SUMMARY 28 SEPTEMBER 2025
UNIT 13, SESI 2
JUDUL : ELIA DI GUNUNG KARMEL
PEMBICARA : KAK RAIN & KAK LISA
Raja Ahab adalah raja yang jahat. Faktanya, “Ahab melakukan lebih banyak dosa daripada yang dilakukan oleh semua raja Israel yang memerintah sebelum dia. Karena itu dia membangkitkan kemarahan Tuhan. ” (1 Raja-raja 16:33). Allah ingin umat-Nya setia kepada-Nya, tetapi Raja Ahab memimpin mereka menjauh dari Allah.
Allah mengutus Elia untuk mendapatkan perhatian Ahab. Dalam 1 Raja-raja 17, Elia memberi tahu Ahab bahwa kekeringan akan datang. Allah akan menahan hujan agar tidak turun di bumi selama tiga tahun. Bagi Ahab, yang menyembah Baal (dewa hujan dan kesuburan palsu milik orang Kanaan) kekeringan adalah pesan yang kuat bahwa hanya ada satu Allah yang benar.
Ketika Allah siap untuk menurunkan hujan ke bumi, Elia menampakkan diri kepada Ahab dan memerintahkannya untuk mengumpulkan orang Israel dan para nabi Baal di Gunung Karmel. Elia menantang orang-orang untuk memilih: mengikuti Allah atau mengikuti Baal. Mereka tidak bisa menyembah keduanya.
Elia membuat tantangan untuk membuktikan siapa satu-satunya Allah yang benar. Dia menantang para nabi Baal. Mereka menyiapkan korban di atas mezbah dan memanggil dewa mereka untuk mengirim api dari surga. Para nabi Baal memanggil dan menangis dan melukai diri mereka sendiri, tetapi Baal tidak menjawab.
Elia menuangkan air ke atas dan di sekitar mezbahnya. Dia memanggil Allah, dan Allah mengirimkan api dari surga. Semuanya terbakar! Orang Israel tidak bisa lagi menyangkal bahwa Allah Elia adalah satu-satunya Allah yang benar. Akhirnya Allah mengirim hujan lebat untuk mengakhiri kekeringan.
Elia melarikan diri dari kemarahan istri Ahab, Izebel. Dia bertemu dengan Allah di sebuah gunung, dan Allah menyatakan diri-Nya kepada Elia dalam bisikan lembut. Allah memberi Elia seorang teman dan penerus, yaitu Elisa dan meyakinkannya bahwa ada 7.000 orang di Israel yang tidak berpaling kepada Baal.
Baal tidak memiliki kekuatan. Orang-orang yang menyembah dewa Baal menari dan berteriak selama berjam-jam untuk menunjukkan bahwa mereka mencintai Baal. Tetapi satu-satunya Allah yang benar tidak seperti dewa-dewa palsu. Kita tidak harus bekerja keras untuk menunjukkan kepada Allah bahwa kita mengasihi Dia. Sebaliknya, Dia menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan mengutus Anak-Nya, Yesus. Yesus mati untuk menyelamatkan kita dari dosa, dan Dia mendengar kita ketika kita berseru kepada-Nya.
Hanya Allah satu-satunya Allah yang benar, yang memiliki kuasa untuk menolong umat-Nya dan menyelamatkan mereka. Dan Dia menyelamatkan mereka melalui Anak-Nya, Yesus.
POIN DISKUSI BAGI KELUARGA:
AYAT HAFALAN:
Yesaya 42:8 (TB) Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain...
Yesaya 42:8a (TB) Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain...
Isaiah 42:8a (ESV) I am the LORD; that is My name; My glory I give to no other.