Ayat Bacaan: Hagai 2:6-9
6 sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!
7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Perenungan:
Kitab Hagai ditulis untuk mereka (bangsa Israel) yang telah kembali dari Babel untuk membangun kembali bait Allah yang telah hancur. Kitab ini merupakan dorongan dan panggilan untuk membangun kembali di tengah-tengah reruntuhan, harapan di tengah-tengah kehancuran, dan percaya bahkan di tengah masa yang sulit.
Dalam ayat 6 sampai 9, Hagai berbicara tentang waktu yang akan datang ketika dunia akan bergoncang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ironisnya, hal ini dimaksudkan untuk menjadi penghiburan bagi bangsa Israel yang pada waktu itu berdiri di atas reruntuhan bait Allah. Meskipun hal ini mungkin tampak sulit untuk dipahami bangsa Israel pada waktu itu, namun di dalam Perjanjian Baru, penulis surat Ibrani merasa terhibur dengan kegoncangan yang ada di dunia ini, karena hal ini "menandakan penghapusan akan hal-hal yang dapat tergoncang ... supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan ... yaitu sebuah kerajaan Allah" (Ibrani 12:26-28).
Di tengah pernyataan Hagai bahwa seluruh ciptaan (ayat 6) dan segala bangsa (ayat 7) akan tergoncang, terdapat janji bahwa "harta segala bangsa akan masuk." "Harta" adalah kata dalam bahasa Ibrani yang dapat berfungsi sebagai kata benda tunggal atau jamak. Dengan kata lain, tidak hanya harta bangsa-bangsa yang akan dibawa ke rumah Tuhan sebagai persembahan, tetapi juga akan ada satu harta yang sejati, yaitu Kristus, yang lebih berharga dari semua kekayaan dunia.
Pertanyaan Reflektif:
Doa:
Bapa, tolonglah saya untuk berpegang pada kerajaan-Mu yang tak tergoncangkan, ketika saya mengalami goncangan. Mampukan saya untuk mengingat bahwa Yesus Kristus telah mengalami goncangan terbesar di kayu salib, agar saya tidak tergoncang; dan untuk mengingat bahwa meskipun harta di dunia ini bisa saja hilang, namun Engkaulah harta yang paling berharga bagi segala bangsa. Dalam nama Kristus, Amin.