Mengkalibrasi Kemarahan Dengan Injil

Setiap kita tidak pernah luput dari amarah. Entah dalam intensitas ringan, sedang atau tinggi, kita pasti pernah marah. Apakah marah itu dosa? Kapan marah itu menjadi sebuah dosa? Bagaimana Marah dilihat dari sudut pandang Injil? Seringkali kita menganggap diri kita paling benar, kita menjadi angkuh secara spiritual sehingga membuat kita gagal dan sulit mengampuni orang lain.

Kemarahan yang cepat meledak dapat membawa pada hal yang buruk (Ams 19:19)

Menghancurkan komunitas

Membuat pilihan-pilihan kita yang bijaksana menjadi pilihan bodoh

 

WE NEED TO SELF TALK.

Our problem is disordered loves. Disordered loves produce disordered anger.

Bukanlah NO ANGER, atau BLOW UP ANGER tapi SLOW TO ANGER Yak 1:19

Kemarahan yang lambat dapat membawa pada hal yang baik (Ams 16:32)

Jika kemarahan ditujukan pada perbuatan yang tidak benar dan hal yang mendatangkan dosa. Amarah tersebut adalah amarah yang kudus. Seperti kemarahan Yesus waktu di Bait Allah, merupakan bentuk cinta dari rumah Allah, itu murni karena semuanya dilakukan demi kemuliaan dan hormat kepada Allah.

 

(MATIUS 21:12-16)

 

Yesus Kristus menebus kita dari kesia-siaan kemarahan (1 pet 1:18)

Amsal 11:4 TB

Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

Kemurkaan-Pada akhirnya kita semua menerima hukuman akibat ketidaktaatan kita, karena tidak ada seorangpun dari kita yang benar. Siapa Kebenaran itu? Yesus Kristus. Dialah kebenaran sejati yang memiliki kemarahan Kudus.

 

Roma 5:9-11

 

“Lebih-lebih, karena kita sekarang telah DIBENARKAN oleh darah-Nya, kita pasti akan DISELAMATKAN dari MURKA ALLAH. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.”

 

Amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah, tetapi justru melalui murka dan kasih Allah mendatangkan keselamatan bagi orang percaya. Karena Kristus telah menebus kita dari Kesia-siaan amarah yang tidak kudus, maka kita:

 

- Bisa marah karena melihat dosa, tapi juga berbelas kasihan pada saat yang sama

 

- Bisa marah tetapi dapat mengampuni dan tidak menyimpan dendam

 

- Bisa marah namun tetap mendoakan

 

- Bisa marah ketika menegur tapi tetap lemah lembut

 

KATEKISMUS REFORMASI

Pertanyaan Minggu ke-19

Adakah cara untuk luput dari hukuman dan kembali berkenan kepada Allah ?

Jawaban

Ya ada, karena untuk memenuhi tuntutan keadilan-Nya, Allah sendiri atas kemurahan hati-Nya semata, telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan melepaskan kita dari dosa dan hukuman dosa, melalui seorang Penebus.

Bacaan Ayat

Yesaya 53 : 10-11

Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana olehnya.

Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.