HIDUP SEPERTI APA YANG MATI ADALAH KEUNTUNGAN
Pernyataan ini kedengarannya aneh sebab kebanyakan orang berusaha menunda kematian namun justru Firman Tuhan berkata mati adalah keuntungan. Melalui cerita tentang Lazarus kita akan menemukan jawaban tentang hidup seperti apa yang mati adalah keuntungan. Namun sebelumnya kita simak cerita satire berikut ini :
Pada pertengahan bulan Mei yang lalu isteri Eyang Subur yang bernama Yati Pesek meninggal dunia karena diserang penyakit jantung. Eyang Subur yang berusia sudah lebih dari setengah abad itu selalu diperhatikan tetangganya dimana beliau dengan rajin pergi ke makam isterinya sebanyak tiga kali sehari. Eyang Subur pergi pada waktu pagi, tengah hari dan petang untuk menyiram makam isterinya. Banyak dari tetangganya beranggapan bahwa Eyang Subur begitu mencintai isterinya.
Tetangga: (Penasaran) “Saya sungguh kagum dengan Eyang.. cinta Eyang kepada almarhumah sungguh luar biasa, tidak banyak para suami yang sanggup berbuat seperti itu”. Eyang Subur: “Sebenarnya sebelum istri saya Yati Pesek menghembuskan nafas terakhirnya.. Almarhumah sempat berwasiat kepada saya, kalau saya mau kimpoi (Kawin) lagi tunggulah sampai kuburannya penuh ditumbuhi rumput terlebih dahulu. Makanya saya terpaksa siram kuburnya supaya cepat tumbuh rumputnya.”
Seperti yang dilakukan oleh Eyang Subur maka seringkali kalau manusia melakukan yang baik belum tentu karena motivasinya baik namun kadang karena ada agendanya. Demikian juga ketika kita datang ke gereja maka apa tujuannya yaitu cari berkat, mujizat dll dan kalau kita tidak hati-hati maka orang kristenpun dapat menggunakan Tuhan untuk mendapatkan apa yang dia mau. Kelihatannya kita cinta Tuhan namun ternyata hanya mau mujizat atau terobosannya. Kalau kita berhenti hanya pada mujizatNya maka kita akan kehilangan makna yang sesungguhnya.
Sebab itu ditulis dalam Yohanes 20:30-31
20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya
KISAH TENTANG LAZARUS
Yohanes 11:1-3
1Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. 2Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.
Maria, Marta dan Lazarus adalah keluarga yang sangat dekat dengan Yesus. Mereka mengasihi Yesus dan Yesus juga mengasihi mereka.
Di Balik Semuanya,
Apa Pun Keadaan Kita,
Tuhan Ingin Menyatakan Kemuliaan-Nya.
3Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit .” 4Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan TUHAN, sebab oleh penyakit itu Anak ALLAH akan dimuliakan.”
Disini kita melihat ada kejanggalan yaitu saat Yesus mendengar kabar kalau Lazarus sakit maka Yesus menyatakan bahwa penyakit itu tidak membawa kematian namun untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. Jadi dibalik semua krisis dan persoalan yang kita hadapi maka selalu ada tujuannya yaitu untuk menyatakan kemulianNya.
Namun disii lain kita juga harus memahami bahwa kalau kita sedang menghadapi berbagai macam persoalan dan sakit penyakit maka satu hal yang harus kita mengerti bahwa semua itu datangnya bukan dari Tuhan namun semua malapetaka itu terjadi karena konsekuensi dari dosa. Namun dibalik semuanya, apapun keadaan kita maka Tuhan ingin menyatakan kemuliaanNya.
Cara Tuhan Tidak Bisa Dimengerti
Yohanes 11:5-6
11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
11:6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;
Yesus memang sangat mengasihi Marta, Maria dan Lazarus namun ketika Lazarus sakit Yesus secara sengaja tinggal ditempat Dia berada selama dua hari. Hal ini kelihatannya aneh sebab kalau kita punya teman baik yang sedang sakit maka kita pasti segera mengunjungi dia namun disini Yesus malah berlambat-lambat untuk datang menjenguk. Disini Tuhan mau menunjukkan bahwa cara Dia itu sepertinya tidak bisa kita mengerti.
Mungkin kita berpikir mengapa cara Tuhan menyembuhkan itu tidak secara langsung saja tanpa harus melalui hal-hal yang susah kita mengerti jawabannya adalah karena dibalik semua itu Tuhan ingin melakukan sesuatu bagi kita.
