MENUAI HASIL

Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?" Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya….Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.  – Yohanes 4:33-35

 

Hari ini adalah masa penuaian, dan kita dipanggil untuk bekerja.

 

Dalam Injil Yohanes, bukan hal yang aneh jika ajaran Yesus terdengar seperti pernyataan tentang hal-hal jasmani, tetapi sebenarnya menunjuk kepada hal rohani. Di Yohanes 2, misalnya, Yesus memakai gambaran Bait Allah yang dihancurkan dan dibangun kembali untuk merujuk pada kematian dan kebangkitan-Nya, tetapi orang-orang hanya memahaminya secara harfiah (Yoh. 2:19–22). Di Yohanes 3, Ia berbicara tentang keselamatan dengan istilah “lahir kembali,” tetapi Nikodemus hanya bisa memikirkan tentang kelahiran fisik (3:3–4). Bersama perempuan Samaria, Yesus membahas air hidup, tetapi ia mengira Yesus menawarkan air biasa untuk diminum (4:7–14).

 

Jadi tidak mengherankan ketika dalam bagian ini Yesus kembali memakai cara yang sama—kali ini kepada murid-murid-Nya sendiri. Ketika mereka mendesak-Nya untuk makan, Yesus berbicara tentang makanan yang berbeda—tentang misi-Nya, dan juga misi kita. “Makanan” atau misi Yesus adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus-Nya dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (lih. Yoh. 5:30; 6:38). Di kayu salib, kita melihat pekerjaan itu telah selesai ketika Ia menyatakan: “Sudah selesai” (19:30). Kristus mati menggantikan orang berdosa agar Ia dapat menawarkan anugerah kepada mereka. Setiap orang dapat diampuni jika mereka merespons dalam iman kepada Injil. Namun sebelum seseorang dapat merespons, Injil itu harus diberitakan terlebih dahulu kepadanya.

 

Ketika orang-orang dari kota Samaria mendekat, para murid lebih memikirkan pada makanan jasmani. Karena itu Yesus memanggil mereka untuk melihat—untuk menyadari apa yang benar-benar sedang terjadi. Ada jiwa-jiwa yang perlu mendengar kabar baik. Ada jiwa yang lapar akan kabar baik yang Kristus bawa yaitu pengampunan dan kehidupan baru. Ada tuaian yang siap dituai.

 

Kita juga sering membutuhkan teguran yang membangunkan seperti itu. Kita bisa dengan mudah melewatkan kesempatan untuk membagikan Kristus kepada orang-orang yang sebenarnya rindu akan Dia. Kita begitu cepat membuat alasan—mungkin mereka tidak tertarik, mungkin lain kali saja. Kita berpikir kita akan lebih siap pada musim kehidupan yang lain, saat keadaan lebih tenang.

 

Namun jangan tertipu dengan pikiran bahwa tidak ada tuaian, atau bahwa keadaan yang sulit berarti kita boleh berhenti memberitakan-Nya. Karya Kristus di salib sudah selesai, tetapi pekerjaan mengabarkan kabar baik-Nya belum selesai. Kita dipanggil untuk ikut ambil bagian dalam misi-Nya, membawa kabar keselamatan kepada jiwa-jiwa yang hilang. Apakah kita melihat tuaian yang menanti? Atau kita hanya sibuk dengan urusan duniawi yang tampak baik tetapi tidak menghasilkan buah rohani?

 

Mungkin yang Anda butuhkan adalah perubahan cara pandang—mata yang terbuka untuk melihat apa yang Allah lihat. Siapa orang-orang di sekeliling Anda? Di ladang mana Tuhan telah menempatkan Anda hari ini? Akankah Anda melakukan pekerjaan mulia untuk membagikan kasih Yesus kepada mereka? Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” (Mat. 9:37). Hari ini adalah masa penuaian. Dan Anda dipanggil untuk bekerja.

 

Refleksi
Bacalah Markus 4:1-20 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

 

1. Kebenaran Injil mana yang mengubahkan hati saya?
2. Hal apa yang perlu saya pertobatkan?
3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

 

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 34-36; Lukas 11:29-54