Daud memulai mazmur 23 yang terkenal ini dengan menyanyikan Tuhan sebagai Gembalanya. Gembala adalah seorang yang merawat, memimpin, dan membimbing kawanan
domba. Pada masa itu, gambaran ini akan sangat kontekstual dan
jauh lebih relevan, karena di antara mereka banyak gembala dan masyarakat pada waktu itu tahu bagaimana susahnya merawat domba-domba.
Daud menekankan bahwa saat dia memandang Tuhan sebagai
Gembalanya, maka dia tidak kekurangan sesuatu apapun. Dia merasakan kepuasan dan ketenangan karena Daud mengetahui siapa Gembalanya. Ini bukan berarti tidak ada yang kurang dengan hidup Daud tetapi saat dia melihat hidup dari perspektif yang benar, maka dalam keadaan apapun dia bisa merasakan kepuasan dan ketenangan seakan tidak kekurangan sesuatu apapun juga.
.
Bagaimana ini bisa terjadi? Mari kita lihat bagaimana kitapun juga bisa mengalami itu di dalam menyongsong tahun 2021 dengan lensa perspektif yang "Biblical" dan Gospel Centered saat kita melihat hidup ini dari perspektif bahwa Tuhan adalah Gembala agung kita
.
Temukan Kebenarannya dalam khotbah berseri Mazmur 23 Week 1 " True Contentment " Rev. Michael Chrisdion, MBA
Pertanyaan Minggu ke-1
Apa satu-satunya harapan kita dalam hidup dan kematian ?
Jawaban
Bahwa kita bukanlah pemilik diri kita sendiri, tetapi tubuh dan jiwa baik dalam hidup atau mati adalah milik Allah dan milik Penyelamat kita Yesus Kristus
Bacaan Ayat
ROMA 14 : 7-8
Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri.
sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan.
jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan