Iman Dalam Hubungan

Berbicara tentang iman yang tak tergoyahkan  maka seringkali yang menjadi pertanyaannya adalah apakah mungkin untuk kita bisa memilikinya sebab  kalau kita berbicara tentang iman yang tak tergoyahkan maka seakan-akan iman kita ini sudah sempurna.

 

 

Apalagi kalau kita melihat di jaman modern seperti saat ini yaitu  dengan sulitnya keadaan dan ketidakpastian yang ada maka apakah ketika kita memiliki iman yang tak tergoyahkan itu maka tidak ada ruang di mana kita bisa ragu, bimbang, sangsi, curiga, takut bahkan kuatir?  Ini adalah pertanyaan yang akan kita jawab selama  tujuhminggu ke depan.

 

Dan kalau kita perhatikan maka kita ini sekarang ada dalam  masyarakat yang skeptik karena banyaknya berita bohong yang kita dengar sehingga kita selalu sangsi dengan apa yang kita dengar. Ditengah-tengah dunia yang  begitutidak nyata ini bisa membuat kita menjadi skeptic apalagi kalau kita membicarakan tentang Tuhan yang tidak kelihatan. Hal ini membuat hidup kita sangat rentan sehingga bukan iman kita yang tak tergoyahkan tetapi justru iman kita mudah goyah. Mungkin ketika kita di gereja mendengar Firman yang membuat iman kita kuat namun setelah pulang mendengar berita-berita yang ada maka itu membuat iman kita menjadi goyah kembali.

 

Mungkin kita pernah capai karena pernah kecewa, tertipu, menjadi korban pengharapan yang palsu atau mungkin sudah muak dengan pencitraan-pencitraan yang ada sehingga membuat kita menjadi skeptik dan membuat kita tidak mudah percaya,  kalaupun kita mau percaya maka kita mau melihat bukti atau jaminan terlebih dahulu. Bahkan di dalam hidup kekristenan maka kita juga mau melihat bukti atau jaminan lebih dahulu. Dan seringkali yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana jika hidup kita di dalam Tuhanitu  tidak ada jaminan atau garansi. Kita hanya mendengar kotbah dan baca Alkitab dan seakan-akan kita tidak bisa melihat Tuhan bagaimana kita bisa memiliki iman yang tak tergoyahkan.

 

DEFINISI IMAN

 

Ibrani 11:1


Iman adalah dasar(ASSURANCE= Title Deed) dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti(EVIDENCE = DIVINELY GIVEN CONVICTION) dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Kata penting yang perlu kita garis bawahi adalah “ Dasar “ dan “ Bukti “. Kata “Dasar” dalam Bahasa Inggris “Assurance” maka dalam Bahasa Yunani itu berbicara tentang sertifikat tanah. Jadi iman itu diibaratkan seperti sertifikat  (surat jaminan / title deed) seperti sertifikat tanah, BPKB, dan sebagainya yaitu suatu jaminan dari apa yang kita harapkan.  Dan yang kedua maka iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Evidence = Divinely Given Conviction). Jadi ini bukan sekedar angan-angan kita namun sesuatu keyakinan yang datang dari Tuhan namun belum kita lihat hasilnya.

 

BELAJAR DARI KEHIDUPAN ABRAHAM

 

Kalau kita melihat hidup  Abraham maka saat umur 0 – 74 tahun maka dia bukanlah siapa-siapa bahkan masih menyembah berhala. Dan pada umur 126-175 tahun maka dia sudah dipanggil sebagai “Sahabat Allah “ dan “Bapa orang percaya”. Bahkan dikatakan bahwa ketika kita percaya kepada Kristus maka berkat Abraham yang dijanjikan itu juga menjadi warisan kita. Dan saat umur 75 – 125 tahun maka kita bisa melihat liku-liku kehidupan Abraham. Dan dia memiliki iman bukan iman yang sempurna bahkan imannya itu rentan, lemah dan penuh dengan kesalahan dan kegagalan.

 

Kejadian 12:1


Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

 

Sebelum kita membahas lebih lanjut maka kalau kita membaca Alkitab maka penting bagi kita untuk mengerti narasi  dari Alkitab itu sendiri. Secara garis besar maka Alkitab itu terdiri dari 4 narasi yaitu  Creation (Penciptaan – Kej. 1-2), Fall (Kejatuhan – Kej. 3-11), Redemption (Penebusan-Kej.12 – Perjanjian Baru) dan Restoration (Pemulihan – Kitab Wahyu). Dari narasi ini maka kita dapat melihat bahwa rencana penebusan Tuhan ternyata dimulai bukan setelah ada bangsa Israel namun dimulai pada jaman Abraham sekalipun itu sudah direncanakan Tuhan sebelum dunia dijadikan.

 

 

 

SIAPAKAH ABRAHAM?

 

Yosua 24:2


Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: “Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain.

Siapakah Abraham ? Apakah dia orang baik, orang yg berkenan dan yang  beribadah kepada Tuhan? Yosua menceritakan bahwa Abraham dahulunya bukanlah orang yang baik bahkan dia adalah penyembah berhala yang patut dihukum dan tidak masuk hitungan. Jadi Abraham dipilih dan dipanggil oleh Tuhan bukan karena dia hebat atau karena qualifikasinya yang bagus namun karena kasih karunia Tuhan.

