Iman & Ujian

Semua produk yang berkualitas, sebelum dipasarkan maka produk itu akan mengalami berbagai macam testing untuk memastikan ketahanan kualitasnya. Semua pelajar atau mahasiswa yang menimba ilmu di sekolah pasti akan mengalami ujian untuk mengevaluasi progres pembelajarannya. Demikian juga dengan iman yaitu kalau hal-hal yang tersebut di atas mengalami testing dan ujian maka hal spiritualitaspun juga pasti akan mengalami ujian. Dan sekalipun kita sudah sering mendengarkan kotbah namun belum tentu kita mengalami ketahanan iman kita, sebab itu kehidupan kita itu penuh dengan lika-liku untuk menguji iman kita.

 

Dalam Kejadian 22 ini adalah klimaks dari kisah Abraham karena cerita ini menunjukkan ujian dari apa yang Abraham alami pada saat dia mendapatkan janji Tuhan yang sudah dia tunggu-tunggu selama 25 tahun.

 

APA BEDANYA UJIAN DAN PENCOBAAN?

 

Kejadian 22:1
1Setelah semuanya itu Allah mencoba (TESTING = MENGUJI) Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.”

 

Yakobus 1:13-14

Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

 

Apa yang dialami oleh Abraham itu bukanlah pencobaan sebab pencobaan itu terjadi karena kita diseret oleh keinginan diri sendiri sehingga akhirnya kita masuk dalam berbagai pencobaan. Namun yang dialami oleh Abraham adalah ujian terhadap imannya. Dan Firman Tuhan berkata apabila kita sedang mengalami ujian maka itu dianggap sebagai kebahagiaan atau berkat yang membawa sukacita.

 

Yakobus 1:2-4
2Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 3sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 4Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

 

Iblis itu mencobai untuk menjatuhkan dan mencelakai kita tetapi Tuhan menguji tujuannya adalah untuk menguatkan kita, mendewasakan iman kita serta untuk mengangkat kita.

 

MENGAPA TUHAN MENGUJI ABRAHAM?

 

Kejadian 22:1-2
1  Setelah semuanya itu Allah mencoba (TESTING = MENGUJI) Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.” 2Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”

 

Mengapa Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya yang sudah ditunggu-tunggu selama 25 tahun dengan berbagai macam pergumulan. Ini adalah suatu ujian yang sangat berat karena Abraham mendapatkan Ishak setelah menunggu 25 tahun! Andaikata Abraham dan Sara bisa mendapatkan anak sama gampangnya seperti Yakub, maka itu tentu berbeda. Tetapi Abraham dan Sara mendapatkan Ishak setelah menunggu 25 tahun, sehingga tentu menjadi sesuatu yang lebih berat untuk mempersembahkan Ishak kepada Tuhan.

 

Dalam kehidupan kita maka setiap kali Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi untuk mengusik kita sehingga kita merasa tidak nyaman, terganggu, marah, kecewa, takut dan sebagainya, maka sebenarnya melalui situasi-situasi tersebut Tuhan itu sedang menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Tuhan tidak menginginkan kita memiliki iman yang besar namun iman yang benar  sebab dengan iman yang benar sekecil apapun maka iman itu akan tetap bertahan karena memiliki pondasi yang benar. Dan setiap kali kita sedang mengalami gangguan atau goncangan yang membuat kita tidak nyaman maka  sebenarnya Tuhan sedang memberikan tanda apakah iman kita sedang berada dalam pondasi yang benar atau kita sedang menaruh iman kita pada hal-hal yang salah.  

 

John Calvin berkata "Hati manusia adalah pabrik berhala. Setiap kita, dari rahim ibu kita, ahli dalam menciptakan berhala-berhala.”

