Kata mujizat dalam bahasa Indonesianya adalah “ tanda “ (bhs.Inggris =sign). Kalau kita melihat disekitar kita maka kita akan selalu menemukan banyak tanda-tanda (penunjuk arah, tempat kegiatan, dsb) bahkan di beberapa tempat kita bisa menemukan tanda-tanda yang aneh-aneh serta lucu-lucu. Dan kalau kita menemukan satu tanda maka itu selalu akan menunjuk pada sesuatu. Demikian juga apa yang dilakukan Yesus itu semua ada maknanya dan bukan sekedar mujizat.
Yohanes 20:31
tetapi SEMUA yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh HIDUP dalam nama-Nya.
Semua mujizat yang dilakukan oleh Yesus itu dicatat dalam Firman Tuhan tujuannya bukan untuk penerima mujizat tetapi dengan maksud supaya kita percaya bahwa Yesus adalah Mesias dan melalui iman kita kepadaNya maka kita akan memperoleh hidup dan hidup yang dimaksud disini bukan Bios ( kehidupan jasmani) atau Psuche (kehidupan batiniah) tetapi hidup disini berbicara tentang Zoe yaitu hidup bersama dengan Tuhan.
Yohanes 21:25
25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.”
Ternyata mujizat yang dilakukan sangat banyak sekali namun yang dicatat hanya tujuh untuk menunjukkan angka kesempurnaan Yesus dan kesempurnaan rencana penebusan Allah melalui Yesus untuk kita.
MUJIZAT ATAS PERKAWINAN DI KANA
Saat kita mempelajari tentang mujizat yang dilakukan Yesus maka kita akan selalu melihat tiga aspek yaitu situasinya, mujizatnya dan arti dari mujizat tersebut.
1. SITUASINYA
Yohanes 2:1-2
1Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; 2Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
Kalau ada pesta perkawinan pada jaman Yahudi maka itu bukan hanya pesta keluarga tetapi juga pestanya satu komunitas besar. Dan pestanya bisa berlangsung tiga sampai tujuh hari serta persiapannya paling tidak satu tahun dan biayanya sangat besar.
Yohanes 2:3
3Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.”
Ini adalah suatu aib dalam suatu pesta perkawinan yaitu kehabisan anggur sebab anggur berbicara tentang perkenanan dan berkat Tuhan. Ini bisa menjadi masalah karena bisa merusak reputasi dari keluarga itu. Dan biasanya yang mengetahui situasi seperti itu hanya orang dalam saja dan kebetulan ibu Yesus juga termasuk di dalamnya. Namun ada sesuatu yang luarbiasa yang dikatakan oleh Yesus :
Yohanes 2:4
4Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”
Waktu itu oleh inspirasi Roh Kudus maka Maria melihat bahwa itu adalah waktunya dimana Yesus bertransisi dari anak seorang tukang kayu dan mulai masuk dalam pelayananNya sebagai Anak Allah Yang Hidup yaitu Sang Mesias.
Yohanes 2:5
5Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”
Dari sini kita bisa mengambil suatu pelajaran yaitu apakah kita melakukan apa yang Tuhan mau kita lakukan? Atau kita memaksa Tuhan untuk melakukan apa yang kita mau? Berapa banyak dari antara kita kalau berdoa memaksa Tuhan untuk melakukan apa yang kita mau. Bahkan kita sering menyuap Tuhan dengan berpuasa, pelayanan dan melakukan banyak hal dengan tujuan supaya doa kita dijawab. Apakah mungkin Tuhan sudah berbicara kepada kita tetapi belum kita lakukan karena kita buta dan ngotot untuk apa yang Tuhan mau lakukan untuk kita. Padahal Tuhan itu sudah menyuruh kita untuk melakukan sesuatu.
Seringkali kita melakukan proyek ketaatan agar Tuhan menjawab doa kita padahal kenyataannya kita lebih peduli dengan agenda kita sendiri daripada taat kepada Tuhan. Dan kita perlu jujur untuk menjawab “ apakah kita memakai Tuhan untuk hidup kita atau Tuhan yang memimpin hidup kita?”
