Pembacaan :  Yeremia 10: 1 - 16

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Lukas 23 - 24

 

Kepalsuan rohani adalah salah satu alat utama musuh. Ini adalah salah satu bahan utama dari kebutaan rohani. Inilah sebabnya mengapa kita membaca peringatan dalam Matius 7:15: “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.” Kerajaan diri sendiri sangat terampil dalam mengenakan pakaian kerajaan Allah. Jadi:

 

  • Fokus pada hal-hal materi dapat menyamar sebagai penatalayanan yang baik atas harta benda Anda.
  • Kontrol pribadi dapat menyamar sebagai karunia kepemimpinan yang diberikan Allah.
  • Kemarahan dapat menyamar sebagai memiliki hati untuk apa yang benar. 
  • Legalisme yang merasa benar sendiri dapat menyamar sebagai mencintai hukum Allah.
  • Membangun kerajaan pelayanan Anda sendiri dapat menyamar sebagai komitmen untuk perluasan kerajaan Allah.
  • Ketakutan terhadap manusia dapat menyamar sebagai hati yang peka terhadap kebutuhan orang lain. 
  • Pencarian perhatian yang egois dapat menyamar sebagai orang yang jujur ​​tentang kebutuhan Anda. 
  • Penghakiman dan kritik dapat menyamar sebagai komitmen terhadap kejujuran.
  • Kebanggaan teologis dapat menyamar sebagai komitmen terhadap kebenaran Allah.
  • Keinginan untuk dikenal dan dihormati dapat menyamar sebagai komitmen untuk pelayanan.
  • Keterikatan pada pendapat orang lain dapat menyamar sebagai komitmen terhadap komunitas.
  • Nafsu bisa menyamar sebagai perayaan keindahan ciptaan Allah. 
  • Gosip dapat menyamar sebagai perhatian penuh doa bagi orang lain.

 

Memang benar—kerajaan diri adalah kerajaan kostum. Ini karena salah satu alat musuh yang paling berguna adalah kemampuan untuk meniru yang benar. Ditambah dengan kecenderungan alami kita terhadap kebutaan rohani, maka Anda akan mengalami kebingungan rohani pribadi. Menakutkan bila kita menyadari bahwa sering kali kita berpikir kita melayani Allah padahal kita sebenarnya melayani diri kita sendiri, atau sering kali kita berpikir kita sedang menyembah Allah padahal kita sebenarnya menyembah dan melayani beberapa aspek ciptaan.

Sifat penyamaran dosa mempermainkan hati kita yang cenderung menyembah berhala. Jadi sering kali apa yang kita pikirkan tidak seperti yang seharusnya, dan berhala yang menyamar tidak memiliki kekuatan sama sekali untuk memuaskan kelaparan hati kita, karena hanya Yesus yang dapat memberikannya. Hanya Allah saja yang dapat memberi kita wawasan tentang hati kita dan membebaskan kita dari perbudakan kerajaan kecil ini.

 

Sadarilah bahwa kerajaan diri adalah kerajaan palsu. Dia melakukan pekerjaan yang sangat brilian dengan menyamar sebagai kerajaan Allah.