 

Dalam bukunya “Counterfeit God”maka Tim Keller berkata “Dosa di jaman modern melakukan hal-hal buruk namun yang lebih mendasar adalah membuat hal-hal yang baik menjadi hal-hal yang paling utama. Dosa adalah membangun hidup Anda dan memberi makna pada apa pun, bahkan hal yang sangat baik melebihi  Tuhan. Itu bisa dalam bentuk apapun yang kita bangun dalam kehidupan kita yang mengontrol dan memperbudak kita. Dosa yang terutama adalah penyembahan berhala. "

 

Sebagai contoh kalau kita kuatir akan masalah finansial kita atau harapan kita terhadap anak kita tidak tercapai sehingga kita merasa terusik maka sebenarnya Tuhan sedang menunjukkan kepada kita apa yang menjadi berhala kita. Jadi berkat menjadi berhala saat kita mengasihi pemberian lebih dari sang pemberi. Allah sendirilah yang memberikan Ishak kepada Abraham. Dan seka­rang Allah menguji apakah Abraham lebih mencintai Dia atau pembe­rianNya! Banyak orang gagal dalam ujian seperti ini. Misalnya: orang yang berdoa minta pekerjaan, anak, pacar dsb. Setelah Allah memberinya, maka ia lebih mementingkan diri sendiri atau mengasihi hal itu lebih dari Allah.Karena itu, berhati-hatilah selalu akan pemberian atau berkat Tuhan. Jangan mengasihi , mementingkan pemberian  atau  berkat itu lebih dari Si Pemberinya!

 

APA YANG ADA DI BENAK ABRAHAM?

 

Kejadian 22:3-8
3Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. 4Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. 5Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang (WORSHIP), sesudah itu kami kembali kepadamu. 6Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan MEMIKULKANNYA KE ATAS BAHU ISHAK, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah KEDUANYA BERJALAN BERSAMA-SAMA. 7Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Bapa.” Sahut Abraham: “Ya, anakku.” Bertanyalah ia: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?” 8Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” DEMIKIANLAH KEDUANYA BERJALAN BERSAMA-SAMA.

 

Memang di Kitab Kejadian  tidak menjelaskan hal itu namun kalau kita bayangkan bagaimana anak yang ditunggu-tunggu selama 25 tahun tiba-tiba diminta Tuhan untuk dikorbankan yang sepertinya sadis. Namun ada ayat petunjuk yang menunjukkan mengapa Abraham dengan senang hati melakukan hal itu dan tanpa ada argumentasi dengan Tuhan.

 

Ibrani 11:17-19
17  Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, 18 walaupun kepadanya telah dikatakan: “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” 19Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.

 

Abraham itu yakin akan kesetiaan Tuhan di masa lalu dan yakin kalau Ishak mati maka Allah akan membangkitkan kembali sehingga dia yakin bahwa nanti kalau dia kembali pasti akan bersama-sama Ishak kembali. Demikian juga kalau kita ingat kesetiaan Tuhan dan karyaNya di masa lalu maka kita juga yakin akan kesetiaan Tuhan di masa datang sebab kesetiaan Tuhan itu tidak berubah, dulu, sekarang dan selama-lamanya. Tuhan telah memberikan kepada kita kasih karuniaNya yang sebenarnya kita tidak layak menerimanya, dan kasih karunia yang menyelamatkan kita itu akan memelihara dan menopang kita selama-lamanya. Jadi ujian itu mengungkapkan kualitas iman kita, kemurnian kepercayaan kita dan kemurnian penyembahan kita. Dan yang dibutuhkan bukanlah iman yang besar namun iman yang benar. Yesus itu sudah cukup buat kita dan Dia adalah bukti bahwa Allah mengasihi kita sehingga kita percaya apapun yang terjadi dalam hidup kita maka tidak akan mencelakakan kita. Emas itu tidak bisa kelihatan kemurniannya sebelum dilebur dengan api yang panas. Saat ada sesuatu yang kurang nyaman dan sesuatu yang terus diusik dalam hidup kita dan hasilnya adalah ketakutan, kekuatiran, kemarahan dan keresahan maka sebenarnya Tuhan ingin mengungkapkan dan menunjukkan berhala kita.

