ANUGERAH YANG MENGUBAH WEEK 5 "ZAKHEUS" Rev. Michael Chrisdion
Lukas 19:1
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota
itu.
Yerikho adalah kota perbatasan sebelum Jerusalem
dimana semua orang yang mau ke Yerusalem untuk Paskah selalu melewati kota
Yerikho. Yerikho adalah kota yang kaya dan subur serta menarik bahkan menurut
sejarah maka Marc Anthony itu pernah memberikan Yerikho sebagai hadiah kepada
Cleopatra.
Lukas 19:1-2
Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut
cukai, dan ia seorang yang kaya.
Ada sesuatu yang menarik disini yaitu dalam cerita
tentang janda di Naim serta wanita yang berdosa juga tidak disebut namanya. Sedangkan
tentang orang buta yang bernama Bartimeus disebut di Markus namun oleh Lukas
tidak disebut namanya sebab dia menjadi salah satu pemimpin gereja mula-mula.
Tetapi mengapa nama Zakheus disebutkan yaitu karena ada sesuatu yang menarik
dimana namanya mengandung kontroversial.
SIAPAKAH ZAKHEUS?
Arti nama: adalah tulus,
bersih, suci. Akan tetapi, kehidupan dan namanya
bertolak belakang. Perilaku dan perkataan Zakheus tidak memperlihatkan
ketulusan, bersih, suci dan integritas.
Pekerjaannya yang berkaitan dengan pemungutan cukai telah menempatkannya pada
posisi yang tidak mungkin untuk menjaga semuanya itu.Pemungut cukai adalah kaki
tangan kerajaan Romawi (yang waktu itu menjajah Israel). Mereka ditugaskan
untuk memungut pajak dari bangsanya sendiri, yakni sesama orang Yahudi. Bahkan,
terkadang pajak yang dipungut pun sangat keterlaluan. Ada tiga tax center di
kota Kapernaum, Kaisarea dan Yerikho dan mereka ada target dimana selama target
terpenuhi maka sisanya bisa dikantongi oleh si Pemungut Cukai dan Zakheus
adalah kepala pemungut cukai.
Pandangan Orang Yahudi: Orang
Yahudi yang bekerja pada pemerintah Romawi disebut sebagai pengkhianat atau
kafir sebab mereka telah mempermainkan imannya dengan cara pro bangsa
Romawi yang menyembah berhala.
Apa yang menyebabkan Zakheus rela dicap sebagai pengkhianat yaitu
karena uang. Zakheus tidak mempedulikan pandangan soial terhadap dirinya, yang
penting kaya tetapi mengalami keterasingan sosial. Ia pun tidak mempedulikan
hati nuraninya, asalkan impiannya tercapai.Jika saudara bisa membayangkan
seorang pemungut cukai yang memeras, maka saudara juga membayangkan bagaimana
karakter Zakheus: cinta uang, pelit, serakah, galak, pemeras dan tidak
berperikemanusiaan
ZAKHEUS INGIN
TAHU
Lukas 19:3a
3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu…
Zakheus itu punya segalanya tetapi dia berusaha untuk
melihat orang seperti apakah Yesus itu dan dia sangat ingin tahu tentang Yesus. Melalui ini kita mengerti bahwa kekayaan,
posisi, pangkat, anak buah, kekuasaan dimana Zakheus punya segalanya tetapi ada
suatu kekosongan dalam hatinya sehingga dia berusaha ingin tahu tentang Yesus.
Blaise Pascal mengatakan “ Ada suatu kekosongan dan kehausan akan
Tuhan di dalam setiap hati manusia yang tidak dapat dipuaskan oleh ciptaan apapun
yang ada di dalam dunia ini selain oleh Tuhan saja. “
Lukas 19:3
3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak
berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
Walaupun Zakheus belum mengenal Tuhan Yesus, namun dia
berusaha untuk melihat Tuhan Yesus. Keinginannya bisa saja muncul kerena
sebelumnya Zakheus pernah mendengar berita-berita yang menghebohkan tentang
Tuhan Yesus, Mungkin dia mendengar berita tentang kesembuhan Bartimeus karena itu muncul rasa penasaran untuk melihat
seperti apa Yesus itu. Tetapi lebih dari itu maka yang paling menarik
mungkin bagi Zakheus adalah dia pernah mendengar bahwa Yesus memiliki murid yang
bekas pemungut cukai namanya Matius yang bisa diterima oleh orang sehebat ini.
