Pembacaan :  Yohanes 1: 1 - 18

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Lukas 21 - 22

                                     

Kita punya kecenderungan menempatkan orang di tempat dimana mereka kita minta untuk melakukan apa yang hanya bisa Allah lakukan. Kita melihat kepada manusia, yang sama-sama menderita karena dosa, kelemahan, dan kegagalan, seolah-olah mereka adalah anggota keempat dari Trinitas. Kita meminta orang yang kita cintai untuk memberi kita identitas. Kita meminta mereka untuk menyembuhkan luka kita. Kita meminta mereka untuk membuat kita bahagia. Tapi mereka tidak bisa memberikan hal-hal itu. Mereka sama sekali tidak akan pernah memenuhi harapan kita. Dalam hubungan, kita sering mencoba minum dari sumur yang kering, dan kemudian bertanya-tanya mengapa kita merasa haus. Tidak ada manusia yang bisa menjadi Juruselamat pribadi Anda. Perikop berikut mengkonfrontasi Anda dengan kebenaran ini dan kemudian mengarahkan Anda ke tempat di mana kehidupan nyata dapat ditemukan di sini dan sekarang dan untuk selama-lamanya:

 

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Yohanes 1:1–18)

 

Inilah intinya, yang ditangkap dengan begitu kuat oleh perikop ini: Yesus adalah kehidupan. Sebagai Pencipta, Dia memberikan kehidupan fisik kepada tubuh kita. Sebagai Allah yang kekal, Dia adalah sumber kehidupan segala sesuatu yang hidup. Tapi ada lebih. Sebagai Juruselamat, Dialah satu-satunya yang memberikan kehidupan rohani kepada hati kita yang telah mati. Ayat tersebut mengatakan bahwa kita tidak dilahirkan kembali oleh darah manusia, oleh daging manusia, atau oleh kehendak manusia, tetapi oleh Allah. Kepenuhan-Nya yang kita terima; kasih karunia yang memberi hidup demi kasih karunia yang memberi hidup. Jangan meletakkan beban hidup kepada orang di samping Anda. Itu hanya akan menghancurkan orang itu dan mengecewakan Anda. Selain itu, Anda tidak membutuhkan dia untuk memberi Anda hidup, karena Anda telah diberi hidup dalam pribadi dan karya Yesus.

 

Manusia dapat menjadi teman yang baik dan orang yang dapat dicintai, tetapi mereka akan menjadi mesias yang buruk. Kehidupan hanya ditemukan di dalam Yesus.