Segala Berkat di Dalam Kristus

GOSPEL CONFIDENCE WEEK 1 "Segala Berkat Di Dalam Kristus" 

Ps. Michael Chridion


Pembacaan                : Efesus 1:1-8

Di awal tahun ini kita akan mengulas Surat Efesus dan selama 17 minggu kita akan mempelajari Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus. Surat Efesus ditulis oleh Rasul Paulus dari penjara kepada jemaat di Efesus, yang berada di tengah konteks budaya Romawi yang penuh dengan penyembahan berhala, tekanan sosial, dan perpecahan. Surat ini kemungkinan besar dituliskan dalam kurun waktu tahun 60-63. Surat Efesus ditulis oleh Rasul Paulus dari penjara kepada jemaat di Efesus, yang berada di tengah konteks budaya Romawi yang penuh dengan penyembahan berhala, tekanan sosial, dan perpecahan.

q

Mengapa Surat Efesus? Pertama, mengingatkan identitas dalam Kristus. Dunia sering mengaburkan identitas kita dengan standar-standar duniawi. Efesus mengingatkan bahwa kita telah dipilih, ditebus, dan dimeteraikan oleh Roh Kudus (Ef. 1:3-14). Kedua, mengungkapkan rencana Allah untuk gereja. Gereja adalah alat Allah untuk menunjukkan kasih, kuasa, dan kebijaksanaan-Nya di dunia. Efesus menolong kita memahami bagaimana gereja bisa bersatu dalam keberagaman dan menjadi terang di dunia (Ef. 2:11-22; 3:10-11). Ketiga, menekankan kehidupan yang digerakkan oleh Injil
Dalam menghadapi tantangan dunia, kita dipanggil untuk hidup sebagai anak terang, bersandar pada kekuatan Roh, dan mengenakan perlengkapan Allah (Ef. 4:1-6:20).

John Calvin mengatakan:

            “Gereja adalah teater kemuliaan Allah.” – The church is the theatre of God’s glory.

Khotbah ini berjudul “Segala Berkat Di Dalam Kristus”.

Baca: Efesus 1:1-8

1. Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus.
2. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
4. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
5. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
6. supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
7. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
8. yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

 

Ayat 3-14 dari surat Efesus ini adalah satu kalimat panjang dalam bahasa Yunani yang penuh dengan kekayaan teologis. Jadi kita mungkin akan mempelajari ayat-ayat ini selama 3 minggu ke depan. Dan dalam khotbah ini kita akan fokus sampai ayat yang ke 8 dan kita fokus pada satu ayat yaitu ayat yang ke 3.

Efesus 1:3
3Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

Paulus mengajak pembacanya untuk memuji Tuhan yang telah mengaruniakan segala berkat rohani. Kita pasti mendengar dan melihat langsung tema-tema tahun 2025 yang berkeliaran di sosial media yang banyak sekali jualan berkat. Ada berkat internasional, dalam negeri, luar negeri. Terobosan yang double, double blessing, double grace, greater glory, grater grace. Pertanyaannya bagaimana grace itu bisa menjadi double padahal grace itu sendiri adalah yang terbaik dan sempurna. Di mana Alkitab mengajarkan hal ini? Pemahaman ini berbahaya. Seakan-akan kita perlu jualan sesuatu supaya orang bisa datang kepada Yesus. Seakan-akan apa yang Kristus lakukan, apa yang Kristus telah selesaikan itu masih kurang. Sehingga perlu di tambahkan double grace, greater inilah dan itulah. Seakan-akan belum ada senjata pamungkas yang Tuhan harus kirimkan terlebih dahulu untuk menghadapi tahun-tahun yang baru ini. Padahal dari bacaan tadi kita mengerti bahwa segala berkat rohani telah dikaruniakan kepada kita.

Bahasa asli dari berkat di sini adalah eulogia yang artinya “Segala hal/manfaat (benefit) yang hati dan jiwa kita dambakan serta butuhkan”. Dan apa yang kita dambakan dan butuhkan itu sudah dikaruniakan kepada kita di dalam Kristus. Kita akan belajar 4 hal. Pertama, di mana kita mendapatkan segala berkat rohani? Kedua, apa saja segala berkat rohani? Ketiga, mengapa kita memiliki segala berkat rohani? Keempat, bagaimana kita tahu kita memiliki segala berkat rohani?