Sedangkan Zakheus biasa tidak diterima orang, tidak bisa masuk rumah ibadat dan
tidak disukai orang. Dan biasanya orang hanya mau menerima Zakheus itu karena
mereka perlu sesuatu darinya. Sebab itu Zakheus berusaha untuk melihat Yesus
tetapi dia gagal karena orang banyak menghalangi dia.
Lukas 19:4
4Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat
pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Zakheus adalah seorang yang berpangkat. Dia adalah
orang yang memiliki posisi dan reputasi yang harus dipertahankan tetapi yang dia
lakukan adalah dia berlari dan memanjat pohon ara. Ini adalah sesuatu yang
sangat jarang sekali terjadi yaitu orang yang berpangkat mau berlari dan
memanjat pohon. Dan mengapa diceritakan bahwa Zakheus naik pohon ara yaitu
karena ada maknanya.
Makna Pohon Ara
Maknanya sebenarnya banyak sekali, salah satu adalah
karena waktu Adam dan Hawa waktu mereka jatuh dalam dosa maka mereka
sembunyi di balik pohon dan memakai
penutup daun dari pohon ara yang merupakan lambang usaha manusia untuk mendapatkan Tuhan atau menutupi
dosanya.
Dalam
Hosea 9:10 juga
dikatakan bahwa buahnya banyak tetapi tidak menyembah Tuhan lagi akhirnya buahnya
kering sehingga tidak berbuah lagi. Sebab itu ada hubungannya dengan Hosea ini
maka Yesus mengutuk pohon ara. Sebenarnya masih banyak makna dari pohon ara ini
dan kalau pohon ara itu akhirnya berbuah maka buahnya adalah Zakheus.yang
merupakan penggenapan dari nubuatan.
ANUGERAH YESUS
YANG MEMILIH
Lukas 19:5
5Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan
berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku
harus menumpang di rumahmu.”
Ketika
Yesus tiba ditempat itu dan seakan-akan menunggu Zakheus dan setelah bertemu
dengan Zakheus maka Yesus melihat ke atas dan langsung memanggil nama Zakheus.
Dalam hal ini maka Yesus
secara sengaja dan direncanakan seperti Yesus yang sengaja menemui janda di
Naim dimana Yesus berhenti di bawah pohon ara itu dan langsung melihat
keatas dan memanggil nama Zakheus yang
mungkin waktu itu menjadi bahan tertawaan orang sebab nama Zakheus yang berarti
suci namun tidak sesuai dengan perilakuknya.. Dan terlebih mengejutkan dimana
Yesus mengatakan pada Zakheus bahwa Dia akan menumpang di rumahnya.
Seperti
pepatah jawa yang mengatakan “ duduh klopo sing butuh moro “ maka dalam
kehidupan normal maka rumusnya sebenarnya adalah yang membutuhkan seharusnya
yang datang, mencari dan menemui yang dibutuhkan dan jarang sekali yang
dibutuhkan itu datang menghampiri yang membutuhkan. Seharusnya Zakheus yang datang pada Yesus
tetapi disini justru Yesus yang menghampiri, memanggil , mengundang dan
berinisiatif. Sering kita mendengar kotbah yang ditekankan adalah Zakheus lari
dan naik pohon namun kita tidak mengerti bahwa sesungguhnya yang membuat
Zakheus itu lari dan naik pohon adalah kuasa Roh Kudus. Demikian juga kalau
saat ini kita berada disini itu karena bukan kita yang memilih Tuhan namun sebenarnya
Yesus yang sedang menghampiri kita, memanggil kita , mengundang kita.dan yang berinisiatif.
Di sinilah perbedaan agama dengan kekristenan. Sama
dengan Zakheus, kita ini adalah manusia berdosa yang sama sekali tidak layak.
Kita butuh Tuhan
dan keselamatan namun
kita berusaha dengan cara kita sendiri untuk pemenuhan terhadap kekosongan yang
ada. Namun Tuhan yang rela datang untuk mencari dan
menyelamatkan kita. Itu bukan hasil usaha kita, Ia sendiri yang berinisiatif
datang kedunia dan lahir di tempat yang hina. Inilah yang
disebut dengan the Doctrine Of Election seperti yang dikatakan dalam Yoh 15:16
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah
menetapkan kamu..”
Jadi kalau kita ada disini maka itu bukan kehebatan kita yang berpikir tentang
Tuhan sebab Firman Tuhan berkata tidak seorangpun yang mencari Tuhan tetapi
justru Tuhan yang mencari kita.