Contoh : cerita tentang anak adopsi dari Steven Curtin Chapman yang meninggal terlindas mobil dari kakaknya sehingga menimbulkan pertanyaan mengapa itu bisa terjadi namun akhirnya dia mengerti bahwa apapun yang dia alami maka Tuhan tidak pernah meninggalkannya. Dari peristiwa ini dia menuliskan di bukunya yaitu “ Itulah iman yaitu hidup dengan berbagai macam pertanyaan yang tidak mengerti jawabannya.”
Kalau kita mengerti semua maka kita tidak membutuhkan iman. Namun iman adalah pada saat kita mengerti namun kita tetap percaya. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Mungkin belum lihat tujuannya apa namun yang pasti apapun keadaan kita maka Tuhan ingin menyatakan kemuliaanNya.
Belajar Percaya
Ayat 11 – 15
11:11 Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."
11:12 Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh."
11:13 Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.
11:14 Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati;
11:15 tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."
Dalam ayat diatas kata “ Supaya kamu dapat percaya “ terjemahan lainnya “aku mau membangun imanmu, mempercayakan hidupmu kepadaku “ . Disini Yesus juga mengajarkan bahwa inti kehidupan bukanlah mempertahankan kehidupan tetapi hidup bagi Dia dan percaya kepadanya sekalipun kematian menimpa mereka maka tidak perlu takut karena mereka memiliki harta yang lebih besar dari apa yang dunia tawarkan. Kalau kita merasa seakan-akan dibiarkan maka sebenarnya Dia tidak membiarkan namun ada rencanaNya maka kita harus tetap bersyukur. Dan waktu bersyukur kita harus percaya bahwa Tuhan itu tetap baik meskipun saat itu kelihatannya tidak baik. Jadi kalau saat ini kita sedang mengalami situasi yang tidak enak maka kita perlu belajar untuk percaya.
Yohanes 11:17,20
11:17. Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur.
11:20 Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.
11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
Lazarus sudah berada dikuburan selama empat hari tentunya tubuhnya sudah membusuk dan tidak mungkin bisa bangkit. Ketika Yesus datang maka Maria tetap tinggal di rumah yang menunjukkan bahwa dia sedang putus asa dan tidak berpengharapan dan Marta yang sedang berkeluh kesah dengan keadaannya.
Yohanes 11:22-25
11:22 Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
11:23 Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
11:24 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."
25Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”
Ketika Yesus mengatakan Akulah kebangkitan dan hidup maka Dia menggunakan Tetragrammaton – eher ahsyer eher….I am Akulah Tuhan Abraham Ishak Yakub dimana Dia menyamakan dirinya dengan Yahweh. Dan karena pernyataan ini maka Yesus akan dilempari batu.
Di ayat ini Yesus sedang memberi pertanyaan kepada Marta yang sedang putus asa yaitu apakah dia mau mempercayakan Lazarus yang mati itu di dalam Yesus daripada hanya meratapinya. Demikian juga ini adalah pertanyaan yang diajukan kepada kita yaitu daripada kita meratapi maukah kita juga mempercayakan milik kita yang sudah mati itu kepada Yesus dan membiarkan Dia berkarya atas kita.
Yesus Menangis Bersama Kita Dalam Penderitaan Kita.
Yohanes 11:34-35
11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" 11:35 Maka menangislah Yesus.
Ketika Yesus menangis maka selain menunjukkan kemanusiaannya maka Dia juga menunjukkan bagaimana dosa itu berimplikasi dalam kehidupan manusia. Dosa itu menyebabkan sakit penyakit dan kematian. Orang yang hidupnya penuh dengan dosa akan penuh dengan rasa bersalah, rasa malu, dan menghancurkan. Gara-gara dosa maka rusaklah bumi sebab itulah Dia datang ke bumi, hidup tanpa dosa namun mati sebagai pendosa untuk menggantikan kita yang penuh dengan dosa.
Yohanes 11:39-42
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
40Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” 41Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. 42Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” 43Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!”
GOSPEL CONNECTION
Hidup Di Dunia Akan Berakhir
Pengkotbah 8:8
8:8 Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian.
Hidup di dunia akan berakhir. Kita semua akan menghadapi kepastian kematian dan kematian itu tidak bisa dilawan.
