Pembacaan : Kitab Imamat
Ada banyak orang yang memiliki ketergantungan yang tidak sehat terhadap Pendeta atau Hamba Tuhan bahkan mengidolakan sosok Hamba Tuhan tersebut, seakan-akan ada tingkatan orang yang lebih sakti dari yang lain untuk menyembuhkan, mengusir setan, dan bahkan meramalkan masa depan. Apakah itu Alkitabiah?
Ada kemungkinan besar pandangan ini berasal dari Perjanjian Lama di mana umat Tuhan sangat bergantung oleh jabatan Imam, di mana Imam atau Nabi adalah Hamba Tuhan yang menyampaikan sabda Tuhan kepada umatNya sedangkan Imam adalah Hamba Tuhan yang melayani upacara-upacara keagamaan untuk menghubungkan umatNya dengan Tuhan. Tetapi bagaimana dengan Perjanjian Baru? Apakah ketergantungan kebanyakan orang terhadap Pendeta dan Hamba Tuhan ini sehat menurut Injil Kristus? Apa signifikansi Karya Kristus dalam Perjanjian Baru dalam masalah ini? Bagaimana Aplikasi imannya? Karena banyak orang yang merasa tidak layak sehingga merasa dirinya membutuhkan seorang rohaniawan atau pendeta untuk melakukannya bagi mereka misal; mendoakan yang sakit, mendoakan rumah baru dan sebagainya. Bahkan ada juga yang sampai merasa tidak layak untuk masuk gereja. Mengapa mereka merasa tidak layak yaitu karena mereka merasa berdosa.
Memang semua masalah yang ada di dunia ini kalau kita telusuri maka masalah sebenarnya adalah karena masalah dosa. Karena kita merasa sebagai orang berdosa dan merasa belum pantas untuk menghadap kepada Tuhan makanya kita selalu memanggil hamba Tuhan atau pendeta yang kita pikir itu adalah jabatan mereka. Karena itu untuk membongkar semua kesalahan persepsian ini maka kita belajar dari Kitab Imamat.
KITAB IMAMAT (LIEVITICUS)
Kitab yang membosankan yang ada di Perjanjian Lama adalah Kitab Imamat karena berisi mengenai berbagai macam korban dan segala peraturan- peraturan upacara keagamaan dan kalau kita baca Taurat secara keseluruhan maka ada 613 peraturan atau hukum-hukum yang ditetapkan Tuhan untuk Bangsa Israel.
Dosa itu memisahkan kita dari Tuhan, padahal dari awal Tuhan menciptakan Taman Eden supaya Dia dapat bersekutu dengan umatNya. Namun karena Adam dan Hawa jatuh dalam dosa maka ada perpisahan. Dan ketika Tuhan memilih bangsa Israel maka Dia ingin tinggal di tengah-tengah mereka dan ingin bersekutu kembali dengan umat pilihanNya. Namun Dia adalah Tuhan yang Maha Kudus dan kekudusanNya tidak dapat diganggu gugat sehingga ketika ada umat yang jatuh dalam dosa maka mereka pasti mati. Sebab itu di Kitab Imamat dituliskan tentang upacara-upacara dan ritual serta posisi dari seorang pengantara, sebagai berikut :
1. UPACARA (pasal 1-7 dan pasal 23-27)
Upacara yaitu korban sajian, korban keselamatan yaitu korban untuk ucapan syukur. Selain itu ada korban bakaran, korban penghapusan dosa dan korban penebus salah yang adalah korban untuk penghapusan dosa
2. KEIMAMAN (Pasal 8-10 dan Pasal 21-22)
Dan korban-korban ini hanya boleh dilakukan oleh para imam yang berasal dari Suku Lewi yaitu keturunan Harun. Dan para imam ini yang menjadi pengantara kepada Tuhan.
3. KESUCIAN DAN KEKUDUSAN (Pasal 11-15 dan pasal 18-20)
Ini berbicara tentang hukum-hukum yang berisi 613 hukum
HARI PENDAMAIAN (Pasal 16-17)
Dan pasal 16-17 itu berbicara kalau ada yang kurang yaitu kalau ada yang melakukan dosa dan kesalahan dan belum minta ampun maka dalam satu tahun sekali maka Imam harus melakukan yang disebut Hari Pendamaian. Pada hari itu maka imam akan mengambil dua kambing dimana yang satu disembelih dan darahnya dipercik-percikkan dan dipersembahkan kepada Tuhan. Kemudian di depan kambing yang kedua itu bangsa itu minta ampun dan setelah itu imam akan menaruh tangannya kepada kambing itu dimana dosa satu bangsa ditumpahkan pada kambing tersebut dan setelah itu kambing itu dilepas dipadang gurun untuk dijadikan kambing hitam.