 

DITENGAH UJIAN ADA PENYERTAAN TUHAN, PENYEDIAAN TUHAN DAN KASIH KARUNIA TUHAN.

 

Kejadian 22 : 11 - 14
11Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepadanya: “Abraham, Abraham.” Sahutnya: “Ya, Tuhan.” 12Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” 13Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. 14Dan Abraham menamai tempat itu: “Tuhan menyediakan (JEHOVAH JIREH)”; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung Tuhan, akan disediakan.”

 

Disini yang berseru kepada Abraham bukanlah malaikat tetapi Tuhan sendiri yang menunjukkan bahwa Abraham itu selalu disertai, diperhatikan dan dijagai. Demikian juga dalam hidup kita sekalipun Tuhan itu tidak kelihatan namun kita harus percaya bahwa dalam semua pergumulan kita maka Tuhan tidak pernah meninggalkan kita namun selalu menyertai dan memperhatikan kita serta pertolonganNya selalu tepat pada waktunya. Jadi melalui apa yang dialami Abraham ini kita belajar bahwa ditengah ujian ada penyertaan Tuhan, penyediaan Tuhan dan kasih karunia Tuhan. Dan oleh anugerah Tuhan maka kita dimampukan untuk taat dan bertahan.

 

1 Korintus 10:13
13Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab ALLAH SETIA dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

 

APA MAKNA INJIL (KEJADIAN 22: 1-14)

 

13b Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. 14Dan Abraham menamai tempat itu:  “Tuhan menyediakan (JEHOVAH JIREH = God Foresee)” ; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung Tuhan, akan disediakan.”

 

Abraham menyebut tempat di mana Ishak harus dikorbankan yaitu Gunung Moria menjadi Gunung Golgotha 'Tuhan akan menyediakan.' Dan itulah yang dilakukan Bapa di Surga 4000 tahun kemudian  yaitu “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”  (Yohanes 3:16).  Kita memiliki gambar Yesus sebagai Anak tunggal yang sangat dikasihi oleh Bapa yang dikorbankan. Tapi gambaran yang sedikit berbeda muncul sekarang dengan domba jantan itu. Dengan domba jantan kita memiliki gambar korban yang tidak bersalah mati sebagai pengganti yang lain. Darahnya tumpah sehingga orang lain bisa bebas. Sekali lagi inilah yang Yesus lakukan untuk kita. Jadi kalau Abraham rela mengorbankan Ishak adalah gambaran Injil Perjanjian Baru yaitu Allah Bapa mengaruniakan Yesus. Sehingga kita tidak perlu lagi takut sebab kalau Tuhan sudah menyediakan  maka Dia akan senantiasa bersama dengan kita. Sebab itu Yesus namaNya bukan disebut Tuhan saja namun juga “Imanuel “. Jadi Yesus adalah Ishak yang sempurna yaitu dikasihi BapaNya, Sang Anak yang dijanjikan, memikul kayu dibahuNya dan tunduk kepada kehendak BapaNya.

 

Efesus 1:13b-14
Di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. 14Dan Roh

 

Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

 

Abraham hanya punya janji namun yang kita punya adalah Roh Kristus ada dalam kita. Di ayat ini ada keterlibatan Allah Tritunggal yaitu Allah Anak yaitu Yesus Kristus melaksanakan dan menyelesaikan melalui karya salib dan kebangkitanNya. Dan Roh Kudus dikirim supaya kita yang percaya kepadaNya tidak ditinggal sendirian. Roh Kudus yang memateraikan, menjamin, memampukan dan  memastikan bahwa kita tidak akan gagal sampai kita menggenapi janji Tuhan yang sudah diberikan pada kita. Rencana Allah tidak akan pernah gagal dalam hidup kita sebab kita memiliki Allah yang tidak pernah gagal yang tinggal dalam hidup kita.