PENGINGAT RUTIN
Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. 1 Korintus 15:1-2
Kabar baik Injil dapat dengan mudah dilupakan atau dianggap remeh. Jika kita merasa Injil hanyalah awal atau kita merasa Injil tidak relevan dengan hidup kita, maka kita harusnya sadar, bukan diam saja. Sama seperti anak-anak kecil membutuhkan pengingat rutin agar mereka tidak melupakan apa yang perlu mereka ingat, kita perlu mengingat secara rutin kuasa Yesus Kristus yang mengubah dalam hati manusia.
Mengapa? Karena Injil bukan hanya jalan masuk menuju keselamatan, tetapi jalan keselamatan; Injil bukan hanya ABC — tetapi A sampai Z — kehidupan Kristen. Injil adalah firman yang harus kita pegang teguh.
Seperti yang dijelaskan Paulus dalam 2 Korintus 4:3, hidup tanpa Injil seperti hidup dengan tabir yang menutupi mata kita: kita dibutakan oleh dosa kita sendiri, oleh pengejaran kenyamanan atau melakukan kebaikan yang "cukup", atau bahkan oleh teologi atau ketaatan agama kita sendiri. Ini adalah kondisi yang umum dialami umat manusia; secara alami, kita semua berdiri di hadapan tanda Dilarang Masuk di gerbang surga. Jalannya banjir, dan tampaknya tidak ada jalan keluar. Tetapi Injil, berita yang mulia, adalah ini: ada satu orang yang siap untuk membersihkan jalannya. Dalam kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya, Yesus menjalani kehidupan yang tidak dapat kita jalani, mengalami kematian yang layak kita terima, dan menaklukkan kematian sekali dan untuk selamanya sehingga semua orang yang percaya dapat memiliki hubungan dengan Allah.
Pada hari pertama kita memahami sepenuhnya hal ini—hari ketika kasih karunia Allah membuka mata kita yang berkabut, membuka telinga kita, dan melembutkan hati kita yang keras—kita tidak dapat berlari ke arah lain selain kepada-Nya, sambil berseru, "Selamatkan aku!" Seperti yang dikatakan himne lama ini:
Dosaku jadi rantaiku mengikat jiwa selalu
Ketika trang-Mu bersinar bercahayalah penjaraku
Rantai putus, hati bebas, kubangkit dan ikut Yesus
-Mungkinkah Aku Pun Turut Tertolong-
Sekarang, setelah berlari kepada-Nya seperti yang diperintahkan Injil, kita perlu tetap bersama-Nya seperti yang diingatkan Injil. Jadi, di mana Injil menemukan Anda hari ini? Apakah Anda hidup dalam kebebasan ini? Atau apakah Anda masih sesekali hidup seolah-olah dipenjara, mencoba, mencoba, dan mencoba dengan sekuat tenaga untuk menemukan kebebasan yang hanya diberikan Kristus?
Bagi orang Kristen, Injil adalah seperti air di tanah kering. Itu adalah air yang tak ternilai harganya dan diberikan secara cuma-cuma oleh Yesus—itu adalah air kehidupan (Wahyu 21:6). Pastikan untuk mengkhotbahkan kepada diri Anda sendiri Injil yang sederhana ini setiap hari, sehingga Injil tidak pernah menjadi dingin bagi Anda dan sehingga Anda hidup dalam kebebasan yang untuknya Kristus mati bagi Anda.
Refleksi
Bacalah 2 Korintus 4:1-6 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Satu Tahun : Kejadian 20-22 : Roma 8:1-21
Truth For Life – Alistair Beg