KERJAKAN KESELAMATAN ANDA

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir. Filipi 2:12

 

Setiap orang tua tahu betapa bingungnya seorang anak saat menerima hadiah yang rumit dengan buku petunjuk yang tebal. Hadiahnya telah diterima tetapi dia masih harus mempelajari bagaimana cara menggunakannya dengan benar.

 

Demikian pula dengan keselamatan. Ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, kita menerima keselamatan sebagai anugerah—sebuah pemberian yang tidak layak kita terima, tetapi dikaruniakan dengan cuma-cuma. Kemudian kita dipanggil untuk menjalani hidup yang mencerminkan anugerah tersebut. Kita menghabiskan sisa hidup kita untuk belajar melalui firman Tuhan tentang apa yang harus dilakukan dengannya: bagaimana hidup sebagai ciptaan baru. Kita sering berharap transformasi itu terjadi secara instan, kita langsung mengerti semuanya, langsung menjadi sempurna. Namun, bukan seperti itu cara Tuhan bekerja. Sebaliknya, kehidupan Kristen adalah sebuah proses–sebuah perjalanan penuh sukacita—namun juga penuh pergumulan dan pertumbuhan.

 

Itulah sebabnya Paulus berkata, “kerjakan keselamatanmu.” Paulus tidak mengatakan bahwa kita harus “berusaha untuk diselamatkan”, karena keselamatan bukanlah hasil usaha manusia. Ia juga tidak mengajarkan bahwa kita harus menambahkan perbuatan baik untuk memperoleh atau mempertahankan keselamatan. Sebaliknya, dia menasihatkan kita untuk merespons keselamatan yang telah kita terima dengan hidup yang selaras dengan Injil. Dia tidak memberi tahu kita bagaimana caranya menjadi orang yang diselamatkan, tetapi bagaimana hidup sebagai orang yang diselamatkan.

Panggilan untuk mengerjakan keselamatan kita adalah panggilan untuk hidup dengan konsisten. Sama seperti dahulu di awal kehidupan Kristen kita—ketika kita berseru memanggil nama Tuhan untuk menyelamatkan kita, demikian pula sekarang kita dipanggil untuk terus hidup dengan bersandar kepada-Nya setiap hari. Bagaimana caranya? Dengan cara yang sederhana, tetapi penting. Kita terus datang kepada Tuhan dalam doa. Kita terus berkumpul dengan sesama orang percaya untuk beribadah. Kita terus mendengar suara-Nya melalui Kitab Suci. Kita terus berjalan dalam kasih karunia-Nya, mematikan dosa, dan bertumbuh dalam buah Roh. Kita mengerjakan kehidupan Kristen, karena kita ingat bahwa tidak seorang pun menjadi dewasa sebagai orang percaya secara kebetulan.

 

Sayangnya, banyak orang yang hanya mengaku Kristen, namun hidup semaunya selama enam hari, lalu datang ke gereja di hari Minggu sekadar untuk meredakan rasa bersalah. Ada juga yang tampak taat dalam banyak hal, tetapi tetap menyimpan satu atau dua area kehidupan yang enggan mereka serahkan kepada Yesus. Padahal, hidup seperti ini bukanlah kehidupan Kristen yang sejati. Anugerah Allah bukan diberikan supaya kita bisa hidup semaunya. Anugerah itu justru memampukan kita untuk hidup taat. Kasih karunia tidak membebaskan kita dari panggilan untuk hidup kudus; kasih karunia justru memberi kita kekuatan untuk melakukannya.

 

Jadi hari ini, Anda tidak perlu mengusahakan keselamatan Anda—karena karya Kristus yang telah selesai di salib telah menjaminnya bagi Anda. Namun, Anda dipanggil untuk mengerjakan keselamatan itu: supaya keselamatan yang telah Anda terima benar-benar membentuk Anda, hari demi hari, menjadi serupa dengan Kristus. Kerjakanlah keselamatan Anda, bukan dengan rasa takut akan hukuman, tetapi dengan hormat dan kekaguman yang mendalam kepada Allah yang telah menyelamatkan Anda. Biarlah setiap langkah Anda hari ini mencerminkan anugerah yang telah Anda terima demi kemuliaan-Nya yang kekal.

 

 

Refleksi

Bacalah Kolose 2:6-7 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Pola pikir apa yang harus saya ubah?
  2. Bagaimana saya bisa lebih mengasihi Allah?
  3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 77-78Kisah Para Rasul 27:27-44