Pembacaan : Amsal 18

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Lukas 23-24

 

Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya. (Amsal 18:11)

 

BERHALA KEKAYAAN: BAGIAN 2. Amsal 18:11 mengatakan kekayaan mengerahkan kekuatannya atas kita melalui imajinasi kita. Kita membayangkan bagaimana kekayaan akan menyelamatkan kita—menjadi tembok yang tinggi—dari hal-hal yang kita takuti. Oleh karena itu, lamunan dan khayalan kita tentang uang tidak hanya menunjukkan kepada kita bahwa kekayaan bisa menjadi berhala tetapi juga dapat menyingkapkan berhala-berhala kita yang lain. Apa yang paling disukai dan dikagumi hati Anda, yang paling diingininya, adalah tempat di mana Anda menghabiskan uang Anda dengan mudah, penuh kegembiraan, dan hampir membuat ketagihan. 

 

Beberapa orang dengan mudahnya menabung uangnya agar merasa aman. Orang lain paling mudah membelanjakan uangnya untuk pakaian atau benda-benda yang membuat mereka tampak menarik dan canggih, untuk mendapatkan persetujuan dan kekaguman orang. Orang lain lagi menaruh uangnya dalam bentuk properti atau keanggotaan di klub, untuk mendapatkan status dan kekuasaan. “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Matius 6:21). Apa yang dapat membantu menghilangkan belenggu uang dalam hati kita? Kemurahan hati yang radikal kepada Allah dan orang miskin adalah titik awal yang penting. Bagi hati yang menyembah berhala, hal ini akan menyakitkan, tetapi “siapa yang tidak dapat membuang harta pada saat dibutuhkan, dia akan hancur berkeping-keping.” 

 

Bagaimana Anda telah melihat kebenaran perkataan Yesus “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” terungkap dalam hidup Anda ?

 

Doa: Tuhan Yesus, uang memiliki kekuatan besar untuk mengungkap banyak hal! Ketika saya memikirkan hal yang paling mudah dibeli tanpa berpikir panjang, saya merasakan kebahagiaan dan keyakinan yang sungguh bermanfaat dalam hati saya. Ampuni saya. Biarkan saya terus memandang pada kemuliaan-Mu, sehingga hal-hal dunia ini tidak lagi menguasai perasaan dan keinginan saya. (2 Korintus 3:18). Amin.