Akulah Kebangkitan dan Hidup

Yohanes 10:25-26
25Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa PERCAYA KEPADA-KU, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”

 

 

 

 

TUHAN INGIN MENYATAKAN KEMULIAANNYA MELALUI PERGUMULAN

 

Yohanes 11:1-4
1Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. 2Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. 3Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.” 4Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan TUHAN, sebab oleh penyakit itu Anak ALLAH akan dimuliakan.”

 

 

Kalau kita berdoa supaya kita lepas dari penyakit, masalah atau problema maka itu adalah doa yang tidak realistis. Sebab selama kita ada di dunia ini maka hidup kita tidak akan pernah lepas dari masalah. Namun dibalik semua permasalahan dan pergumulan kita maka Tuhan ingin menyatakan kemuliaanNya yaitu supaya akhirnya Kristus akan dimuliakan. Orang di luar Kristus akan hidup dari pergumulan satu pada pergumulan lainnya dan itu adalah sia-sia. Namun orang yang ada dalam Kristus maka Tuhan ingin menyatakan kemuliaanNya di dalam semua pergumulan dan air mata kita sehingga pergumulan kita itu tidak akan sia-sia.

 

CARA TUHAN BEKERJA TIDAK SEPERTI YANG KITA BAYANGKAN.

 

Yohanes 11:5-6
5Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. 6Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia SENGAJA tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;

 

Disini dikatakan bahwa Yesus sangat mengasihi Marta, Maria dan Lazarus namun ketika Lazarus sakit Yesus secara sengaja tinggal ditempat Dia berada selama dua hari. Hal ini kelihatannya aneh sebab kalau kita punya teman baik yang sedang sakit maka kita pasti segera mengunjungi dia namun disini Yesus malah berlambat-lambat untuk datang menjenguk. Disini Tuhan mau menunjukkan bahwa cara Tuhan bekerja tidak seperti yang kita bayangkan. Sebab itu jangan bandingkan diri kita dengan orang lain karena masing-masing kita memiliki pengalaman secara pribadi dengan Tuhan.

 

 

Melalui kisah ini kita juga akan belajar tentang karakter-karakter yang ada yang sebenarnya menunjukkan tentang keadaan hati kita. Dan juga cerita ini menunjukkan lebih dari sekedar masuk surga saat kita mati nanti. Dikatakan bahwa Lazarus akhirnya mati. Dan mati disini berbicara bukan hanya saat jasmani kita berhenti bernafas dan jantung kita berhenti berdetak sebab banyak orang yang mati meskipun sebenarnya masih hidup, Iman mereka mati dan mereka hidup hanya untuk sesuatu yang fana dan tidak memiliki sesuatu yang lebih tinggi dari yang dunia tawarkan sehingga mereka hidup untuk uang, untuk kebahagiaan yang fana. Dan kalaupun ketika mereka mengejar itu dan mendapatkannya maka di ujung perjalanan maka mereka akan kecewa dan masih mengalami kehampaan.

 

 

TIGA KARAKTER YANG MENGGAMBARKAN HATI KITA

 

Dalam cerita ini ada beberapa kematian di luar dari kematian Lazarus. Kita akan melihat tiga karakter yang ditulis oleh Rasul Yohanes yang menggambarkan kita semua….

 

1. TOMAS MATI TERPERANGKAP DI DALAM KERAGUANNYA

 

Yohanes 11:16 (TSI)
16Salah satu dari kami adalah Tomas, yang biasa dipanggil si Anak Kembar (Didimus). Saat itu dia berkata, “Mari kita ikut Dia, supaya kita juga ikut dibunuh bersama Dia.”

 

Seperti Tomas yang terperangkap dalam keraguan dan ketidakpercayaan demikianlah sebenarnya itu menggambarkan keadaan hati kita. Tomas ini sebenarnya sudah melihat banyak mujizat namun mungkin dia berpikir bahwa mujizat itu hanya ditujukan untuk orang lain. Inilah yang juga sering terjadi dalam hidup kita yaitu seringkali kita susah untuk percaya pada janji Tuhan dan lebih percaya pada berita-berita yang buruk. Dan memang kecenderungan manusia itu adalah susah percaya karena itu adalah natur dosa.

 

 

2. MARIA MATI TERPERANGKAP DALAM KEPUTUS-ASAANNYA

 

Yohanes 11:17,20
17Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur…. 20Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.

 

Pada jaman dahulu belum ada formalin atau ruang es sehingga orang yang mati maka dalam 4 jam tubuhnya akan menjadii kaku ( rigor mortis), darah menjadi kental (coagulate), setelah 24 jam maka mikroba dan bakteria mulai bekerja serta proses pembusukan atas tubuh terjadi dalam waktu 48 jam mulai dan ada bau belerang. Dan setelah empat  hari maka keadaannya semakin parah dan tubuhnya sudah membusuk. Pada waktu itu mereka beranggapan kalau orang sudah mati empat hari maka nyawanya sudah tidak bisa lagi kembali.

