Tabut Allah Direbut

Session 2 (Unit 10)

SUMMARY 12 JUNI 2022

VOLUME 4 UNIT 10 SESI 2

JUDUL : TABUT ALLAH DIREBUT

PEMBICARA  : KAK RISKA

Tabut Allah (juga disebut “tabut perjanjian”) adalah simbol penting dalam kehidupan umat Allah.

Tabut perjanjian bukan hanya tempat asli untuk menaruh Sepuluh Perintah, tabut perjanjian juga melambangkan kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

Dalam Keluaran 25, Allah memberikan instruksi kepada Musa untuk membuat tabut perjanjian. Tabut perjanjian terbuat dari kayu akasia dan dilapisi dengan emas murni. Allah melarang siapa pun menyentuhnya, jadi tabut perjanjian dibawa dengan cara dipanggul menggunakan dua kayu pengusung. Allah akan berbicara kepada Musa dari antara dua kerub emas di atas tabut, yang disebut “tutup pendamaian”. (Lihat Bil. 7:89)

Selama masa hakim-hakim, orang Filistin hampir selalu menjadi ancaman bagi Israel. Di bawah kepemimpinan Samuel, orang Israel pergi berperang melawan orang Filistin. Tetapi Israel dikalahkan karena dosa mereka.

Para penatua Israel menyadari bahwa Tuhan telah membiarkan mereka kalah. Dia tidak berperang melawan orang Filistin bagi mereka. Jadi mereka melakukan apa yang tampaknya logis bagi mereka; mereka mengambil tabut – simbol kehadiran Allah – dan membawanya ke medan perang. Tapi tabut perjanjian bukanlah jimat keberuntungan. Tidak hanya Israel dikalahkan, orang Filistin merebut tabut dan membunuh putra Eli. Ketika Eli mendengar berita itu, dia terjatuh dan meninggal.

Setelah menang, orang Filistin menyimpulkan bahwa dewa utama mereka, Dagon, lebih baik daripada Allah Israel. Mereka memindahkan tabut ke kuil Dagon, di mana Allah menunjukkan kuasa-Nya atas Dagon. (Lihat 1 Sam. 5:1-5.) Saat tabut perjanjian berpindah-pindah di antara kota-kota Filistin, Allah membuat orang-orang menderita dan membuat mereka sakit. Pesannya jelas: Tidak ada yang seperti Allah. Dia lebih besar dari siapa pun dan apa pun

Orang Filistin mengembalikan tabut perjanjian. Hal ini membuat orang Israel bersuka.  Tabut perjanjian adalah pengingat bagi Israel bahwa Allah menyertai mereka. Bertahun-tahun kemudian, Tuhan memberi umat-Nya sesuatu yang lebih besar daripada tanda bahwa Dia menyertai mereka; Allah memberi mereka Putra-Nya, Yesus – Allah dalam daging. Salah satu nama Yesus adalah Imanuel, yang berarti “Allah beserta kita”.  

POIN AWAL BAGI KELUARGA  

• Apakah ada sesuatu atau seseorang yang lebih besar dari Allah? Tidak ada! Allah lebih besar dari segalanya dan semua orang.

• Allah menunjukkan kepada orang Filistin bahwa Dia adalah satu-satunya Allah yang benar.

AYAT KUNCI UNIT

Yeremia 10:6

Tidak ada yg sama seperti Engkau, ya Tuhan!