Ayat Bacaan: Yohanes 1:29-34 (TB)

29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.
31 Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."
32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."

Perenungan:

Dalam Kejadian 22, Abraham membawa putra tunggalnya, Ishak, ke gunung Moria karena Allah telah memerintahkannya untuk mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran. Ishak bertanya kepada ayahnya, “Di manakah anak domba untuk korban bakaran?” Abraham menjawab bahwa "Allah akan menyediakan bagi diri-Nya sendiri anak domba sebagai korban bakaran." Ketika Abraham hendak mengorbankan anaknya di atas mezbah, Allah menghentikannya dan menyediakan seekor domba jantan untuk menggantikan Ishak.

Yesus adalah Anak Domba yang disediakan Allah untuk menghapus segala dosa. Abraham tidak perlu mengorbankan putra tunggalnya, karena Allah memilih untuk mengorbankan Putra-Nya untuk menebus kita dari dosa. Karena itu, Allah memandang kita dengan cara yang sama seperti Dia memandang Anak-Nya ketika Yohanes Pembaptis melihat Roh turun dari sorga ke atas-Nya. Dia memanggil kita, baik laki-laki maupun perempuan, sebagai anak-anak yang dikasihi-Nya, yang berkenan kepada-Nya (Matius 3:17).

Kita tidak lagi harus hidup dalam kecemasan dan berusaha keras untuk membenarkan keberadaan kita. Pembenaran kita ada di dalam Kristus, Anak Domba Allah yang sempurna dan tak bercela yang telah menanggung segala dosa kita dan dosa-dosa dunia.

Pertanyaan Reflektif:

  • Bagaimana saya memandang inisiatif Allah memberikan Putra-Nya yang tunggal menjadi korban bagi dosa-dosa saya, dan hal itu mengubahkan hidup saya?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya melalui perenungan hari ini?

 

Doa:

Ya Bapa, saya bersyukur kepada-Mu karena saya adalah anak-Mu yang telah Engkau tebus melalui pengurbanan Kristus. Saya berdosa, kiranya kebenaran ini senantiasa mengkalibrasi hati saya, sehingga saya tidak perlu lagi mengejar keselamatan dengan usaha saya sendiri, tetapi saya dapat menemukan kelegaan karena mengetahui bahwa identitas saya ada di dalam Anak Domba Allah. Dalam nama Kristus, Amin.