          1. DI MANA KITA MENDAPATKAN SEGALA BERKAT ROHANI?

(Ayat 3) “…di dalam Kristus…” 
(Ayat 4) mengatakan bahwa kita “…di dalam Dia…” 
(Ayat 6) mengatakan bahwa kita “…di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.” 
(Ayat 7) mengatakan, “Di dalam Dia... kita beroleh penebusan…”

Artinya segala berkat rohani diberikan di dalam Kristus. Saat kita percaya Kristus, kita disatukan dengan Kristus sehingga segala sesuatu yang Dia miliki menjadi milik kita. Untuk menjadi seorang Kristen, bukan hanya memiliki Tuhan sebagai Raja yang harus ditaati (walaupun memang demikian), atau sebagai teladan untuk diikuti (walaupun Dia adalah teladan itu), atau bahkan sebagai Juruselamat yang harus kita syukuri (ya, Dia juga itu). Ketika kita menjadi seorang Kristen, ketika kita percaya kepada-Nya, ketika kita bersandar kepada-Nya, kia ditempatkan di dalam Dia. Kita ditempatkan di dalam Dia sehingga segala sesuatu yang Dia miliki adalah milik kita.

Dalam bahasa teologis hal ini dikenal dengan Union in Christ – disatukan di dalam Kristus secara legal dan vital. Union secara legal yaitu jika seseorang menikah dengan seseorang yang sangat kaya, maka kekayaan itu secara hukum menjadi milik bersama. Demikian pula dalam Kristus, kita menerima semua kebenaran dan pencapaian-Nya (Justification). Roma 6: “... Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.” Hukuman yang Yesus bayar menjadi milik kita, sehingga kita bebas dari penghukuman. Kemenangan yang Yesus raih juga menjadi milik kita, kita juga memiliki kemenangan itu. Sedangkan Union secara vital yaitu Roh Kudus masuk ke dalam hidup kita, membawa perubahan hati serta kelahiran baru (Sanctification dan Glorification). Status kita tidak hanya berubah karena apa yang telah Kristus lakukan diperhitungkan kepada kita, tetapi juga Roh Kudus juga memberikan hati yang baru. Dulu kita tidak kenal Tuhan, kita tidak menyesal karena dosa, dulu kita hidup diperbudak oleh dosa, tetapi sekarang kita punya kerinduan untuk beribadah, ingin bertobat, dan ingin terus mengenal Tuhan. Hati kita yang dulu bobrok dan jahat dikuduskan (Sanctification) dan hati kita dibaharui dan kita memiliki kemuliaan Allah kembali melalui karya Roh Kudus, sehingga sekarang kita memiliki segala berkat rohani di dalam Kristus.

Martin Luther di dalam bukunya The Freedom of a Christian berkata:

“Kita dibenarkan dengan cuma-cuma hanya oleh kasih karunia melalui iman saja, karena Kristus saja.” – We are justified freely by grace alone through faith alone because of Christ alone.

Karena kita ada di dalam Kristus, segala berkat rohani, semua yang Kristus miliki menjadi milik kita. Ketika kita percaya kepada-Nya, kita ditempatkan di dalam Dia, kita dipersatukan dengan-Nya, dan itulah alasannya.

Kenapa Paulus mengulang-ulang hal ini terus menerus? Lihat confidence Paulus sebagai rasul. Dalam Efesus 1:1 dia menuliskan, “Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus.”

Paulus telah membunuh orang-orang dalam kefanatikan agamanya. Dia telah menganiaya banyak orang Kristen , melemparkan mereka ke penjara, dan membunuh mereka karena iman Kristen mereka. Belakangan, tentu saja, dia mengenal banyak orang yang keluarganya dan teman dekatnya telah dia bunuh. 

Bagaimana dia hidup dengan rasa bersalah itu? Bagaimana dia mengatasinya? Bagaimana dia bisa begitu percaya diri? Bagaimana dia bisa melewati semua itu? Saya akan beritahu Anda bagaimana. Roma 8:1 berkata, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus…” Paulus ada di dalam Kristus. Dia ada di dalam Dia. Paulus berkata, “Di dalam diriku sendiri, aku miskin. Aku tidak memiliki apa-apa. Tetapi di dalam Dia, aku kaya. Aku memiliki segalanya.” Apakah kita melihat kekuatan dari hal itu? Itulah Gospel Confidence.

          2. APA SAJA SEGALA BERKAT ROHANI?

“…segala berkat rohani…,” mestinya ada sangat banyak. Namun di sini disebut satu yang sangat penting yang perlu kita highlight. 

Efesus 1:5
5. dalam kasih ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya

Di dalam Kristus kita diadopsi menjadi anak-anak Tuhan. Adopsi berarti melalui Kristus, Allah bukan hanya Raja kita, bukan hanya Penebus kita, tetapi Dia menjadi Bapa kita. Kita dimasukkan ke dalam keluarga-Nya. Adopsi artinya kita menerima akses sebagai anak, kita dapat langsung dekat kepada Bapa tanpa penghalang, seperti seorang anak kecil yang berlari ke pelukan ayahnya. Adopsi artinya kita menerima warisan. Baik pria maupun wanita dalam Kristus adalah ahli waris bersama dalam kerajaan Allah. Hal ini sangat inklusif di budaya Romawi yang hanya memberikan hak waris kepada laki-laki. Adopsi di sini bahasa aslinya terdengar sexist yaitu Sonswe are adopted into sonship. Apa yang dia katakan adalah laki-laki dan perempuan adalah ahli waris bersama di masa depan.

