Ayat bacaan: Yeremia 33:14-18 (TB)

14."Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji  yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. 

15. Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas   keadilan   bagi Daud.   Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. 

16. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan,   dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram.   Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil:   TUHAN keadilan   kita! 

17. Sebab beginilah firman TUHAN: Keturunan Daud tidak akan terputus  duduk di atas takhta kerajaan kaum Israel!

18. Dan keturunan imam-imam  orang Lewi   tidak akan terputus mempersembahkan korban bakaran di hadapan-Ku dan membakar korban sajian dan mengorbankan korban sembelihan   sepanjang masa."

 

Perenungan:

Sangat mudah bagi kita untuk terjebak dalam pemikiran bahwa kasih dan kepedulian Allah terhadap kita tergantung pada seberapa baik kita menjalani kehidupan kita sebagai seorang Kristen. Padahal kita sendiri sering kali memberi dan menarik kasih kita dari orang lain tergantung pada apakah cara mereka hidup menyenangkan kita. Bersyukur, meskipun kita terkadang tidak konsisten, Tuhan kita tetap konsisten.

 

Melalui nabi Yeremia, Allah mengingatkan umat-Nya bahwa mereka dapat berpegang pada janji-Nya, dan bahwa Dia akan selalu ada untuk mereka. Dia menjanjikan keteguhan dan kesetiaan-Nya: “Daud tidak akan lalai dalam mendudukkan seseorang di atas takhta… dan para imam tidak akan pernah lalai dalam mendudukkan seseorang untuk mempersembahkan kurban” (ayat 17-18). Pada akhirnya, Yesus adalah Raja yang tetap bertahta dan telah mempersembahkan diri-Nya sebagai korban untuk selamanya.

 

Yesus adalah Tunas kebenaran yang menawarkan kepada kita kebenaran-Nya agar kita tidak pernah takut ditolak oleh Allah. Karena itu kita bisa membawa kegagalan dan ketidaksetiaan kita sendiri kepada-Nya. Yesus tidak akan berpaling dari kita. Setiap hari kita dapat bertobat dan menyadari bahwa Allah akan menerima kita. Kita dapat bersandar kepada-Nya yang memberi kita awal yang baru karena apa yang Kristus lakukan. Kita semua membutuhkan awal yang baru setiap hari. Jikalau kita datang kepada-Nya dan meminta, maka Allah yang setia akan memberikannya kepada kita.

 

Pertanyaan Reflektif:

  • Mengapa terkadang saya ragu untuk datang kepada-Nya dan mengakui dosa saya di hadapan-Nya? Bagaimana kebenaran bahwa Ia setia dan tidak akan menolak saya itu melegakan hati saya?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya melalui perenungan hari ini?

 

Doa:

Tuhan Yesus, saya bersyukur karena rahmat-Mu selalu baru setiap pagi dan kesetiaan-Mu begitu besar. Saat ini saya bertobat dari hal-hal yang tidak menyenangkan-Mu. Ampuni saya ya Tuhan. Terima kasih untuk kebenaran bahwa Engkau tidak akan pernah meninggalkan saya atau mengabaikan saya saat saya berusaha untuk berjalan di jalan-Mu. Dalam nama Kristus, Amin.