HANYA PARA IMAM YANG PUNYA AKSES JALAN MASUK UNTUK BERTEMU TUHAN
Imamat 9:2-4
2 lalu berkatalah ia (Musa) kepada Harun: “Ambillah bagimu sendiri seekor lembu muda, untuk korban penghapus dosa, dan seekor domba jantan untuk korban bakaran, kedua-duanya yang tidak bercela, kemudian persembahkanlah itu di hadapan Tuhan. 3 Dan kepada orang Israel haruslah engkau berkata, begini: Ambillah seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa, dan seekor anak lembu dan seekor domba, masing-masing berumur setahun dan yang tidak bercela, untuk korban bakaran. 4 Dan lagi seekor lembu dan seekor domba jantan untuk korban keselamatan, supaya dikorbankan di hadapan Tuhan, dan korban sajian yang diolah dengan minyak, Karena Pada Hari Ini Tuhan Akan Menampakkan Diri Kepadamu.
Dalam pesan ini disampaikan bahwa Tuhan akan menampakkan diri bukan kepada bangsa Israel tetapi hanya kepada Harun lalu Harun yang menyampaikannya kepada bangsa Israel. Hanya para imam yang punya akses jalan masuk untuk bertemu dengan Tuhan. Ini yang menyebabkan banyak orang masih punya pikiran bahwa kita masih tergantung pada jabatan imam.
Imamat 9:7
7Kata Musa kepada Harun: “Datanglah Mendekat kepada mezbah, OLAHLAH korban penghapus dosa dan korban bakaranmu, dan adakanlah Pendamaian Bagimu Sendiri Dan Bagi Bangsa Itu; sesudah itu Olahlah Persembahan Bangsa Itu Dan Adakanlah Pendamaian Bagi Mereka, Seperti Yang Diperintahkan Tuhan.”
Kalau kita perhatikan dalam perkemahan bangsa Israel maka ada suku Lewi yang mengelilingi Tabernakel dimana ada tiang awan yang keluar dari ruang maha kudus yaitu tempat Allah bersemayam. Dan yang bisa masuk kesana hanya imam suku Lewi dari keturunan Harun.
HANYA PARA IMAM YANG BISA MENDEKAT UNTUK MEMPERSEMBAHKAN KORBAN
Imamat 9:7
7Kata Musa kepada Harun: “DATANGLAH MENDEKAT kepada mezbah, OLAHLAH korban penghapus dosa dan korban bakaranmu, dan adakanlah PENDAMAIAN BAGIMU SENDIRI DAN BAGI BANGSA ITU; sesudah itu Olahlah Persembahan Bangsa Itu Dan Adakanlah Pendamaian Bagi Mereka, Seperti Yang Diperintahkan Tuhan.”
Harun dan para imam harus mengolah persembahan itu untuk diri mereka sendiri supaya mereka tidak mati. memang mereka imam dan punya akses jalan masuk namun kalau mereka masuk dalam keadaan yang tidak layak maka mereka juga akan mati. Setelah mereka mempersembahkan untuk dirinya sendiri selanjutnya mereka mempersembahkan korban untuk seluruh umat. Dan bentuk korban yang dipersembahkan ada 5 yaitu dimana angka 5 itu melambangkan anugerah yang akhirnya digenapi di Perjanjian Baru.
Imamat 9:22-23
22 Harun mengangkat kedua tangannya atas bangsa itu, lalu memberkati mereka, kemudian turunlah ia, setelah mempersembahkan korban penghapus dosa, korban bakaran dan korban keselamatan. 23Masuklah Musa dan Harun ke dalam Kemah Pertemuan. Setelah Keluar, Mereka Memberkati Bangsa Itu, Lalu Tampaklah Kemuliaan Tuhan Kepada Segenap Bangsa Itu.
Imam yang memiliki akses jalan masuk, imam yang bisa mendekat pada Tuhan dan mempersembahkan korban dan setelah korbannya diterima maka baru ada hadirat Tuhan dinyatakan kepada umatNya, baru ada perkenanan Tuhan dan kemuliaan Tuhan lalu Harun memberkati. Inilah penjelasan tentang mengapa orang itu tergantung pada imam dan inilah cara bangsa Israel menghadap Tuhan dengan berbagai macam ritual yang harus dijalani.
GOSPEL CONNECTION
Ibrani 4:14
Karena kita sekarang mempunyai IMAM BESAR AGUNG, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, Baiklah Kita Teguh Berpegang Pada Pengakuan Iman Kita.