Persepakatan Untuk Membunuh Yesus
[Yoh 11:45-57]
53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia
Melalui mujizat ini maka mereka ini yaitu adalah orang-orang Farisi yang tidak suka Yesus maka bersepakat untuk membunuh Dia. Yesus tahu bahwa dengan mujizat ini yaitu dengan membangkitkan Lazarus maka. Yesus pasti akan difitnah dan mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Namun dengan bangkitnya Lazarus maka sebenarnya Yesus sedang menyiapkan jalan untuk diriNya disalib. Bukankah ini gambaran Injil? Yesus bertukar posisi dengan Lazarus yang adalah gambaran kita yang harus mati namun Dia yang harus mati menanggung dosa kita, dengan demikian kita yang berdosa yang semestinya mati maka kita memperoleh hidup yang kekal. Cara Tuhan mengalahkan penderitaan dan kematian adalah dengan mengirim Kristus untuk menjalani penderitaan dan kematian itu sendiri. (Efesus 2: 1&4) Hanya di dalam iman Kristen maka Tuhan begitu peduli untuk menebus umatNya sehingga Tuhan sendiri rela menderita. Apapun penderitaan, pergumulan dan tangisan kita maka Tuhan peduli sebab Dia sendiri mengalami penderitaan sehingga Dia peduli dan mengerti.
Ada sesuatu yang menarik dalam situasi ini yaitu reaksi Yesus terhadap Marta dan Maria itu berbeda. Marta dan Maria, dua saudara perempuan dengan situasi dan keadaan yang sama, bahkan memiliki pertanyaan yang sama. Namun dalam kasus Marta maka kata-kata Yesus kepada Marta hampir merupakan teguran saat ia mengungkapkan kebenaran padanya. Namun dalam kasus Maria maka Yesus hanya menangis bersamanya. Mengapa? Karena Dia adalah penasehat yang ajaib. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan tepat pada waktunya. Kalau kita butuh teguran maka teguranlah yang Tuhan berikan. Namun kadang yang kita butuhkan adalah pelukan maka Dia menangis bersama kita. Tuhan thau apa yang kita butuhkan dengan dosis yang tepat, urutan yang tepat dan waktu yang tepat dimana itulah tanda kepedulian Tuhan terhadap penderitaan manusia. Sebab itu Yesus berkata “ Akulah kebangkitan dan hidup;… Percayakah engkau akan hal ini?” Pertanyaan yang sama juga ditujukan kepada kita yaitu apakah kita mau mempercayakan hidup kita pada Tuhan?
Ilustrasi Kisah Dr Barnhouse
Dr Barnhouse istrinya meninggal saat anaknya masih kecil. Dan anaknya yang masih kecil itu bertanya “….kalau Yesus sudah mati buat dosa-dosa kita, mengapa kita masih mati? Dr Barnhouse tertegun dengan pertanyaay itu namun baru kemudian sebuah van bergerak besar melewati mereka. Saat berlalu, bayang-bayang truk menyapu mobil, dan saat truk ditarik keluar di depan mereka, sebuah inspirasi datang ke Dr. Barnhouse. Dia berkata, ”Ruth kamu lebih suka ditabrak truk atau bayangannya?” Ruth berkata, "Yah, tentu saja, Dad, lebih baik kita ditabrak bayangan! Itu sama sekali tidak menyakitkan. "Dr. Barnhouse berkata,” dua ribu tahun yang lalu truk kematian ditimpakan dan ditabrakkan kepada Tuhan Yesus agar hanya bayangan kematian saja yang bisa menimpa kita? "…mamamu itu tidak ditabrak kematian itu sendiri dia hanya ditabrak bayangannya saja. Suatu saat kita bisa bertemu kembali sebab mamamu sudah bersama Yesus.” Kematian itu tidak perlu ditakuti.
Tanpa Kristus maka kita lahir sekali dan mati dua kali karena mengalami kematian yang kekal. Namun di dalam Kristus kita lahir dua kali dan mati sekali. Bagi kita yang hidup maka kuasa injil itu bukan membuat orang jahat menjadi baik atau orang baik menjadi makin baik. Tetapi kuasa Injil itu membuat orang mati menjadi hidup dan orang yang tercengkeram maut dibebaskan dari maut dan memperoleh hidup (zoe). Saat kita hidup bagi Kristus dan bukan untuk yang fanam aka kematian jasmani menjadi keuntungan bagi kita yang membuka pintu kepada kehidupan kekal.
Semua kehidupan di dunia ini fana, sia-sia dan sementara. Semua yang kita kejar dan pikirkan sampai kita tidak bisa tidur itu akan binasa. Sebab itu Yesus berkata “ apa gunanya kamu memiliki isi dunia ini tapi kehilangan jiwamu, karena seluruh isi dunia ini sia-sia. Namun ada kabar baik yaitu kita orang ada di dalam Kristus maka kita di selamatkan dari kesia-siaan (1 Petrus 1:8 ) Dalam Kristus, di balik semua pergumulan kita penyakit kita beban masalah kita ada kemulian Tuhan
1 Korintus 15:55-57.
15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Jadi HIDUP SEPERTI APA YANG MATI ADALAH KEUNTUNGAN yaitu Hidup oleh Kristus, karena Kristus, dalam Kristus dan untuk Kristus. .