Ayat bacaan: Yesaya 61:1-3 (TB)
1. Roh Tuhan ALLAH ada padaku , oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
2. untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,
3. untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya
Perenungan:
Pada bagian akhir dari kitab Yesaya, kita melihat harapan tentang perubahan hidup yang dipimpin oleh Roh. Orang yang diurapi Tuhan, yang telah digambarkan dalam bagian sebelumnya sebagai raja dan hamba, telah datang untuk memberitakan kabar baik bagi orang-orang miskin, orang-orang yang patah hati, orang-orang tawanan dan orang-orang yang dipenjarakan. Orang yang diurapi ini adalah seorang hamba yang dipenuhi dengan belas kasih bagi mereka yang membutuhkan dan juga seorang raja yang memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan.
Sulit untuk tidak membaca bagian ini tanpa rasa gembira, sukacita dan harapan. Hati kita tertuju pada pengharapan bahwa dukacita kita akan berubah menjadi keindahan, kegembiraan, pujian, kebenaran dan kemuliaan. Hidup kita jauh berbeda dengan orang-orang Yahudi yang berada di pengasingan pada waktu itu, namun ayat ini berbicara mengenai lubuk hati kita yang terdalam. Sesungguhnya kita juga adalah orang yang miskin, patah hati, terasing dan terjebak di dalam penjara yang kita buat sendiri, akibat pencarian kita akan sesuatu atau seseorang yang kita pikir dapat menyelamatkan kita dari kesulitan yang sering kita alami. Lalu, siapakah Dia yang diurapi itu, yang membuat kita percaya bahwa kita tidak sendirian?
Dari semua ayat Perjanjian Lama yang digunakan-Nya untuk memulai pelayanan-Nya, Yesus membaca dari ayat Yesaya ini dan menyimpulkan dengan pernyataan yang berani, “Pada hari ini genaplah ayat ini ketika kamu mendengarnya” (Lukas 4:21). Saat kita memikirkan hal-hal yang membuat kita merasa sendirian dan tidak berdaya, ingatlah bahwa harapan akan perubahan yang disampaikan dalam Yesaya telah digenapi. Yesuslah penggenapan dari kerinduan hati kita yang telah lama dinantikan.
Pertanyaan Reflektif:
Doa:
Bapa Surgawi, Engkau telah menyelesaikan di dalam Kristus, akan apa yang tidak dapat saya lakukan dengan kemampuan saya sendiri. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, saya kembali mengandalkan diri sendiri, menaruh harapan kepada hal yang lain di luar Engkau. Tolong saya untuk melihat lebih dalam kepada apa yang Kristus lakukan sehingga saya dapat menaruh pengharapan saya kepada-Nya dan mengalami kesembuhan, kebebasan, dan penghiburan sejati yang Dia berikan dengan murah hati. Dalam nama Kristus, Amin.