ORANG BANYAK
YANG MENGGERUTU
Lukas 19:6-7
6Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
7Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut,
katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.”
Ketika orang banyak melihat bahwa Yesus hendak
menumpang di rumah Zakheus, mereka "semua" bersungut-sungut. Dalam
bentuk kata kerja Yunani, orang-orang ini bukan saja bersungut-sungut, tetapi
"terus bersungut-sungut." Alasan orang banyak terus menerus
bersungut-sungut adalah karena Zakheus adalah orang berdosa. Pemimpin Farisi
mengajarkan bahwa orang yang berdosa seperti Zakheus tidak layak untuk
bersekutu dengan orang benar karena
bisa membuat orang yang benar menjadi najis. Keadaan ini adalah sama dengan
kita yaitu merasa benar dan kita suka menghakimi orang lain. Dan kalau
kita seperti ini maka ada nasehat yaitu jangan
bandingkan diri dengan orang lain namun
bandingkanlah diri kita pada kekudusan Tuhan dimana kita semua bobrok dan
berdosa tanpa anugerah Tuhan. Kalau kita berpikir bahwa orang itu tidak
mengerti atau tersesat maka sesungguhnya kita semua dahulu juga adalah orang-orang
yang tersesat dan hanya oleh anugerahNya saja maka akhirnya kita diselamatkan.
Kalau
kita sadar maka sebenarnya perbuatan baik kita itu seperti kain kotor. Dan kalau ada orang yang
berbuat baik maka yang Tuhan lihat adalah hatinya sebab orang yang berbuat baik
maka belum tentu motivasi hatinya itu baik. Sebagai contoh: Ada
orang yang berbuat
baik dengan cara
bagi-bagi karena takut dianggap orang egois. Contoh yang lain yaitu orang yang
berbohong yaitu karena takut ketahuan aslinya atau takut kalau terungkap sebenarnya dia tidak
sehebat itu. Jadi
yang satu kelihatannya lebih baik yaitu suka berbagi dan satunya berbohong
tetapi dihadapan Tuhan keduanya sama yaitu motivasi hatinya takut.
Contoh
yang lain lagi yaitu ada orang nyumbang tetapi untuk sombong
yaitu untuk membuat pamornya naik dan reputasinya naik. Dipihak lain ada seorang preman
yang memukuli
saingannya karena sombong supaya dia tidak ada yang menyaingi. Jadi yang satu kelihatan baik
dengan cara menyumbang dan yang lain memukuli saingannya tetapi dihadapan Tuhan
keduanya sama yaitu motivasi hatinya sombong. Itu sebabnya Charles
Spurgeon berkata “kalau ada orang yang berpikir yang buruk tentang kita maka
jangan marah, karena kalau mau jujur maka kita sebenarnya lebih buruk dari itu.”
ANUGERAH
MENGUBAH HATI SEBELUM PERILAKU
Lukas 19:8
8Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah
dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada
sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”
Ditengah-tengah
orang yang menggerutu maka Yesus tetap menumpang di rumah Zakheus dan tidak diceritakan bahwa Yesus mengkotbahi
Zakheus supaya dia bertobat. Yang dilakukan Yesus hanya makan, menerima Zakheus
tanpa menuduh atau menghakimi tetapi yang terjadi justru ada perubahan yang
besar dalam kehidupan Zakheus.
Kalau dibayangkan maka Zakheus menjadi orang yang
“tidak punya apa-apa lagi” atau kalau pun masih punya, maka ia tidak mempunyai
secara berkelimpahan. Misalnya Zakheus memiliki kekayaan sebanyak 10
M. Berdasarkan janjinya, maka 5 M diberikan kepada orang
miskin; selain itu, ia akan mengganti 4x lipat kepada yang diperas
(menurut hukum Taurat: mengembalikan seharga yang diperas dan ditambah
20%, tapi Zakheus mengganti 400%). Ini melampaui ketetapan yang ditetapkan oleh
Taurat. Jika Zakheus sudah memiliki istri, bagaimana pendapat istrinya? Apakah
istrinya mendukung keputusannya? Ada sesuatu terjadi dalam diri Zakheus yaitu
anugerah mengubah hati sebelum perilaku. Anugerah itulah yang menata ulang hati
Zakheus
ZAKHEUS VS ORANG MUDA YANG KAYA
Lukas 18:18-23
18Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: “Guru yang baik, apa
yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 19Jawab Yesus: “Mengapa
kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. 20 Engkau tentu mengetahui
segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan
mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu.” 21Kata orang itu: “Semuanya
itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” 22Mendengar itu Yesus berkata
kepadanya: “Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala
yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau
akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” 23Ketika
orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya.
