Surga Yang Terbuka

JESUS WEEK 3  "SURGA YANG TERBUKA" Rev. Michael Chrisdion

 

Yohanes 1:43-51
43Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” 44Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. 45Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” 46Kata Natanael kepadanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” 47Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” 48Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” 49Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”

50Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.” 51 Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

 

 

Seringkali kita in salah memahami mengenai surga yang terbuka yaitu kita berpikir ada puijan yang “ngangkat “,  ada urapan turun, orang-orang pada rebah, ada penglihatan, ada nubuatan dll. Itu bukanlah makna yang sesungguhnya dari surga yang terbuka. Dalam Natal kita mengenal istilah Advent atau Adventus yang artinya masa penantian kedatangan Sang Juru Selamat. Dalam kekristenan kita mengenal dua perayaan besar yaitu Paskah dan Natal. Yang menjadi fokus perayaan paskah adalah kita merayakan apa yang Kristus lakukan dan selesaikan. Sedangkan Natal yang kita fokuskan adalah siapa yang sudah datang yaitu identitas Kristus itu sendiri. Yang lalu kita sudah berbicara tentang Natal yaitu Tuhan yang berinkarnasi dan Firman yang menjadi manusia. Minggu ini kita akan membahas tentang Yesus yang adalah Surga yang terbuka.

 

SURGA YANG TERBUKA

Minggu lalu kita melihat bahwa pesan natal itu ada hubungannya dengan Musa yang meminta kepada Tuhan untuk menunjukkan kemuliaanNya tetapi tidak bisa, sehingga Tuhan membuat Tabernakel dan berdiam diantara umatNya. Dan ini berbicara tentang Yesus yang bertabelnakel dengan kita.

 

Yohanes 1:50-51
50Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.” 51 Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat LANGIT TERBUKA (HEAVEN OPENED) dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

 

Hari ini pesan natal kita adalah surga yang terbuka dan ini ada hubungannya dengan tokoh Perjanjian Lama di mana dia mengalami sorga yang terbuka.  Waktu dikatakan “langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik”,  bagi orang yang mengerti tradisi Perjanjian Lama seperti pembaca Yohanes pada saat itu, mereka akan langsung mengerti bahwa ini mengacu kepada Yakub. 

 

Kejadian 28:12
11Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu. 12Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.

 

Yakub lagi lari dari Esau karena dia baru saja mencuri berkat hak kesulungannya dan Esau sedang mau membunuhnya. Dan dalam keadaan melarikan diri dimana sudah tidak ada rumah, tidak ada warisan, putus asa dan kelelahan maka dia bermalam di satu tempat  dan bermimpi yaitu  dia melihat langit terbuka, ada tangga, dan malaikat-malaikat Allah turun naik.  Dan berbicara tentang penglihatan surga dan bumi maka selalu ada connecting point antara surga dan bumi yaitu tangga. Ada mediasi di sini. Malaikat-malaikat Allah turun naik, di dalam bahasa Ibraninya pengertiannya adalah bahwa malaikat-malaikat itu turun naik di atas tangga itu ataupun di atas Yakub. 

 

Berbicara tentang malaikat maka ada sesuatu yang sering disalah mengerti. Dalam budaya kita seringkali malaikat itu digambarkan seperti bayi yang lucu dan menggemaskan, padahal dalam Alkitab maka setiap ada penampakan malaikat maka malaikat selalu berkata “ jangan takut “ sebab setiap orang yang bertemu malaikat selalu mengalami ketakutan akan mengalami kematian. Mengapa? Karena yang mulia bertemu dengan yang fana maka yang fana tidak akan bisa bertahan. Yang kudus bertemu dengan yang berdosa maka yang berdosa akan hangus. Dan yang terang bertemu dengan gelap maka yang gelap akan sirna. 

 

 

BAGAIMANA MUNGKIN HADIRAT TUHAN MENGHAMPIRI YAKUB?

Pada waktu itu Yakub bukan dalam posisi hidup yang kudus namun Dia ini baru menipu ayahnya dan mengkhianati kakaknya. Dia baru saja berdosa dan sekarang menjadi buronan yang melarikan diri akibat konsekuensi dosanya sendiri, bagaimana mungkin Tuhan menghampiri dia? Inilah cerita Alkitab itu yaitu bukan kita yang menghampiri Tuhan namun Tuhan yang menghampiri kita. Dan jawabannya ada di beberapa ribu tahun kemudian dimana sudah ratusan tahun sudah tidak terjadi lagi penampakan malaikat atau mujizat dari Tuhan. 

