God's Presence

MAZMUR 23  Week 4 " GOD’S PRESENCE" Rev. Michael Chrisdion, MBA

 

Pembacaan : Mazmur 23: 5 – 6

Pandangan kita tentang kehidupan itu akan menentukan cara bagaimana kita hidup. Kalau kita memiliki perspektif yang benar berdasarkan kebenaran maka kita tidak akan diperbudak oleh situasi namun kita dapat mengantisipasi situasi. Oleh sebab itu kita perlu mengkalibrasi perspektif kita. Melalui pembacaan Mazmur 23:5 – 6 ini kita akan belajar tiga perspektif  yaitu: 

         

           1. PERSPEKTIF 1 “ Engkau Menyediakan Hidangan Bagiku

MERUPAKAN INISIATIF TUHAN UNTUK MENERIMA DAN MENJALIN RELASI DENGAN KITA

Kalau kita perhatikan dalam ayat 5 – 6 ini maka ada suatu pergeseran dari deskripsi  YHWH yaitu dari gembala menjadi tuan rumah yang murah hati dimana yang tadinya adalah domba-dombaNya sekarang menjadi tamu-tamunya. Bahkan sebenarnya dalam bahasa aslinya berbicara tentang seorang raja yang mengundang orang untuk berfellowship dengan dia.  Jadi disini Tuhan ingin menjadi dekat dan ingin berelasi dengan kita. Tuhan Yesus pernah berkata “ kamu bukan lagi hamba tetap sahabatKu.” Jadi perspektif yang pertama adalah merupakan inisiatif Tuhan untuk menerima dan menjalin relasi dengan kita. Kita adalah orang yang berdosa yang sebenarnya tidak layak namun Tuhan berinisiatif untuk memberikan akses untuk menjalin hubungan kembali dengan kita. Hubungan yang dahulunya rusak karena dosa maka Tuhan ingin memulihkanNya kembali.

Mengapa Daud memakai deskripsi “ Engkau menyediakan hidangan bagiku “.  Karena “menjamu” di dalam Kultur Timur Tengah adalah suatu reputasi yang baik kalau kita bisa menjamu orang yang kita hormati dan kita menjadi tuan rumah (Host) yang melayani tamunya. itu sampai menjadi suatu rumor dan gossip yang terus dibicarakan orang-orang karena tamu yang diundang adalah tamu yang secara intentional sang tuan rumah memang undang karena dia kenal secara personal dan merupakan kehormatan untuk diundang dan dijamu di rumah seseorang saat itu, apa lagi seorang Raja atau bangsawan yang mengundang. Jadi Tuhan ingin membawa kita dalam suatu perjalanan yang semakin meningkat dalam intimasi kita dengan Dia. Ada penerimaan Tuhan, ada akses kepada Tuhan, ada suatu fellowship, ada suatu relasi dan hubungan. Dan kalau kita perhatikan dalam Mazmur 23 ini maka menunjukkan bahwa selalu Tuhan yang memulai dan berinisiatif  dan ini adalah pola Alkitab sejak kitab Kejadian. Inilah inti Injil yaitu bukan manusia yang mencari Tuhan tetapi Tuhan yang mencari kita. Dan kalau Dia yang memulai dan berinisiatif maka Dia juga yang akan menyelesaikanNya. 

          2. PERSPEKTIF 2 ” di hadapan lawanku

DI DALAM KEHADIRANNYA, TUHAN BERJANJI UNTUK MEMBERIKAN KETENANGAN, KESEGARAN DAN KEAMANAN KEPADA KITA DI TENGAH-TENGAH TANTANGAN 

Di tengah-tengah pandemi ini ada begitu banyak tantangan baik tantangan secara jasmani, secara Kesehatan, keuangan, ekonomi , hubungan dan tantangan secara keadaan. Kita juga mengalami tantangan secara rohani dimana Iblis berusaha menyerang kita dengan keputus asaan serta memberikan hal-hal yang negatif untuk mencuri damai sejahtera kita, menghancurkan semangat kita dan pengharapan kita sehingga iman kita goyah. Di dalam diri kita juga ada tantangan secara psikologis yaitu pikiran kita sendiri yang sudah terpengaruh oleh iblis itu sehingga kita menjadi ketakutan secara berlebihan.

Namun ditengah-tengah tantangan itu maka Tuhan sendiri menyiapkan sebuah meja yang berisi hidangan di hadapan lawan kita bahkan mengurapi kepala kita dengan minyak supaya kita disegarkan, ditenangkan dan dihibur. Tuhan tahu tekanan yang kita alami. Tuhan tahu kesulitan yang sedang kita hadapi. Tuhan tahu semua beban-beban kita. Tuhan tahu tuduhan dari iblis, pencobaan-pencobaan yang kita alami, ketakutan dan kekuatiran kita. Dan di dalam kehadiranNya maka Tuhan berjanji untuk memberikan ketenangan, kesegaran dan keamanan kepada kita di tengah-tengah tantangan 

Nahum 1:7 (BIMK)
TUHAN itu baik, Ia melindungi umat-Nya waktu mereka susah, Ia menjaga orang yang berlindung kepada-Nya.

