggagalkan kehendak-Nya.
Karena itu, gereja bukanlah pasukan yang mundur, tetapi pasukan yang membunyikan tanda kebangkitan! Kita harus sadar bahwa musuh utama kita bukanlah manusia, tetapi kekuatan spiritual yang menentang Tuhan (Efesus 6:12). Dan kita juga harus mengingat siapa pemenangnya: Yesus Kristus, Sang Raja yang telah ditetapkan oleh Allah.
Di tengah dunia yang penuh pemberontakan ini, kita harus semakin berdoa. Paulus mengingatkan kita untuk “berdoa setiap waktu dalam Roh” (Efesus 6:18), karena senjata kita bukan senjata duniawi, melainkan memiliki kuasa ilahi untuk menghancurkan benteng-benteng kejahatan (2 Korintus 10:4). Kita bisa berdoa dengan keberanian dan hidup dengan keyakinan karena Allah tetap berdaulat. Dia sedang menggenapi rencana-Nya, dan tidak ada yang bisa menghentikan-Nya untuk memuliakan Kristus dan memberkati umat-Nya.
Refleksi
Bacalah Efesus 6:10-20 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Satu Tahun : Yesaya 28-29 : Markus 7: 1-13
Truth For Life – Alistair Beg