KELUMPUHAN ROHANI

Celakalah si pemberontak dan si cemar, hai kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapapun dan tidak mempedulikan kecaman; kepada TUHAN ia tidak percaya dan kepada Allahnya ia tidak menghadap. Zefanya 3:1-2

 

Sebagian orang Kristen berjalan langsung menuju kelumpuhan rohani. Ini bukanlah sesuatu yang akan kita pilih dengan sadar. Tidak seorang pun secara sengaja memilih stagnasi dan kelumpuhan. Namun, ada jalan yang berakhir pada bencana. Apa yang dapat menyebabkan kelemahan semacam ini dan mendatangkan malapetaka pada jiwa? 

 

Kelemahan yang menghancurkan seperti itu sering kali disebabkan oleh mendengar suara Allah dalam firman-Nya tetapi kemudian tidak menaati-Nya. Itu seperti menatap langsung ke wajah-Nya melalui Kitab Suci tetapi memilih untuk mengabaikan-Nya. Itu berarti berhadapan dengan kebenaran dari Pencipta Anda dan mengklaim bahwa sebagai ciptaan-Nya, Anda tahu lebih baik daripada Dia.

 

Pada zaman nabi Zefanya, Roh Allah mengkonfrontasi umat Allah dengan perkataan "celakalah"—dengan peringatan tentang penahanan dan perbudakan. "Kota yang penuh penindasan" itu adalah Yerusalem sendiri—kota umat Allah. Apa yang berlaku bagi Yerusalem dalam arti fisik akan berlaku bagi kita dalam arti rohani jika kita menolak untuk mendengarkan suara Allah dan tidak menerima koreksi dari-Nya. Tidak akan ada berkat, tidak ada kehidupan, dan tidak ada vitalitas jika firman-Nya diabaikan atau tidak ditaati.

 

Jadi, adalah bijaksana untuk mengajukan beberapa pertanyaan sulit kepada diri kita sendiri, daripada berasumsi bahwa peringatan semacam ini hanya untuk orang lain. Apakah Allah telah berbicara kepada Anda tentang kebiasaan berdosa dalam hidup Anda yang Anda putuskan untuk pertahankan dan tidak hentikan? Apakah Dia telah berbicara kepada Anda tentang kebiasaan kudus yang harus Anda bangun, dan Anda tahu bahwa Anda harus melakukannya tetapi Anda tidak pernah benar-benar melakukannya? Apakah Dia telah berbicara kepada Anda tentang permintaan maaf yang perlu dilakukan, tetapi dalam kesombongan, Anda menghindari melakukannya? Apakah Dia telah berbicara kepada Anda tentang rekonsiliasi yang perlu dilakukan dengan orang yang Anda kasihi dalam keluarga fisik atau dalam keluarga Allah?

 

Syukurlah, Allah selalu menerima anak-anak-Nya dengan tangan terbuka ketika kita berpaling kepada-Nya dan mendengarkan suara-Nya lagi. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”—semuanya karena Kristus (1 Yohanes 1:9). Ketika kita cukup rendah hati untuk mendengarkan suara-Nya dan percaya kepada-Nya, maka kita menikmati pengalaman kedekatan dengan Allah sekali lagi. Bagaimana Roh Kudus mendorong Anda saat Anda membaca renungan ini hari ini? Tidak ada waktu yang lebih baik daripada sekarang untuk melangkah keluar dari jalan menuju kelumpuhan rohani dan menemukan kasih karunia dalam pelukan Juruselamat Anda.

 

 

Refleksi

Bacalah Zefanya 3:1-17 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Kejadian 23-24 : Roma 8:22-39

Truth For Life – Alistair Beg