Yunus Nabi Bagi Niniwe

Session 1 (Unit 14)

SUMMARY 19 OKTOBER 2025

UNIT 14 SESI 1

JUDUL                        : YUNUS, NABI BAGI NINIWE

PEMBICARA             : KAK RISKA & KAK YENNY

Yunus hidup pada waktu Yerobeam II menjadi raja atas Israel, beberapa puluh tahun sebelum Kerajaan Israel Utara dihancurkan. Yunus adalah seorang nabi—dan walau dia paling dikenal sebagai orang yang ditelan oleh seekor ikan besar ketika mencoba melarikan diri dari Allah, ceritanya berlanjut melampaui pasal 2 untuk mengungkapkan apa yang Yunus ketahui selama ini: bahwa Allah adalah “Allah yang pengasih dan penyayang” (Yun. 4:2b).

Kisah Yunus berpusat pada belas kasihan Allah, tidak hanya untuk orang Israel tetapi untuk orang-orang di seluruh bumi—bahkan bangsa yang menjadi musuh Israel! Niniwe adalah ibu kota Asyur, dan para penguasa Niniwe terkenal jahat dan kejam. Itulah alasan Allah memanggil Yunus untuk pergi kepada mereka “kejahatannya telah sampai kepada-Ku” (Yun. 1:2). Allah adalah Hakim seluruh bumi (Kej. 18:25), dan Dia berdaulat atas segala bangsa.

Yunus menemukan bahwa tidak ada yang bisa lari dari hadirat Allah. (Mzm. 139:9-10) Melalui badai dan beberapa waktu di dalam perut ikan, Allah mendapatkan perhatian Yunus, dan Yunus pergi ke Niniwe. Selama tiga hari, Yunus berjalan mengelilingi kota. Pesannya kepada orang Niniwe singkat: “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” (Yunus 3:4)

Penduduk Niniwe segera bertobat, dan Allah menahan keputusan-Nya. Itu “sangat mengesalkan hati Yunus” (Yun. 4:1). Allah menegur Yunus. Dia meninggalkan sebuah pertanyaan untuk direnungkan oleh Yunus dan pembaca kitab Yunus, yaitu kita : “Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu?” (Yun. 4:11).
Tekankan kepada anak-anak bahwa Yesus lebih besar dari Yunus. (Mat. 12:41) Allah menyuruh Yunus untuk pergi kepada musuh-musuhnya dan menyuruh mereka untuk berbalik dari dosa mereka, tetapi Yunus menolak. Sebaliknya, dia melarikan diri. Kemudian, Allah mengutus Yesus kepada musuh-musuh-Nya untuk memanggil kita agar bertobat. Yesus dengan rela taat. Yesus mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita dari dosa. Allah menunjukkan belas kasihan-Nya dalam Injil, mengampuni mereka yang percaya kepada Yesus sebagai Allah dan Juruselamat. Allah mengutus kita, seperti Yunus, untuk membagikan kabar baik keselamatan.

POIN DISKUSI  BAGI KELUARGA:

  1. Pertanyaan Gambar Besar : “MENGAPA KITA HARUS MENAATI ALLAH?”

 (Why should we obey God?)

  • Jawaban: Bila kita tidak mengerti mengapa kita harus menaati Allah, maka akan sulit bagi kita untuk taat. Tapi melalui pelajaran beberapa minggu ini, kita belajar bahwa : 
  • Kita harus taat kepada Allah, karena Dia yang menciptakan kita, Dia mengasihi kita, dan rencana-Nya selalu baik. 

 (We should obey God because He made us, He loves us, and His plans are good).

  1. Kita bisa tergoda seperti Yunus,  ingin melihat orang-orang jahat dan berdosa dihukum, tapi kita harus ingat bahwa sebenarnya kita semua sama dengan mereka. Kita semua lahir sebagai orang berdosa. Tapi Allah mengasihi dan menyelamatkan kita, memberi kita kehidupan baru. Allah mengubah kita jadi ciptaan baru sehingga sekarang kita bisa mengasihi orang-orang yang tersesat. 
  2. A). 2 Petrus 3:9b (TB2) ”Janganlah kalian terpengaruh oleh orang-orang yang berkata,” TUHAN terus menunda-nunda untuk menepati janji-Nya! Kenapa sampai sekarang Yesus belum datang kembali?” Jawabannya adalah: Tuhan sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”

B). Kita perlu ingat:  Kadang kita merasa bahwa keadaan dunia makin buruk. Lalu kita teringat bahwa telah begitu lama Yesus kembali ke Surga tapi mengapa Yesus belum juga datang Kembali? Ayat kunci kita mengingatkan bahwa Allah sabar menunggu agar lebih banyak orang bisa bertobat dan percaya kepada Yesus !

AYAT HAFALAN:

  • 2 Petrus 3:9b (TB2)  Tuhan sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

2 Peter 3:9b (NIV) The Lord is patient with you, not wanting anyone to perish, but everyone to come to repentance.