Lukas sedang membandingkan Zakheus dengan orang kaya
yang lain yaitu seorang pemimpin
muda yang kaya dan merasa hidupnya saleh. Sebenarnya hidup orang muda
itu tidak ada bedanya dengan Zakheus yaitu sama-sama mencari kekayaan dan kenikmatan dunia
untuk menutupi kekosongan hatinya. Oleh sebab itu mengapa anugerah itu mengubah
hati sebelum perilaku yaitu karena hati kita begitu cinta dosa. Mengapa kita mencari
uang dan membeli barang mewah yaitu karena hati kita butuh penerimaan.
Dan
untuk mengatasi hal itu tidak bisa dilakukan melalui peraturan atau agama. Oleh
sebab itu banyak orang tidak suka beragama sebab agama membuat kita melakukan
apa yang tidak kita sukai dan melakukan apa yang tidak kita sukai. Dan kalau
kita melakukan itu hanya sebagai kewajiban karena kita takut masuk neraka.
Zakheus tahu peraturan, tahu hukum Taurat dan mengenal orang-orang Farisi itu
dan dia tidak akan mungkin bisa menyuap untuk bisa masuk bait Allah karena tahu
bahwa dia pasti ditolak.
Sebab
itu hati kita yang cinta dengan kenikmatan dunia ini harus dikalahkan oleh
cinta yang lebih besar. Memang agama melakukan itu tetapi kekristenan tidak
seperti itu. Mengapa kita susah berubah meninggalkan kenikmatan dunia yaitu
karena kita suka sekali dengan hal-hal yang berdosa. Dan yang bisa mengalahkan
hati kita yang cinta akan dosa yaitu cinta atau nilai yang lebih besar dari
semua itu. Tuhan memberikan
sesuatu yang selama ini Zakheus cari yaitu dia cari penerimaan dan harga diri. Dan tanpa penghakiman maka
Yesus memberikan penerimaan, pengampunan dan kasihNya. Yesus bahkan memanggil
nama Zakheus dan mau menumpang di rumahnya. Yesus ditolak
dan dihakimi karena Zakheus. Itulah
Injil yaitu Yesus ditolak supaya kita diterima, Yesus dibenci supaya kita
dikasihi, Yesus dihukum supaya kita diampuni dan Yesus mati supaya kita hidup. Inilah
Injil yaitu bukan apa yang kita lakukan tetapi apa yang sudah Yesus lakukan dan
selesaikan untuk kita. Dan waktu kita melihat Injil maka semua kenikmatan dunia
itu menjadi fana dan sirna dibandingkan dengan Kristus. John
Calvin mengatakan “ Aku
meninggalkan segala sesuatu untuk Kristus dan apa yang aku dapatkan, apa yang
aku temukan, segala
sesuatu yang aku butuhkan di dalam Kristus. “ Hanya dalam Kristuslah maka
kita menemukan cinta yang sejati yaitu cinta yang lebih tinggi nilainya
daripada apa yang diberikan oleh dunia.
Lukas 19:9-10
9Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah
ini, karena orang ini pun anak Abraham. 10Sebab Anak Manusia datang untuk
mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Ada yang menarik di sini yaitu dikatakan “ keselamatan
telah terjadi kepada rumah ini karena orang inipun anak Abraham “. Dulu keselamatan
hanya ada di dalam bait Allah dan ada pada ibadah kita dan persembahan dan
korban kita yang dimediasi oleh imam-imam tetapi melalui Yesus Kristus maka keselamatan
tidak lagi diperoleh melalui bait Allah tetapi melalui kehadiran Yesus Kristus.
Yesus Kristus menghancurkan sistem keagamaan, menghancurkan ketergantungan umat
kepada imam-imam tetapi dialah Sang Imam Besar, Dialah Sang Mesias yang
berkorban bagi kita. Kalau
kita bisa mengatakan “ aku menemukan Tuhan” maka sebenarnya Tuhan tidak pernah
hilang tetapi kita yang terhilang. Dan kalau Tuhan sudah menemukan kita maka
biarlah kasih Tuhan itu memenuhi hidup kita sehingga akhirnya kasih kita kepada
dunia semakin lama semakin berkurang, kita semakin kecil dan kasih Tuhan yang
semakin besar.