Apa yang digambarkan Tuhan di Perjanjian Lama itu digenapi dan diwujudkan dalam pribadi Yesus Kristus di Perjanjian Baru, sebab itu di Perjanjian Baru tidak ada posisi imam
Ibrani 8:1-3
1Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, 2dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia. 3Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan.
Ibrani 8:5 - 6
5 Pelayanan mereka adalah Gambaran Dan Bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: ”Ingatlah,” demikian firman-Nya, ”bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.” 6Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
Imam besar kita bukan lagi Harun atau orang Lewi. Juga bukan para pendeta atau para hamba Tuhan yang mengaku dirinya diurapi.
IBRANI 10:19-20 (AMD)
19Jadi, Saudara-saudara, Kita Sudah Bebas Masuk Ke Tempat Yang Mahakudus Karena Darah Yesus. 20 Kita dapat masuk melalui jalan baru yang telah dibuka Yesus untuk kita, yaitu jalan yang hidup. Jalan baru itu melalui tirai, yaitu tubuh Kristus.
Waktu Yesus berkata sudah selesai maka tirai yang memisahkan ruang kudus dan ruang maha kudus tersobek dari atas ke bawah dan bukan dari bawah ke atas. Kalau dari bawah ke atas artinya pemisahan itu dapat terbuka oleh usaha manusia, tetapi ini sobek dari atas ke bawah artinya Tuhan yang membuka pemisahan itu dan Dia yang membuka jalan baru itu melalui karya Kristus
IBRANI 10:11-12 (AMD)
11Setiap hari para imam berdiri dan melakukan upacara keagamaannya. Mereka mempersembahkan korban yang sama berulang-ulang setiap hari, tetapi semua korban itu tidak dapat menghapus dosa.12 Kristus Mempersembahkan Hanya Satu Korban Untuk Semua Dosa, Dan Korban Itu Cukup Untuk Selama-Lamanya. Kemudian Kristus duduk di tempat yang paling terhormat di surga.
Korban yang dilakukan imam itu hanya symbol dan tidak dapat menghapus dosa. Tetapi hanya menutupi dosa dengan darah binatang untuk sementara waktu. Itulah sebabnya Dia berteriak sudah selesai. Apa yang diselesaikan yaitu korban pengganti dan korban penebusan. Dia adalah imam besar agungnya dan tidak memakai binatang serta tidak mengirim orang lain untuk dikorbankan tetapi Dia memberikan diriNya sendiri dan Dia menjadi korban yang sempurna. Itulah sebabnya kita tidak perlu lagi imam besar karena kita memiliki perwakilan yang menjadi pengantara kita yang sempurna dan yang mewakili kita dengan sempurna serta berkorban bagi kita secara sempurna.
Yesaya 53:2-9
Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. 3Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. 4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. 5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. 6Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. 7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. 8Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
IBRANI 10:21-23 (AMD)
21Dan kita mempunyai Imam Besar yang memerintah rumah Allah.22 Kita sudah disucikan dan dibebaskan dari perasaan bersalah. Dan tubuh kita sudah dicuci dengan air murni. Jadi, Mendekatlah Kepada Allah Dengan Tulus Hati, Dengan Penuh Keyakinan Karena Iman Kita.23Marilah kita berpegang teguh pada pengakuan tentang pengharapan kita karena Ia yang memberikan janji itu setia.
Apa yang seringkali kita syukuri yaitu saat kita mendapat berkat atau disembuhkan, namun sesungguhnya ada kebaikan Tuhan yang lebih tinggi dari semua itu yaitu kita terpisah dari Tuhan karena dosa kita dan sekarang karena Kristus menjadi imam besar kita yang sempurna maka sekarang kita tidak pernah ditinggalkan.
IBRANI 4:15-16 (AMD)
15Yesus, Imam Besar kita, dapat mengerti kelemahan kita. Ketika Yesus hidup di bumi, Ia dicobai dengan segala hal, sama seperti kita juga dicobai, tetapi Yesus tidak pernah berdosa.16Dengan Yesus sebagai Imam Besar kita, kita bebas datang menghadap takhta Allah yang penuh anugerah. Di sana kita menerima rahmat dan anugerah untuk menolong kita apabila kita membutuhkannya.
Saat ini kalau kita datang pada Tuhan dan minta ampun maka dosa kita langsung diampuni. Dan saat kita datang berdoa maka kita bisa langsung merasakan hadirat Tuhan dan menemukan keindahan hadirat Tuhan. Tetapi untuk kita bisa mendapatkan itu maka sesungguhnya ada harga yang harus dibayar mahal sekali oleh Yesus. Sekarang kita bebas datang kepada tahta Allah tanpa rasa takut dan tahta itu tidak memberikan hukuman tetapi memberikan anugerah.