 

Yohanes 1:45, 47 - 49
45Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.”

 

47Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” 48Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” 49Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”

 

Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di bawah pohon ara tetapi biasanya pohon ara adalah tempat orang Yahudi merenung bahkan berdoa dan ada beberapa buku yang menafsirkan bahwa kemungkinan besar Natanael berdoa untuk seorang penyelamat dan berdoa menanyakan kepada Tuhan kapan janji Tuhan untuk melepaskan bangsa Israel digenapi dan Yesus menjawab “ Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara….”. 

 

Dari sini kita bisa belajar yaitu mungkin kita seperti Natanael yang sedang menantikan doa yang belum terjawab. Atau kita sedang menjerit dan bergumul namun tidak ada yang mempedulikan kita. Tetapi sesungguhnya Tuhan mendengar doa kita, Tuhan peduli keadaan kita dan Tuhan mengerti pergumulan kita.

 

Yohanes 1:43 & 48
43Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!”… 48Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.”

 

Waktu Yesus bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Istilah “ikutlah Aku” seperti sangat familiar untuk kita.  Ini seperti satu perkataan yang wajar, bahwa Yesus memang mengajak “ikutlah Aku”. Tapi dalam konteks Yohanes, sebenarnya bagian ini ada perkecualian, karena di dalam cerita-cerita sebelumnya, lebih digambarkan bahwa murid-murid itu yang “menemukan” Yesus, dibandingkan Yesus yang menantang mereka untuk mengikut Dia. Jadi perkataan “ikutlah Aku” di bagian ini merupakan sesuatu yang baru.  Karena kultur Israel pada saat itu biasanya seorang rabi dipilih dari bawah; bukan rabi yang memilih murid tetapi murid yang memilih siapa gurunya. Dalam dunia kungfu juga mirip, ada peribahasanya yang mengatakan: “Seorang guru dipilih muridnya”, bukan murid yang dipilih gurunya. Maka dalam film-film silat, waktu salah satunya kalah, orang yang kalah itu langsung bersujud, mengatakan: “Terimalah saya sebagai muridmu”, karena jurusnya kalah. Maka, waktu Yesus mengatakan “ikutlah Aku”, itu mendobrak tradisi rabi yang dipilih dari bawah. Yohanes 15:16 mengatakan “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” Inilah yang disebut dengan doktrin pilihan dimana manusia tidak bisa memilih Allah tetapi Allah yang memilih manusia, dan dasarnya bukan karena kebaikan atau kehebatan manusia tetapi semata-mata hanya karena anugerahNya. Dan kalau Tuhan yang memilih kita maka pilihan Tuhan itu tidak akan pernah gagal sebab anugeraNya itu juga yang akan menopang dan menyelesaikan rencana Tuhan dalam hidup kita. Sebab itu dalam dunia yang tidak pasti ini maka kita harus percaya bahwa Tuhan yang berdaulat, Tuhan yang berinisiatif, Tuhan yang merencanakan dan Tuhan yang memegang kendali. 

 

ADA PESAN INJIL

Ada kabar lebih baik daripada penyakit kita disembuhkan. Dan ada kabar lebih baik daripada kebutuhan kita diperhatikan dan dipenuhi Tuhan. 

 

Yohanes 1:50-51
50Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau Akan Melihat Hal-Hal Yang Lebih Besar Dari Pada Itu.” 51 Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat Langit Terbuka (Heaven Opened) dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

 

Yohanes mengucapkan kata-kata ini berkonotasi pada Yakub. Yakub ataupun tangga itu menunjuk kepada Yesus Kristus yaitu Sang Mediator satu-satunya antara surga dan bumi. Menurut perspektif Yohanes  dalam kalimat “engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu”, Yesus di sini sedang menunjuk kepada Kedatangannya Sebagai Penggenapan Mimpi Dari Yakub. Jadi, kalimat bahwa malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia itu menunjuk kepada konsep mediasi yang agung  antara surga dan bumi. Surga dan bumi selama ini tidak ada mediasinya. Yakub cuma bisa memimpikan saja dan sekarang menjadi kenyataan di dalam Yesus Kristus yaitu Imam Besar Agung kita. 