Adopsi juga artinya kita menerima keamanan. Kasih Allah tidak seperti hubungan karyawan dan majikan yang bisa putus. Sebagai Bapa, Tuhan selalu setia mengasihi serta menopang anak-anak-Nya. Jika kita adalah seorang anak dan ini adalah ayah kita, sejauh mana seorang orang tua akan bersabar dengan masalah atau kesesatan seorang anak? Selama-lamanya. Kita aman dalam kasih-Nya karena Dia bukan hanya Raja kita. Dia bukan hanya bos kita. Dia adalah Bapa kita, karena apa yang telah Yesus Kristus lakukan. Adopsi juga artinya kita menerima disiplin. Allah menggunakan pergumulan, penderitaan, dan kesulitan untuk membentuk karakter kita menjadi seperti Kristus. Apa yang diberitahukan Alkitab kepada kita berulang kali adalah bahwa semua orang di luar sana sedang menderita. Semua orang memiliki masalah. Mengapa? Karena dunia ini hancur. Dunia ini kacau. Hal-hal buruk terjadi. Namun, karena Bapa Anda memegang kendali atas alam semesta, Bapa kita akan mengubah hal-hal buruk itu menjadi sesuatu yang akan membuat kita lebih dewasa dan membuat kita bertumbuh. Hal-hal buruk yang terjadi berada di bawah kendali-Nya, dan semua itu adalah bagian dari cara-Nya untuk menunjukkan kepada kita bagaimana bertumbuh menjadi kepenuhan dan keserupaan dengan Yesus Kristus.

          3. MENGAPA KITA MEMILIKI SEGALA BERKAT ROHANI?

Efesus 1:7
7. Sebab di dalam dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, 

            “Kita memiliki segala berkat rohani karena penebusan melalui darah Kristus.

Mengapa penebusan penting? Kita adalah budak dari ego. Kita tidak bebas. Sejak manusia jatuh dalam dosa, mereka sadar mereka telanjang, ada yang salah dengan gambar diri mereka. Ego kita selalu merasa telanjang, selalu merasa kurang. Manusia diperbudak oleh egonya sendiri. Manusia harus mengisi atau menutupi ego itu dengan “sesuatu” untuk memuaskannya (popularitas, cinta, status, kecantikan, kekuasaan, pencapaian, dll). Dan terus berusaha meraih sesuatu karena ego kita sangat membutuhkan, dan kita harus mengisi ego itu dengan sesuatu untuk memuaskannya. Kita membutuhkan popularitas. Kita membutuhkan cinta. Kita membutuhkan status. Kita membutuhkan uang. Kita membutuhkan kekuasaan. Itulah sebabnya dunia ini sengsara. Semua orang merasa kita perlu membuktikan diri kita. Kita perlu menutupi diri kita. Kita semua merasa telanjang. Kita semua merasa ada sesuatu yang salah dengan diri kita, jadi apa yang kita coba lakukan adalah keluar sana dan meyakinkan diri kita sendiri serta orang lain. Kita melakukannya dengan berbagai cara. \

Itulah sebabnya manusia memiliki kebutuhan akan penebusan karena diperbudak oleh dosa. Kita nggak bisa keluar dari perbudakan ini dengan kekuatan kita sendiri. Ada cara sekuler, seperti, “Saya akan menjadi cantik. Saya akan menjadi kaya. Saya akan menjadi sukses. Saya akan menghasilkan uang.” Ada juga cara religius, seperti, “Saya akan menjadi ayah yang baik, atau ibu yang baik. Saya akan menjadi orang yang baik. Saya akan menjadi orang yang bermoral. Saya akan menjadi orang yang saleh.” Namun, apakah Anda tidak menyadari bahwa kita sedang memakai cara beragama/bermoral dan berkata, “Ini akan menutupi saya, membuat saya membuktikan diri saya, dan membuat saya merasa seperti orang yang baik.” Hal-hal itu sebenarnya memperbudak kita.

Pertanyaan: Hal-hal apa yang memperbudak kita? Hal-hal apa yang kita pakai untuk menutupi/mengisi ego kita yang kosong/telanjang? Lihat resolusi kita masing-masing. Resolusi itu baik, tapi kalau kita berusaha mencapai resolusi itu untuk mendapatkan pengakuan, supaya kita diterima, supaya kita dianggap hebat, maka kita diperbudak oleh ego tersebut.

Ketika kita menemukan diri kita tidak melakukan pelayanan dengan baik, kita merasa hancur, atau ketika kita menemukan seseorang membuat pelayanan kita sulit, kita benar-benar meledak dengan amarah, atau ketika kita melihat ancaman tertentu terhadap pelayanan ini, kita merasa lumpuh oleh rasa takut, tahukah kita apa masalahnya? Sebenarnya kita tidak sedang melayani Allah. Pelayanan adalah cara kita menutupi diri sendiri, untuk membentuk kebenaran bagi diri sendiri, untuk membuktikan diri sendiri, dan untuk meyakinkan orang lain bahwa kita baik-baik saja, bahwa kita cukup baik. kita tidak sedang melayani Allah. Kita sedang melayani pelayanan kita sendiri, dan itu sedang menghancurkan kita.

“Penebusan tidak hanya menghapus hutang dosa namun juga membebaskan dari perbudakan dosa.

Bagaimana Yesus menebus kita?

1 Petrus 1:18-19
18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
19. melainkan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. 

Karya salib adalah kisah penebusan cerita kepahlawanan sejati. Yesus Kristus Tuhan yang menjadi manusia, dengan kasih tanpa syarat, rela berkorban mencurahkan darah-Nya. Yang mulia mnejadi hina, yang tidak bersalah harus dihukum, yang kudus menjadi dosa, yang kekal menjalani maut, untuk menebus kita yang berdosa dan memberikan segala berkat rohani.

“Melalui kematian di salib & kebangkitan-Nya, Kristus selalu hadir menjadi penebus kita, memberikan ‘segala berkat rohani’ di dalam setiap momen dalam hidup kita.”

Kalaupun saat ini kita menangis, ada Kristus yang hadir di sana. Kalaupun sampai mati menurut pandangan dunia, hidup kita tidak happy ending, tapi di dalam Kristus waktu orang percaya meninggal, waktu kita mati, kematian kita bukan lah upah dosa tetapi kematian kita pun happy ending, karena Kristus Raja kita, penyelamat kita menyambut kita. 

“Pengorbanan Yesus adalah jawaban atas kebutuhan mendalam manusia akan penerimaan dan kasih yang sejati.”

Di satu sisi, secara objektif, kita telah diterima, kita telah diampuni. Itu menghilangkan rasa takut dan rasa malu kita. Itu semua bukan karena perbuatan kita, tetapi kasih-Nya yang sejati. Secara subyektif (pengalaman), kita akhirnya melihat kasih yang selama ini kita cari. Kita akhirnya melihat nilai yang jauh lebih besar di dalam jiwa kita yang selama ini kita dambakan. Nilai itu tidak ada di luar sana, nilai itu ada di dalam hati kita karena Kristus. Kita dulu berusaha untuk mendapatkan kasih itu di tempat yang lain, tetapi justru lewat karya Kristus, kasih itu menghampiri dan mendapatkan kita.

           4. BAGAIMANA KITA TAHU KITA MEMILIKI SEGALA BERKAT ROHANI?

Frasa ini muncul tiga kali. Itu akan muncul lagi di ayat 12 dan 14. Inilah cara kita tahu bahwa kita memiliki segala berkat rohani. Kita tidak hanya percaya pada kasih karunia itu di kepala kita, tetapi kasih karunia itu mendarat di hati.

“Kasih karunia itu menjadi mulia & berharga bagi hati kita lebih dari segala sesuatu yang lain.”

Kita tidak hanya tahu bahwa kita memiliki berkat rohani itu, tetapi berkat rohani itu bekerja di dalam hidup kita, karena pada waktu kita memikirkan Kristus, dunia jadi suram. Memang keadaan kita mungkin tidak berubah, tetapi hati pasti terus diubahkan. Dari mana kita tahu bahwa kita mempunyai segala berkat rohani? Hati kita berubah. Kasih karunia itu menjadi lebih mulia, lebih berharga, karena identitas kita bukan lagi pada emas dan perak tetapi pada Kristus dan di dalam Kristus. Hidup kita bukan lagi diri kita sendiri, tetapi Kristus yang tinggal di dalam hidup kita dan bersama dengan kita. Sehingga kita, identitas kita, adopsi kita, penebusan yang kita dari Kristus

“Memberikan di dalam hati GOSPEL CONFIDENCE dalam menghadapi setiap musim hidup kita.”

Orang Berinjil:

  • Diberkati bukan karena memiliki kekayaan materi namun karena identitasnya ada di dalam Kristus.
  • Menyadari bahwa berkat yang terbesar adalah diadopsi menjadi anak Tuhan melalui Kristus.
  • Tidak diperbudak oleh egonya karena penebusan Kristus telah membebaskan dirinya dari perbudakan dosa.
  • Melihat kasih karunia Tuhan sebagai hal yang paling mulia dan berharga di dalam hatinya lebih dari yang lain.