Sering kita berpikir bahwa ketaatan adalah sesuatu yang harus kita lakukan untuk membayar harga untuk mendapatkan mujizat. Ketika kita melihat Tuhan adalah Tuhan yang sudah melakukan banyak kebaikan untuk kita maka ketaatan bukanlah sesuatu yang susah karena kita bisa melihat apa yang diperintahkan Tuhan itu pasti mendatangkan sesuatu yang luarbiasa. Jadi ketaatan bukanlah kita membayar harga karena Yesus yang sudah membayar harganya untuk menunjukkan kasihNya pada kita. Jadi kalau kita taat itu adalah sesuatu yang wajar untuk kita lakukan yaitu untuk menghidupi iman. Ketaatan adalah respon yang logis dan yang lumrah sebagai seseorang yang sudah menerima kasih karunia Tuhan dan menghidupi anugerah-Nya.
Yohanes 2:6
6Di situ ada enam tempayan (stone water jars) yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
Enam tempayan disini adalah tempayan yang terbuat bukan dari tanah liat namun dari bongkahan batu yang sangat besar yang bisa diisi dengan banyak sekali air dan sangat mahal harganya. Mengapa tuan rumah yang mengadakan pesta ini menggunakan enam tempayan yang sangat mahal untuk pembasuhan? Ada banyak para ahli Alkitab yang menyimpulkan bahwa keluarga yang menyelenggarakan perkawinan ini memang sengaja menyiapkan ini untuk memberikan kesan kemegahan kepada perkawinan anak-anak mereka yaitu mereka mau membuat para tamu terkesan dan ada kemungkinan juga waktu pesta mereka kehabisan anggur yaitu karena kurang perhitungan sehingga dananya habis hanya untuk membeli enam tempayan batu itu.
Hal ini juga bisa menjadi bahan perenungan bagi kita yaitu berapa banyak kita yang sering membuat keputusan yang salah sehingga mengakibatkan kegagalan dalam hidup kita. Sering kita mengambi keputusan yang salah karena kebodohan kita atau kesombongan kita sehingga hubungan hancur, bisnis kita rusak, keluarga kita berantakan dsb. Namun waktu Yesus datang maka Dia membuat air menjadi anggur yaitu sesuatu yang seharusnya menjadi aibnya keluarga karena kesombongan maka karena kebaikan Tuhan maka diubahkannya itu.
Disini kita belajar bahwa tidak ada kesalahan yang terjadi di dalam hidup kita yang terlalu besar yang tidak dapat ditebus oleh Yesus. Mungkin kita membuat kesalahan dalam membuat keputusan, dalam keuangan, hubungan atau dalam gaya hidup kita. Kita membuat keputusan-keputusan yang didorong bukan oleh Firman atau oleh Roh Kudus tetapi oleh keinginan kita untuk pamer, gengsi atau kesombongan kita namun Tuhan tetap peduli. Dan melalui mujizat ini maka Yesus ingin menyatakan pada kita bahwa tidak ada kesalahan yg terlalu parah, tidak ada dosa yang terlalu besar dan tidak ada kegagalan terlalu fatal yang Tuhan tidak dapat tebus dan pulihkan dalam hidup kita.
2. SIGNS (MUJIZATNYA)
Yohanes 2:7-10
7Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. 8Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu mereka pun membawanya. 9Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki, 10dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”
Ketika Yesus mengubah air menjadi anggur maka yang diberikan Tuhan adalah anggur yang terbaik. Ini berbicara bagi kita yang berada dalam Kristus maka seiring berjalannya waktu, semakin kita mengecap manisnya kasih dan kebaikan Tuhan di dalam kehidupan kita. Namun seringkali saat kita mendengar tentang kasih dan kebaikan Tuhan maka kita selalu berkonotasi kasih Tuhan yang memelihara kita secara jasmani dan mungkin kita berpikir bahwa kebaikan Tuhan itu dalam hal materi. Lalu apa makna dari kasih dan kebaikan Tuhan yang sesungguhnya ?
3. SIGNIFICANCE (MAKNA)
Yohanes 2:6
6Di situ ada enam tempayan (stone water jars) yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
Kalau seseorang mau masuk ke rumah orang Yahudi atau tempat ibadah maka orang itu harus terlebih dahulu membasuh dirinya dengan air yang disediakan dalam tempayan yang diletakkan di depan rumah dengan menggunakan gayung yang ada dua gagangnya yaitu untuk tangan yang kotor dan untuk tangan yang bersih. Setelah itu, mereka mengeringkan tangan yang dicuci dengan handuk bersih. Demikian juga waktu mereka mau masuk tempat ibadah dan menyembah Tuhan akan selalu melakukan hal itu. Dan itu akan dilakukan secara berulang-ulang. Ini menunjukkan bahwa usaha manusia untuk membersih kan dirinya tidak akan cukup. Ia harus melakukannya berulang- ulang. Tiap kali hendak datang pada Tuhan, ia harus membersih- kan dirinya secara lahiriah. Apakah itu cukup? Tidak. Bila ia berbuat dosa, maka ia harus keluar lagi bersama imam untuk membawa korban bakaran, yaitu domba yang tidak bercacat cela. Domba itu harus disembelih. Darah domba itu harus dicipratkan. Ini melambangkan orang yang berdosa itu mengalihkan dosanya itu pada domba. Sebaliknya, kekudusan (ketidakcacatan) domba itu dialihkan pada orang yang berdosa. Setelah itu, baru ia dapat dinyatakan kudus. Hal ini harus dilakukan berulang-ulang dan terus-menerus.