 

John Calvin berkata “ Dengan turunnya Yesus Ke Bumi Dia menyiapkan Kenaikan kita di Surga 

Dia mengenakan kefanaan kita supaya kita bisa mengaruniakan kekekalan kepada kita Dia. menderita kelemahan kita supaya kita menjadi kuat di dalam kekuatanNya. Dia menanggung kemiskinan kita supaya kita menerima kekayaanNya. Dia menanggung kesalahan kita supaya kita menerima Kebenaran Allah di dalam Kristus. Inilah arti natal yang sesungguhnya yaitu Yesus Kristus –Mediator Agung, Jembatan Satu-Satunya Antara Surga dan Bumi. Itulah sebabnya Dia tidak lahir di istana yang mewah atau rumah sakit yang mahal namun di kandang yang hina dan dipalungan. Dia datang untuk menjadi jembatan supaya kita yang hina dapat menerima kemuliaanNya. 

 

Yakub yang merasa tidak layak sudah merasa bahagia sekali bisa mimpi melihat konsep adanya mediasi itu. Dan alangkah lebih berbahagianya orang yang bukan cuma mimpi tapi mengalami realitanya yaitu Yesus yang menjadi penggenapan atas mimpi itu dan yang sekarang tinggal bersama-sama dengan kita. Yesus adalah surga yang terbuka. 

 

 

SURGA TERBUKA BAGI SIAPA?

 

Yohanes 1:43-46
46Kata Natanael kepadanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”

 

Nazaret adalah kota yang tidak penting sama sekali. Dalam hal ini, respon Natanael sangat masuk akal, ia seseorang Yahudi tulen yang betul-betul mengenal Firman dimana Nazaret tidak pernah muncul dalam Perjanjian Lama. Kalau Betlehem, kota yang kecil, masih pernah muncul di kitab Mikha, apalagi Yerusalem yang jelas muncul di mana-mana; tapi Nazaret tidak pernah disinggung dalam Perjanjian Lama. Dan Yesus, Sang Mediator tidak datang sebagai seorang bangsawan namun lahir dari seorang tukang kayu. Bukan dalam singgahsana emas namun di salib dengan mahkota duri.

 

Kalau kita mau tahu surga itu terbuka untuk siapa maka kita bisa melihat Yakub ketika dihampiri Tuhan itu dalam keadaan yang seperti apa yaitu hancur, remuk, berdosa dan tidak berdaya. Dan kalau kita menerima surga terbuka dalam hidup kita itu bukan karena kita hebat atau baik namun karena kita hancur dan remuk.

 

Itulah sebabnya Injil adalah kebalikan dari dunia. Dunia ingin supaya kita mengejar kekayaan, prestasi dan jabatan karena itu yang menjadi ukuran . Tetapi Injil itu kebalikan dari dunia yaitu barangsiapa ingin jadi terbesar maka ia harus menjadi yang terkecil. Barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka maka ia harus melayani dan yang terdahulu menjadi yang terkemudian. Sebab itu Yohanes berkata bahwa Yesus harus semakin besar dan dia harus semakin kecil. 

 

SURGA TERBUKA BAGI ORANG YANG REMUK DAN RENDAH HATI.

 

Yesaya 57:15
Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

 

Kalau kita perhatikan tokoh-tokoh Alkitab yang dijumpai Tuhan maka semuanya dalam keadaan yang terpuruk dan hancur. Demikian juga saat Tuhan menjumpai kita maka itu adalah saat kita remuk hati. Hidup kita ini sangat rentan sehingga tanpa anugerah Tuhan maka kita mudah sekali untuk sombong namun sekaligus kita mudah putus asa. Dan ketika kita gagal,  membuat kesalahan dan mengalami dosa maka itu menunjukkan ketidakmampuan kita. Tetapi ada pribadi yang selalu konsisten menyertai kita yaitu Yesus. 

 

Matius 1:23
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"--yang berarti: Allah menyertai kita (GOD WITH US).