 

Maria adalah orang yang paling dekat dengan Yesus, namun apa yang dilakukan oleh Maria yaitu dia hanya tinggal di rumah dan terperangkap dalam keputus asaan sebab dia berpikir bahwa sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk Lazarus.

 

Mungkin kita sudah berdoa supaya kita bisa lepas dari kecanduan dan sebagainya namun tidak ada yang terjadi sehingga mengalami keputus asaan dan kecewa dengan Tuhan.

 

3. MARTA MATI TERPERANGKAP DI DALAM KEKECEWAANNYA

 

Yohanes 11:21
21Maka kata Marta kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati

 

Apa yang dikatakan Marta ini juga yang sering kita ungkapkan yaitu dimana Tuhan ketika kita sedang mengalami masalah. Atau “seandainya saja aku tidak business dengan orang itu, seandainya aku tidak terbelit hutang,” “Coba kalau aku tidak sakit maka aku tidak harus chemo”, “di mana Tuhan waktu orang tuaku bercerai “ dan sebagainya.

 

Apa yang dialami oleh Tomas, Maria dan Marta adalah sebenarnya berbicara tentang kita. Apakah ada area dalam hidup kita yang mati terperangkap dalam ketidakpercayaan, keputus asaan dan kekecewaan maka Yesus mau datang untuk membangkitkan dan memulihkan kita.

 

 

YESUS ADALAH KEBANGKITAN DAN HIDUP UNTUK MASA LALU, MASA KINI DAN MASA DEPAN KITA

 

Yohanes 11:25
25Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”

 

 

Yesus bukan hanya kebangkitan dan hidup untuk nanti ketika kita masuk surga tetapi ketika kita hidup dan punya masa lalu yang membuat kita menjadi hidup seperti sekarang sehingga kita marah, kecewa dan putus asa serta memberikan identitas yang membuat kita minder maka Tuhan ingin menebus itu serta membangkitkan area yang mati dan tidak sempurna dalam hidup kita. Dia juga mau masuk di area hidup kita saat ini serta membangkitkan harapan kita di masa datang.

 

 

23Kata Yesus kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.” 24Kata Marta kepada-Nya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.”

 

Banyak orang ketika mengalami kesusahan masa lalu maka mereka berusaha untuk memperbaiki masa lalunya dengan menciptakan surganya sendiri yaitu melalui berusaha keras untuk sesuatu yang belum mereka capai. Dan apa yang mereka kejar tidak membuahkan hasil tetapi yang mereka dapatkan adalah kehampaaan.

 

Ketika Yesus berkata “Akulah kebangkitan dan hidup “ maka Dia membawa surge bukan hanya untuk masa depan tetapi Dia membawa surga pada saat sekarang yaitu waktu kita masih hidup.

 

 

34“Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka: “Tuhan, marilah dan lihatlah!” 35 Maka menangislah Yesus.

 

Ketika Yesus menangis maka Dia menunjukkan sisi kemanusiaannya dimana juga turut sedih Bersama dengan sahabat-sahabatNya. Tetapi selain itu yang membuat Yesus juga sedih yaitu karena betapa serius dan beratnya kehancuran manusia karena dosa. Kematian itu masuk ke dalam hidup manusia karena dosa makanya upah dosa itu maut. Dulu jamannya Adam maka manusia adalah makhluk yang kekal tetapi karena dosa di situlah ada kematian. Itulah sebabnya Yesus datang yaitu untuk membuat kematian itu bukan lagi sebuah ancaman bagi kita.

 

39Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”

 

Dosa itu membawa kematian dan upah dosa adalah maut. Dan dosa kita itu bau serta menjijikkan makanya kita malu dan mau menutupinya. Tetapi puji Tuhan tidak ada dosa yang terlalu bau yang Tuhan tidak mau ampuni dan tidak ada hidup yang mati yang Tuhan tidak bisa bangkitkan.

 

 

40Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” 41Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. 42Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” 43Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!”

 

Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.” Artinya Tuhan ingin supaya kita melepas semua kain-kain yang berbau kekecewaan, keputus asaan dan ketidak percayaan yang membawa kita tidak bisa menikmati kebangkitan dan hidup, sebab Dia memberikan kepada kita hidup yang baru.

 

Yesus mau memulihkan masa lalu kita yang hancur, memberi makna di hidup kita sekarang dan menyediakan pengharapan bagi masa depan kita.

 

Kita tidak lagi perlu takut pada area yang mati dalam hidup kita sebab Tuhan akan membangkitkannya. Bahkan kita tidak perlu takut pada kematian yang akan kita hadapi.

 

Rasul Paulus mengatakan di 1 Korintus 15: 55 - 57

 

55Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" 56Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. 57Tetapi syukur kepada Tuhan, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Banyak orang yang takut mati tetapi biarlah kita memiliki hati yang seperti Paulus yaitu hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Dalam Kristus kematian hanyalah selingan dari dua kehidupan tetapi tanpa Kristus kehidupan hanyalah selingan dari dua kematian. Kita tidak perlu mati dahulu untuk merasakan surga sebab surga sudah datang dalam hidup kita.