Hana & Samuel

Session 1 (Unit 10)

SUMMARY 15 JUNI 2025
UNIT 10 SESI 1
JUDUL              : HANA & SAMUEL
PEMBICARA    : KAK SHIENNY & KAK YENNY MEILINA  

Zaman para hakim adalah zaman penuh gejolak bagi umat Allah. Bangsa Israel telah menaklukkan tanah Kanaan, tetapi setelah kematian Yosua, mereka jatuh ke dalam dosa. Ini adalah budaya di mana Hana dan suaminya Elkana hidup. Mereka adalah orang Israel biasa — Elkana, seorang yang Israel yang setia menyembah Allah; dan Hana, seorang wanita yang tidak menginginkan apa pun selain menjadi seorang ibu. Tetapi Allah telah menutup rahimnya. (1 Sam. 1: 5)
Pada suatu tahun, ketika Elkana pergi untuk mempersembahkan korban dan menyembah Allah, Hana juga pergi. Dia tidak bisa lagi menyembunyikan kesedihannya karena tidak mempunya anak. Dia berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, meminta seorang anak dan berjanji untuk mempersembahkannya kepada Allah. Imam Eli sempat menegurnya karena mengira dia mabuk. 


Allah menjawab doa Hana, dan dia menamai anaknya Samuel, yang berarti “diminta dari Allah.” Ketika Samuel sudah cukup besar untuk disapih, Hana menyerahkannya kepada Eli. Satu Samuel pasal 2 mencatat doa kemenangan Hana. Hana memuliakan Allah karena kedaulatan-Nya; lalu dia pulang bersama suaminya, meninggalkan Samuel untuk melayani Allah di bawah kepemimpinan imam Eli.
Hana mengunjungi Samuel setiap tahun dan membawakannya jubah. Samuel dengan setia melayani Allah. Di sisi lain, anak laki-laki Eli — meskipun mereka adalah imam — tidak memedulikan Allah. Mereka tidak mendengarkan Eli, jadi Allah menolak keluarga Eli. Berita buruk ini datang kepada Eli melalui Samuel yang masih kecil.
Bacalah 1 Samuel 3. Perhatikan bagaimana Samuel menanggapi panggilan Allah: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.” Bantulah anak-anak untuk memahami peran Samuel sebagai utusan Allah. Allah memanggil Samuel untuk menyatakan rencana Allah. Pimpin mereka untuk menghubungkan Samuel dengan Yesus. 

Samuel menggunakan firman Tuhan untuk memberi tahu orang-orang seperti apa Allah itu. Yohanes 1:1 mengatakan bahwa Yesus adalah Firman. Yesus, sang Anak Allah, memberi tahu dunia tentang rencana Allah Bapa dan menunjukkan kepada kita  seperti apa Allah itu. 

POIN DISKUSI BAGI KELUARGA :

  1. Apakah ada sesuatu atau seseorang yang lebih besar dari Allah? Tidak ada! Allah lebih besar dari segalanya dan semua orang.
  2. Ketika Hana sedih, dan tidak ada yang bisa menolong dia. Apa yang Hana lakukan? Manusia hanya bisa menghibur kita, tapi tidak bisa menyelesaikan masalah kita. Hana memilih berdoa kepada Tuhan karena tahu bahwa dia boleh menceritakan perasaannya kepada Tuhan di dalam doa, tanpa perlu menggunakan kata-kata yang indah. Ia percaya bahwa Tuhan itu baik dan berkuasa. Tuhan juga  selalu mendengar doa kita, bahkan saat orang lain tidak mau mendengar keluhan kita! Tuhan berkuasa menolong kita walaupun tidak selalu sesuai dengan permintaan kita; karena Tuhan jauh lebih bijaksana daripada kita!
  3. Pada malam ketika Tuhan memanggil Samuel, bukan Samuel yang mencari Tuhan, tapi Tuhan yang mencari Samuel. Samuel hanya perlu mendengarkan Tuhan berbicara. Yesus datang untuk mencari kita, orang-orang berdosa. Dia tidak duduk di surga dan berkata, “Kamu harus melakukan hal-hal baik dulu, baru Aku mau mendengarkan doamu dan berbicara kepadamu.” Sebaliknya, Yesus datang dan mengajar kita untuk mengenal Allah! Sampai hari ini, Yesus tetap mengajar kita mengenal Allah melalui Firman-Nya. Kemudian, sama seperti Allah memakai Samuel, Dia juga memanggil kita untuk menceritakan kabar baik tentang Yesus agar semua orang mendengar Injil dan percaya kepada Yesus untuk diselamatkan.

AYAT HAFALAN 

  • Anak-anak TK :

Yeremia 10:6a (TB) - Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya Tuhan! Engkau besar.

  • Anak-anak SD :

Yeremia 10:6 (TB) -  Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya Tuhan! Engkau besar & nama-Mu besar oleh keperkasaan.