 

Kejadian 12:1


Berfirmanlah Tuhan (YHWH: THE GOD WHO WAS, WHO IS, WHO IS TO COME) kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan (I WILL SHOW YOU = HEBREW IMPERFECT TENSE - CONTINUOUSLY) kepadamu;

 

Kata “Continuously” disini artinya terus menerus yang artinya Tuhan akan menuntun Abraham bukan hanya sekali tetapi secara terus menerus karena pada waktu itu Abraham tidak tahu tempatnya. Dan dalam Kejadian 12 diawali dengan “Berfirmanlah Tuhan “ artinya Tuhan yang memiliki inisiatif untuk memanggil Abraham. Demikianlah juga kalau Tuhan memanggil kita itu karena inisiatif Tuhan yang membawa kita untuk percaya Yesus. Dan ketika kita percaya Yesus maka kita tidak ditinggal namun Dia berjanji akan senantiasa menuntun kita. Ini juga bisa dilihat dalam kehidupan kita dimana sebenarnya kita ini tidak layak ditolong Tuhan namun Tuhan tetap senantiasa menolong dan menuntun kita.

 

Kisah 7:2-4


Jawab Stefanus: “Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, 3dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. 4Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang;

 

Kejadian 11:31


31Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana.

 

Berbicara tentang “ Continuosly”  maka ternyata di Perjanjian Baru maka Lukas yaitu penulis kitab Kisah Para Rasul juga memberikan bukti bahwa Tuhan pernah menuntun Abraham supaya dia pergi ke tanah perjanjian ketika masih menetap di Mesopotamia namun ternyata Abraham lebih memilih untuk menetap di Haran.Dan kalau kita perhatikan bahwa yang memimpin perjalanan itu adalah Terah dimana “Terah “ itu artinya adalah “ Delay” (penundaan). Ini juga berarti bahwa  sebenarnyaTuhan ingin memberikan yang terbaik dalam hidup kita tetapi kita sering hidup menurut kehendak kita sendiri dan melakukan banyak kesalahan di sana-sini serta suka tinggal dalam zona nyaman kita.

 

ADAKAH TERAH DAN HARAN DALAM HIDUP KITA?

 

Mungkin kita pernah mengalami kepahitan dan suka tinggal dalam kepahitan itu sehingga kita tidak bisa melihat janji Tuhan yang diberikan dalam hidup kita. Kadang-kadang kita tinggal dalam dosa dimana Tuhan tidak suka. Sekalipun kasih karunia itu tetap menerima kita namun dosa-dosa itu yang membuat kita tidak bisa melihat kebaikan Tuhan dan mengalami banyak penundaan.

Disini kita dapat belajar bahwa panggilan Tuhan itu tidak tergoyahkan meskipun kita salah langkah. Dan panggilanNya tidak pernah berubah serta rencanaNya tidak pernah gagal.

 

Kejadian 12:2-3
2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. 3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

 

Dari pernyataan Tuhan kepada Abraham menunjukan kepada kita bahwa Tuhan itu panjang sabar, Dia memberikan janji kepada kita, Dia memberikan perlindungan dan ada tujuan pada setiap yang kita terima dari Tuhan yaitu supaya kita menjadi berkat bagi orang lain.

Jadi kalau kita bisa memiliki iman yang tergoyahkan dan iman yang bisa mempercayai Tuhan maka itu karena Tuhan melalui anugerahnya lebih dulu membuktikannya kepada kitadan lebih dulu setia kepada kita.

Our faith in god is born out of god’s grace and god’s faitfulness to us

 

KETIDAKPASTIAN, KETIDAKNYAMANAN, TIDAK SEPERTI BIASANYA

 

Kejadian 12:4-8


4Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. 5Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ. 6Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu.Ketika itu Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi Tuhan yang telah menampakkan diri kepadanya. 8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi Tuhan dan memanggil nama Tuhan.

 

 

 

Setelah mengalami banyak liku-liku dalam kehidupannya maka oleh anugerahNya akhirnya Abraham taat mengikuti pimpinan Tuhan dan ketika sampai ke Sikhem maka disitulah untuk pertamakalinya dia memanggil nama Tuhan dimana sebelumnya dia adalah penyembah berhala.

 

Demikian juga kalau kita bisa mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan maka itu sebenarnya  bukan kita yang memilih Tuhan tetapi Tuhan yang memilih kita. Dan kalau kita bisa berkata bahwa kalau kita bisa memiliki iman yang tak tergoyahkan maka sebenarnya karena kita memiliki Tuhan yang tidak tergoyahkan yang bersama kita selamanya.

Kadang-kadang kehidupan kita tidak pasti, tidak nyaman dan tidak seperti biasanya maka itu tidak menjadi masalah karena kita memiliki Tuhan yang tidak tergoyahkan. Dan dalam kekacauan kita, kesalahan kita, kekerasan hati kita maka anugerahNya dan kesetiaanNya akan terus mengejar kita.