Apa signifikansi dari mujizat air menjadi anggur?
Yesaya 25:6-8
KESELAMATAN BAGI BANGSA-BANGSA DI SION
6 Tuhan semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya. 7Dan di atas gunung ini Tuhan akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa. 8 Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan Allah akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi
Setiap kali anggur disebut dalam nubuatan maka selalu berkonotasi eskatologi yaitu kedatangan Mesias untuk meniadakan maut, menghapuskan air mata orang-orang yang berdosa dan mengangkat semua perkabungan yang ada karena keadaan dunia yang begitu jahat. Mujizat air menjadi anggur sebenarnya juga untuk menunjukkan siapakah diriNya.
Yohanes 15:5
5 Akulah Pokok Anggur Dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Kalau melalui air yaitu usaha atau ritual manusia untuk membuat dirinya berkenan pada Tuhan dan itu tidak akan pernah cukup. Namun karena kasihNya maka Allah rela memberikan anakNya yang tunggal untuk turun ke dunia. Tuhan tidak membiarkan kita dalam keberdosaan kita, dalam keterpurukan dan kebejatan kita tetapi Dia memberikan diriNya sendiri. Dialah Sang anggur yang sejati.
Roma 5:8
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Itulah makna air menjadi anggur yaitu apa yg tidak mungkin dilakukan manusia maka dilakukan oleh Kristus. Air hanya membersihkan sementara dan pembersihan dengan cara air harus dilakukan berulang-ulang. Tetapi waktu Kristus mengubah air menjadi anggur maka Dia melakukan pembersihan secara total. Kalau dulu yang bersih kena yang kotor maka yang bersih menjadi kotor, Tetapi melalui Kristus maka yang bersih menyentuh yang kotor maka yang kotor menjadi bersih. Yang suci kena dosa maka yang suci menjadi berdosa, tetapi Kristus yang suci menanggung dosa, supaya kita yang berdosa menjadi suci.
Ada ayat perjanjian lama yang akhirnya digenapi hanya di dalam Kristus….
Amsal 4:18
Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.
Kita tidak bisa menjadi orang benar tanpa Kristus. Orang yang benar di dalam Kristus maka kebenarannya tidak bisa dicabut, progresif dan sempurna. Dalam Kristus maka cahaya yang ada dalam hidup kita tidak akan bisa hilang karena siapa yang ada dalam Kristus adalah ciptaan yang baru. Yesus mengubah air kita yang hambar dan tawar dimana kita berusaha untuk dibersihkan namun dapat ditebus bukan dengan karya manusia namun oleh karya keselamatan dari Tuhan Yesus. Dalam Kristus maka kebenaran kita itu mutlak, secara terus menerus diperbaharui dan tidak bisa dicabut dan rencana Tuhan dalam hidup kita tidak akan pernah gagal.
Yohanes 2:10
10dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”
Sebagai manusia, kita hidup dalam kondisi yang berubah-ubah. Dalam kondisi seperti ini kita cenderung mempercayai banyak “anggur” lain, mungkin itu adalah bisnis kita, tabungan kita, kondisi keuangan kita. Semua “anggur” yang kita percaya selama ini – bisnis, keuangan, dan lain-lain – mungkin bisa memberikan kepuasan pada kita. Namun, sampai kapan? Suatu saat mereka akan habis juga karena sifatnya yang sementara (fana).” Karena itulah kita harus belajar menempatkan kepercayaan kita kepada Dia, pokok anggur yang benar (Yoh. 15:1). Ketika kita terhubung dengan pokok anggur yang benar itu, maka kita akan memiliki anggur yang terbaik, anggur yang tidak akan habis, bahkan akan membuat hidup kita selalu menjadi semakin manis. Anggur terbaik itu adalah hidup yang ditebus dalam Kristus.