Ayub 36:15-16 (BIMK)
15Allah mengajar manusia melalui derita, Ia memakai kesusahan untuk menyadarkannya. 16 Allah telah membebaskan engkau dari kesukaran, sehingga kau dapat menikmati ketentraman, dan meja hidanganmu penuh makanan.

Kalimat “ membebaskan engkau dari kesukaran “ – (god deliver you from jaw of distress! ) artinya seperti gigitan stress yang membuat damai sejahtera kita hilang, gigitan ketakutan yang membuat iman kita goyah, tetapi Tuhan akan membebaskan kita sehingga kita dapat menikmati  ketentraman.

5. Engkau menyediakan hidangan bagiku,
di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.

Piala itu berbicara tentang cangkirnya raja yang biasa di tuangi dengan untuk bersulang dalam rangka merayakan kemenangan. Jadi di tengah-tengah peperangan maka Tuhan menyediakan hidangan di hadapan lawan, menyegarkan kita dan merayakan kemenangan meskipun kemenangan itu belum terjadi. Jadi ini berbicara tentang Tuhan adalah Alfa dan Omega tidak dibatasi ruang dan waktu. Tuhan sudah melihat akhir dari sejarah bahkan sebelum sejarah dimulai. Kita mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi kita memiliki keyakinan kepada Tuhan yang memegang masa depan 

Rom 8:37
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

        3. PERSPEKTIF 3

 

DI DALAM KEHADIRAN TUHAN ADA SUATU KEPASTIAN BAHWA KEBAIKANNYA DAN KASIHNYA TIDAK AKAN MENINGGALKAN KITA

” kebajikan “

Kata “ kebajikan “ ini  bahasa aslinya adalah dari kata “ Tov “ yang artinya  goodnesss/kebaikan, benefit, welfare dan good things. Namun maksud dari kebajikan di sini adalah bahwa tidak semua hal yang terjadi dalam hidup kita itu baik tetapi Tuhan berjanji untuk mendatangkan kebaikan melalui setiap situasi hidup kita

“ kemurahan “ 

Kata “ kemurahan “ ini berasal dari kata “ Chesed” yang artinya mercy/ kemurahan, deep abiding faithful, convenantal love. Artinya bahwa kasih Tuhan yang bukan berdasarkan emosi tetapi berdasarkan suatu keputusan untuk setia terhadap ikatan perjanjian. Jadi Kasih Tuhan dan kesetiaan Tuhan tidak berdasarkan timbal balik. Kasih Tuhan bukan “ Dia akan mengasihi saat kita mengasihi “ atau “Dia akan setia kalau kita setia”. Itu adalah kasih dan kesetiaan manusia. Tetapi kasih Tuhan adalah saat kita masih belum mengasihi Diam aka Dia sudah lebih dulu mengasihi kita karena kasihNya berdasarkan suatu keputusan dan Dia setia terhadap janjinya sendiri dimana saat kita tidak setia maka Dia akan tetap setia. 

“ mengikuti aku  seumur hidupku“

Kata “ mengikuti “ berasal dari kata “ Radap “ artinya follow/ mengikuti, pursue or chase. Artinya hanya kebaikan Tuhan dan kasih Tuhan yang tidak bisa ingkar janji itu  yang akan terus mengejar kita. Jadi ditengah-tengah dunia yang tidak pasti ini biarlah kita sadar bahwa hadirat Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Billy Graham berkata “ Saya sudah membaca halaman terakhir dari alkitab dan pada akhirnya semua akan menjadi baik !”. Hidup ini bukan berarti tidak ada masalah namun ditengah-tengah masalah kita memiliki hadirat Tuhan yang tidak pernah meninggalkan kita. 

“aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa”

Kerinduan Daud ini sebenarnya tidak masuk akal. Sebab kalau berbicara tentang Tabernakel maka yang bisa masuk adalah seorang imam dari suku Lewi sedangkan Daud adalah seorang raja dari suku Yehuda yang tidak mungkin bisa tinggal di rumah Tuhan dan diam sepanjang masa.  Mengapa Daud menulis ini yaitu Ketika Daud mengamati Bait Allah maka dia melihat burung pipit yang masuk bait Allah dan masuk ruang kudus dan ruang maha kudus tetapi tidak mati. Daud iti karena burung tersebut bahkan membuat rumahnya dan sarangnya di dalam Rumah Tuhan dekat di hadirat Tuhan (Mazmur 84). Jadi disini Daud merindukan sesuatu yang dia tidak miliki tetapi kita memilikinya di Perjanjian Baru dimana Bait Roh Kudus yang tinggal dalam kita yang artinya hadiratNya tidak pernah meninggalkan kita.

1 Kor 6:19-20
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,--dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Segala kebaikan Tuhan yang kita alami sebenarnya adalah seperti sedikit “taste test” akan apa yang terjadi kelak. Hidup kita tidak diciptakan untuk dunia yang menuju kebinasaan. Suatu kali kelak akan ada perjamuan Anak Domba dimana kematian, maut dan dosa yang adalah musuh kita sudah tidak ada lagi. Pengurapan Tuhan sempurna dan kita menikmati perjamuan dan hidangan bersama dengan Kristus dan mengalami kemenangan yang sejati.Kita dombaNya (umatNya) akan menikmati perjamuan dengan Yesus Kristus dilangit baru dan bumi baru (Wahyu 19:24)